SUKABUMIUPDATE.com - Speech delay merupakan kondisi yang bisa dialami oleh bayi maupun anak-anak. Mereka akan mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa.
Kerap kali mereka mengerti saat seseorang berbicara namun sulit mengucapkan dan mengeluarkan kata-kata untuk menjawabnya.
Lalu semua itu diperburuk oleh sebagian orang tua yang menganggap hal itu merupakan kondisi yang bisa dan akan hilang dengan sendirinya. Padahal, pada kenyataannya jika kondisi itu tidak segera diatasi dengan tepat, speech delay akan mempengaruhi masalah perilaku, emosional dan kognitif anak.
Mengutip laman ekahospital, dalam kondisi normal, biasanya anak akan mengalami perkembangan bicara secara bertahap sesuai dengan usia perkembangannya;
- 0 - 3 bulan, biasanya bayi akan bereaksi terhadap suara dan mulai ada cooing
- Usia 6 bulan, anak akan menoleh bila dipanggil namanya dan mulai babbling “bababa, dadada, mamama”
- 9 bulan, anak akan merespon terhadap bahasa yang rutin diucapkan seperti “dadah”, mulai menunjuk, bicara “mama, dada”
- 1 tahun, anak mulai mengerti perintah sederhana dan berbicara 1-2 kata
- 2 tahun, anak dapat menunjuk anggota tubuh (body parts), mulai berbicara dan memahami lebih dari 100 kosa kata, serta berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 2 kata
- 3 tahun, anak mulai mengerti perintah dua langkah dan dapat berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 3 kata
Akan tetapi, bagi anak yang mengalami speech delay pertumbuhan diatas mungkin akan terhambat, sehingga mengakibatkan mereka tidak dapat berbahasa meski sudah memasuki usia mulai berbicara.
Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Konsumsi Kopi Hitam Tanpa Gula Untuk Kesehatan
Speech delay adalah kondisi di mana anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa. Anak dengan speech delay mungkin mengalami kesulitan dalam memahami atau mengungkapkan kata-kata dan frasa secara verbal.
Beberapa penyebab umum dari speech delay pada anak meliputi:
1. Ketidakseimbangan Perkembangan
Beberapa anak mengalami ketidakseimbangan perkembangan di mana kemampuan motorik atau kognitif mereka lebih berkembang daripada kemampuan bahasa mereka. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan bicara.
2. Ketidakteraturan Perkembangan
Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Namun, jika anak tidak mencapai tonggak perkembangan bicara pada rentang waktu yang dianggap normal, ini dapat mengindikasikan adanya speech delay.
Baca Juga: Gegara Salah Pintu Masuk, Minibus Timpa Mobil di Tempat Wisata Sukabumi
3. Faktor Genetik
Beberapa kasus speech delay dapat memiliki komponen genetik. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah bicara dan bahasa, kemungkinan ada faktor genetik yang berperan.
4. Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran, baik yang bersifat sementara maupun permanen, dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami dan mengungkapkan bahasa. Anak dengan masalah pendengaran sering mengalami speech delay.
5. Gangguan Perkembangan Lainnya
Beberapa gangguan perkembangan seperti autisme, gangguan perkembangan bahasa, atau gangguan perkembangan lainnya juga dapat menyebabkan speech delay.
Jika Anda mengkhawatirkan speech delay pada anak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak. Mereka dapat melakukan evaluasi dan memberikan intervensi yang tepat, seperti terapi wicara atau intervensi lainnya, sesuai dengan kebutuhan anak.
Baca Juga: 7 Faktor Resiko Speech Delay pada Anak, Autis hingga Screen Time
Penting juga untuk menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa di sekitar anak. Bicaralah dengan anak secara aktif, bacakan buku, dan libatkan anak dalam percakapan sehari-hari. Hal ini dapat membantu merangsang perkembangan bahasa anak secara positif.
Mengatasi Speech Delay Pada Anak
Berikut ada beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi speech delay pada anak:
1. Konsultasikan dengan Dokter
Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan profesional kesehatan, seperti dokter anak. Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan bicara dan bahasa anak, serta memberikan rekomendasi dan intervensi yang sesuai.
2. Melakukan Terapi Wicara
Terapi wicara adalah metode yang umum digunakan untuk mengatasi speech delay. Terapis wicara akan bekerja dengan anak untuk memperbaiki keterlambatan bicara dan bahasa. Terapi ini dapat melibatkan latihan dan aktivitas yang dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman dan ekspresi verbal anak.
Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan
3. Ciptakan Lingkungan yang Kaya Bahasa
Penting untuk menciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa di rumah. Bicaralah dengan anak secara aktif, bacakan buku, dan libatkan anak dalam percakapan sehari-hari. Dukungan dan penguatan positif akan membantu merangsang perkembangan bahasa anak.
4. Latihan Teratur
Konsistensi dan latihan teratur sangat penting dalam mengatasi speech delay. Berikan anak kesempatan untuk berlatih berbicara dan mendengarkan setiap hari. Latihan dapat meliputi membaca bersama, menyanyi lagu, bermain permainan yang melibatkan komunikasi verbal, dan sebagainya.
5. Menggunakan Visual atau Bantuan Visual
Penggunaan visual seperti gambar, kartu kata, atau papan tulis dapat membantu anak dalam memahami dan mengungkapkan kata-kata. Bantuan visual ini dapat membantu memperkuat hubungan antara kata dan artinya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Rujak Enak di Sukabumi, Seger dan Bikin Mata Melek!
6. Dukungan Keluarga
Melibatkan keluarga dalam membantu anak mengatasi speech delay sangat penting. Ajak anggota keluarga lainnya untuk terlibat dalam aktivitas komunikasi dengan anak, memberikan dorongan, dan memberikan waktu untuk berinteraksi dengan anak.
Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik, dan metode yang efektif dapat bervariasi antara anak satu dengan yang lainnya. Konsultasikan dengan profesional yang kompeten untuk menentukan pendekatan terbaik dalam mengatasi speech delay pada anak.