SUKABUMIUPDATE.com - Rabies adalah penyakit virus yang mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP) mamalia, termasuk manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies, yang biasanya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Virus itu milik keluarga Rhabdoviridae.
Begitu virus memasuki tubuh, ia bergerak di sepanjang serabut saraf menuju otak dan sumsum tulang belakang. Masa inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan timbulnya gejala, dapat bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa bulan, bergantung pada faktor seperti lokasi gigitan dan jarak ke SSP.
Gejala rabies pada manusia dapat dibagi menjadi dua fase yaitu fase prodromal dan fase ensefalitis. Fase prodromal ditandai dengan gejala non spesifik seperti demam, sakit kepala, malaise, dan kelelahan.
Baca Juga: Ada 82 Ribu Kasus Per Tahun di Indonesia, Ini Sederet Cara Mencegah Rabies
Saat penyakit berkembang ke fase ensefalitis, gejala neurologis berkembang, termasuk agitasi, kebingungan, halusinasi, kesulitan menelan, air liur berlebihan, kejang otot, dan akhirnya kelumpuhan.
Mencegah rabies terutama melibatkan vaksinasi hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, yang merupakan reservoir utama virus.
Lalu bagaimana gejala pada hewan yang terjangkit Rabies? Merangkum dari berbagai sumber, gejala rabies pada hewan dapat bervariasi, tetapi ada beberapa tanda yang umumnya terkait dengan penyakit ini. Berikut beberapa diantaranya
1. Perubahan Perilaku
Hewan yang terinfeksi rabies sering mengalami perubahan perilaku yang mencolok. Mereka mungkin menjadi lebih agresif atau gelisah, atau sebaliknya, terlihat lemas dan lemah.
Baca Juga: 9 Tips Memelihara Kucing Agar Selalu Sehat Bebas dari Penyakit
2. Gangguan Saraf
Rabies mempengaruhi sistem saraf hewan, sehingga gejala neurologis sering terjadi. Hewan mungkin mengalami kesulitan berjalan atau berdiri, kejang-kejang, atau gangguan koordinasi gerakan. Mereka juga dapat menunjukkan tanda-tanda kelumpuhan sebagian atau keseluruhan.
3. Perubahan Pola Makan
Hewan yang terinfeksi rabies dapat mengalami perubahan pola makan, seperti penurunan nafsu makan atau menjilat dan menggigit benda-benda yang tidak lazim.
Baca Juga: Pasang Susuk hingga Main Mata, Dibalik Cerita Mantan TKW Sukabumi
4. Hipersalivasi
Secara umum, hewan dengan rabies mengalami peningkatan produksi air liur atau hipersalivasi. Mereka mungkin tampak terus-menerus meneteskan air liur dari mulut mereka.
5. Perubahan Vokal
Hewan yang biasanya bersuara seperti anjing atau kucing dapat mengalami perubahan vokal. Mereka mungkin mengeluarkan suara yang tidak biasa, seperti raungan atau suara serak.
Baca Juga: Menjelajahi Puncak Libra, Spot Wisata Alam Pegunungan di Palabuhanratu Sukabumi
6. Fobia Air
Beberapa hewan dengan rabies dapat mengembangkan fobia air, di mana mereka merasa takut atau menunjukkan kecemasan yang luar biasa ketika terkena air atau cairan.
Jika Anda mencurigai hewan terinfeksi rabies, sangat penting untuk menghubungi otoritas hewan setempat atau dokter hewan untuk mendapatkan bantuan dan informasi lebih lanjut.