SUKABUMIUPDATE.com - Wukuf di Arafah dilaksanakan oleh jemaah haji setiap tanggal 9 Dzulhijjah menurut penanggalan kalender hijriah. Sementara menurut penanggalan kalender masehi, puncak ibadah haji yang ditandai dengan prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan dilaksanakan pada 27 Juni hingga 1 Juli 2023.
Kabar terbaru, informasi yang dilansir dari arabweather.com, suhu di Mekkah Al-Mukarramah dan Arafah diperkirakan meningkat menjadi antara 46 hingga 48 derajat Celcius, dengan cuaca yang sangat panas. Angin barat laut berangsur-angsur aktif pada siang hari, dengan hembusan yang kuat terkadang pada sore hari, melebihi batas 60 km/jam.
Berkaitan dengan Suhu Arab Saudi yang mencapai 48 derajat Celcius, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengimbau agar para jemaah haji asal Indonesia mengantisipasi terjadinya Heatstroke saat Armuzna.
Baca Juga: Jejak Ponpes Al Zaytun di Cisaat Sukabumi, Panji Gumilang Diduga Islamophobia
Heatstroke adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Kondisi Heatstroke terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius.
Jika tidak segera ditangani, Heatstroke dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung dan ginjal.
Kepala KKHI Madinah dr. Tri Atmaja sebagai pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina menyampaikan bahwa kondisi heatstroke perlu diwaspadai jemaah haji terutama Lansia saat berada di Armuzna. Terdapat dua titik di Armuzna yang rawan terjadinya kasus heatstroke yakni Arafah dan Mina.
“Jemaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina untuk lontar jamrah selama tiga hari,” tutur dr. Atma, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Rabu (28/6/2023).
Jemaah haji kemudian diimbau untuk mengenali beberapa gejala Heatstroke, diantaranya:
- Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat celsius
- Kelelahan
- Kulit panas dan kering
- Denyut nadi dan frekuensi napas meningkat
- Gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma.
Baca Juga: 7 Penyebab Masalah Kesehatan di Hari Raya Idul Adha, Awas Kolesterol!
Dilansir terpisah dari laman haji.kemenag.go.id, sebelumnya Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi turut mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri ketika menjalankan ibadah sunnah atau program ziarah.
“Cuaca di Makkah sangat panas. Jemaah diimbau menjaga kesehatan, tidak memaksakan diri dalam beribadah sunnah, dan laksanakan ibadah haji sesuai kemampuan diri,” terang Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H/2023 M, Subhan Cholid di Makkah, Selasa (6/6/2023) lalu.
Imbauan dari PPIH Arab Saudi untuk jemaah haji Indonesia:
- Tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh
- Tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah, ziyarah, dan kegiatan lain yang akan menguras tenaga
- Beribadah sesuai kemampuan diri sehingga pelaksanaan ibadah haji, terutama pada masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Baca Juga: Jemaah Haji Wukuf di Arafah Saat Suhu Arab Saudi Capai 48 Derajat Celsius
Seperti diketahui, fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama dari Madinah ke Makkah berlangsung sejak 1 - 5 Juni 2023. Kemudian fase kedatangan jemaah dari Madinah berlangsung hingga 16 Juni 2023.
Sementara untuk jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan mulai diberangkatkan dari Tanah Air pada 8 Juni 2023. Para jemaah akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan berangkat menuju Makkah Al-Mukarramah. Fase kedatangan jemaah haji gelombang kedua di Makkah berlangsung dari 8 – 22 Juni 2023.
Sumber: Arabian Weather | Kemenkes RI | Kemenag RI