SUKABUMIUPDATE.com - Tidak hanya wanita, pria juga dapat mengalami menopause atau yang lebih dikenal dengan andropause.
Ada beberapa gejala pria awal pria mengalami andropause diantaranya yaitu libido menurun, sulit tidur, rentan depresi, osteoporosis, hingga perut yang membuncit.
Hal tersebut diungkapkan oleh dr. haekal Anshari melalui unggahan edukasi di media sosial Instagramnya yang dilansir Minggu, (24/6/2023).
Baca Juga: Viral Sosok Shinta, Janda Muda yang Tinggal di Desa Terpencil di Jawa Barat
"Andropause adalah kumpulan gejala klinis yang terkait dengan pertambahan usia laki-laki yang disebabkan oleh penurunan hormon testosteron," ujar dr. Haekal Anshari melalui konten edukasi.
Nah, testosteron sendiri merupakan hormon reproduksi utama laki-laki, yang tidak hanya berperan pada sistem reproduksi dan seksual, namun juga di hampir seluruh organ atau sistem tubuh, antara lain otak, jantung, otot, tulang, lemak, kulit hingga sistem imunitas.
Kadar testosteron pada tubuh lelaki akan turun seiring bertambahnya usia. Dari yang sebelumnya 680 hingga mg/dL di usia 20-an, akan menurun mencapai 300 hingga 450 mg/dL di usia 65 tahun.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Cafe di Sukabumi, Cocok Buat Tempat Nongkrong Malam Minggu
"Penurunan ini berkurang sekitar 1 hingga 2% per tahun setelah usia 30 tahun.
Dengan bertambahnya usia, kadarnya mengalami penurunan. Saat usia lanjut, di atas usia 65 tahun kadar testosteron berkisar di antara angka 300-450 ng/dL.
Berikut ini tanda menopause pada pria yang mudah dirasakan dan dilihat, akibat turunnya kadar testosteron menurut dr. Haekal.
- Fungsi kognitif menurun.
- Massa dan kekuatan otot menurun.
- Massa lemak bertambah.
- Tumbuh payudara
- Peningkatan risiko osteoporosis, Libido menurun, gangguan ereksi,
- Peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, pembesaran hingga kanker prostat.
"Semua tanda dan gejala ini akan menurunkan kenyamanan hidup secara umum," jelas dr. Haekal.
Tapi tenang, meski begitu tetap ada kok cara memperlambat menopause pada lelaki yang bisa dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut seperti menghimpun dari Suara.com.
- Hindari kelebihan berat badan dan obesitas.
- Aktif berolahraga, kombinasi latihan ketahanan seperti jogging dan kekuatan seperti angkat beban dan jangan overtraining alias berlebihan.
- Batasi asupan kalori dan gula seperti kue, pastry, soft drinks, kafein dan cukupi protein serta lemak sehat.
- Tidak konsumsi alkohol berlebih, karena alkohol akan meningkatkan konversi testosteron menjadi estrogen.
- Stop merokok dan jauhi narkoba.
- Tidak begadang.
- Hindari stres kronis.
- Hindari menggunakan celana dalam ketat.
Sumber: Suara.com