SUKABUMIUPDATE.com - Dalam mengasuh anak setiap harinya ada saja hal baru, salah satunya menghadapi anak yang marah.
Sebagai orang tua untuk menghadapi anak yang sedang memberikan empati dan perbanyak sabar, karena hal tersebut sangat penting untuk tumbuh kembangnya.
Namun, tidak sedikit pula orang tua yang kesal saat menghadapi kemarahan anak, hingga melakukan beberapa hal yang seharusnya tidak terjadi.
Baca Juga: Terjemahan Lagu In The Stars Benson Boone, Cocok Masuk Playlist Galau Kamu
Maka dari itu, disini kami akan membagikan cara menghadapi anak yang marah yang perlu diketahui oleh orang tua, seperti merangkum dari femina.in.
1. Jangan Memberikan Anak Hukuman
Ketika anak Anda marah, menggunakan hukuman atau disiplin yang keras dapat meningkatkan situasi dan memperkuat perilaku negatif.
Hukuman baik fisik maupun verbal, dapat merusak hubungan antara orangtua dan anak serta dapat menghambat perkembangan emosi.
Sebaliknya, lakuanlah komunikasi secara terbuka dan ajari mereka cara yang sehat untuk mengekspresikan serta mengatasi kemarahannya.
2. Akui Perasaan Anak
Saat anak Anda kesal, penting sekali untuk mengakui perasaan yangs sedang dia rasakan. Jangan ucapkan frasa seperti "Ini bukan masalah besar" atau "Kamu bereaksi berlebihan" karena kalimat tersebut dapat membuat anak merasa tidak didengar.
Alih-alih memberikan kalimat tersebut, ada baiknya berikan telinga yang simpatik dan yakinkan anak Anda bahwa perasaan dia penting.
3. Jangan Marah
Saat anak marah kepada Anda, wajar jika memiliki perasaan sakit hati atau frustrasi. Namun, perlu diingat bahwa kemarahan mereka tidak selalu mencerminkan pola asuh atau karakter Anda.
Hindari bereaksi dengan marah dan tetap tenang serta jadilah contoh pengaturan emosi untuk membantu mereka belajar bagaimana mengelola emosi.
4. Jangan Mengabaikan Anak
Meskipun mungkin tergoda untuk menghindari atau meremehkan kemarahan anak Anda, melakukan hal itu mungkin menunjukkan bahwa perasaan mereka tidak penting.
Mengabaikannya dapat menyebabkan mereka menekan amarahnya hingga menyimpannya sendiri yang kemudian akan membuat mereka berkembang dengan cara yang kurang tepat.
Sebaliknya, tunjukkan bahwa Anda bersedia berpartisipasi dengan memperhatikan, bersimpati, dan memberikan bantuan.
5. Jangan Memberikan Anak Label
Memberikan label seperti "anak nakal" atau "anak pemarah" bisa menyebabkan persepsi diri yang negatif dan memperpanjang siklus kemarahan untuk anak.
Mengkritik atau menyalahkan kemarahan anak Anda dapat memperburuk keadaan dan menurunkan harga diri mereka.
Alih-alih seperti itu, cobalah untuk memahami akar penyebab kemarahan dan membantu mereka untuk tetap tenang.