SUKABUMIUPDATE.com - Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) dalam bahasa Indonesia adalah Sindrom ovarium polikistik. Salah satu gejala PCOS adalah haid atau menstruasi yang tidak teratur.
Pengertian PCOS, dilansir dari hopkinsmedicine.org, adalah suatu kondisi di mana ovarium menghasilkan jumlah androgen -hormon seks- yang tidak normal.
Nama sindrom ovarium polikistik menggambarkan banyak kista kecil (kantung berisi cairan) yang terbentuk di ovarium. Akan tetapi, PCOS pada beberapa wanita tidak memiliki kista meskipun sebagian diantaranya justru mengembangkan kista.
Lantas, apakah wanita yang mengalami PCOS bisa hamil? Simak penjelasannya dikutip via Suara.com!
Baca Juga: Tol Bocimi Seksi 2 Terkendala PHO, Apa Itu Provisional Hand Over?
Wanita yang mengalami PCOS atau polycystic ovary syndrome sering dibuat khawatir akan kesulitan hamil. Anggapan tersebut tidak selalu benar, karena PCOS nyatanya bisa disembuhkan.
Dokter kandungan Dr. dr. Muharam Natadisastra, Sp.OG., FER., menjelaskan bahwa kondisi PCOS bisa hilang. Wanita yang mengalami PCOS juga bisa hamil dengan syarat mau melakukan gaya hidup sehat.
Menurutnya, mayoritas Wanita yang mengalami PCOS diakibatkan oleh pola hidup tidak sehat.
"Penyebab PCOS itu 60 persen karena metabolik, terutama kegemukan. Tapi ada juga pasien PCOS yang kurus," kata dokter Muharam saat temu Media Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta, dikutip Jumat (30/6/2023).
Gangguan PCOS lebih mudah hilang pada wanita gemuk, yaitu dengan menurunkan berat badan, kata dokter Muharam. Sementara wanita yang kurus harus lebih mengelola gaya hidup, terutama rutin berolahraga.
"Kalau kurus harus olahraga untuk turunkan androgen, kemudian dengan berjemur memperbaiki metabolisme sehingga kecepatan dari keseimbanag hormon cepat," imbuhnya.
Baca Juga: Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta Bandung: Syarat dan Cara Daftar
Hormon Androgen
Hormon androgen dikenal juga sebagai 'hormon laki-laki', karena pada pria, kadar hormon ini jauh lebih besar dibanding hormon lain. Secara umum hormon androgen mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi atau organ seksual pria dan wanita.
Meski begitu, hormon androgen juga diproduksi dalam tubuh wanita, meski jumlahnya tidak sebanyak laki-laki karena memiliki fungsi penting bagi organ reproduksi wanita. Sayangnya, dalam berbagai kasus, kondisi kadar hormon pria yang terlalu banyak pada wanita justru beresiko menyebabkan PCOS.
Hormon androgen yang berlebih pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong berisi cairan. Akibatnya, sel telur tidak berkembang secara sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur (anovulasi) yang akan mengganggu proses terjadinya kehamilan.
Sehingga, dokter Muharam mengingatkan bahwa pada dasarnya penyebab PCOS terjadi akibat gaya hidup tidak sehat, seperti tidak berolahraga, pola makan tidak bergizi, hingga stres berlebihan.
Penyebab PCOS
Hingga kini tidak diketahui secara pasti apa penyebab Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Namun banyak wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin, dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Kadar insulin yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan kadar androgen lebih tinggi. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar insulin. Gejala PCOS akhirnya diperburuk dengan kondisi kesehatan tersebut.
Tak hanya perihal insulin dan obesitas, PCOS juga dapat diturunkan dalam keluarga. Sehingga, jika ada riwayat keluarga memiliki PCOS maka ada kemungkinan sindrom ini diturunkan secara genetik.
Sumber : hopkinsmedicine.org | Suara.com