SUKABUMIUPDATE.com - Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak, biasanya akibat gizi yang tidak memadai, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang buruk.
Stunting biasanya ditandai dengan pengukuran tinggi badan menurut usia yang rendah, yang menunjukkan bahwa seorang anak secara signifikan lebih pendek daripada tinggi badan rata-rata untuk kelompok usianya.
Stunting menjadi masalah umum di negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana akses ke nutrisi yang tepat, perawatan kesehatan, dan sanitasi mungkin terbatas.
Baca Juga: 6 Ajaran Aneh Ponpes Al Zaytun: Ragukan Al-Quran hingga Dosa Zina Ditebus Uang
Kondisi ini rentan dialami dalam dua tahun pertama kehidupan seorang anak, yang merupakan periode kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Namun, stunting dapat berdampak jangka panjang, berdampak pada perkembangan kognitif anak, pencapaian pendidikan, dan produktivitas masa depan sebagai orang dewasa.
Faktor Penyebab Stunting
Merangkum dari berbagai sumber, ada beberapa faktor penyebab stunting yang penting diketahui, yaitu;
Baca Juga: Cegah Stunting, Dokter Reisa Broto Asmoro Ajarkan Gerakan ABCDE
- Asupan nutrisi penting yang tidak memadai, seperti protein, vitamin, dan mineral, terutama pada tahap awal kehidupan, dapat menyebabkan stunting.
- Infeksi yang sering atau kronis, seperti diare, infeksi pernapasan, dan parasit, dapat menghambat penyerapan dan pemanfaatan nutrisi, mengganggu pertumbuhan.
- Malnutrisi ibu, perawatan prenatal yang tidak memadai, dan masalah kesehatan ibu dapat meningkatkan risiko stunting pada bayi.
- Kurangnya akses ke air bersih, fasilitas sanitasi, dan praktik kebersihan yang baik dapat meningkatkan kemungkinan infeksi yang berkontribusi pada stunting.
- Terbatasnya akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan makanan bergizi akibat kemiskinan dapat memperparah risiko stunting.
Mencegah Stunting
Mencegah stunting meliputi upaya yang holistik, termasuk perbaikan gizi dan perawatan kesehatan, sanitasi yang baik, serta pembinaan sosial dan pendidikan anak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah stunting:
Baca Juga: Menuju Zero New Stunting di Kabupaten Sukabumi, Bapelitbangda Luncurkan Roasting
1. Pemberian ASI yang eksklusif
Memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama risiko enam bulan kehidupan pertama adalah langkah penting untuk memenuhi kebutuhan gizi dan mengurangi stunting. ASI mengandung nutrisi penting dan faktor kekebalan yang melindungi bayi dari infeksi.
2. Pemberian makanan pendamping ASI
Setelah enam bulan, makanan pendamping ASI yang tepat perlu diberikan secara bertahap. Pastikan makanan tersebut kaya akan nutrisi, seperti buah, sayuran, protein, biji-bijian, dan makanan yang mengandung zat besi.
Baca Juga: Mengenal Sosok Sheikh Jassim, Sultan Qatar yang Beli Manchester United Rp 112 T
3. Peningkatan gizi ibu hamil
Pembebasan ibu mendapatkan nutrisi yang mencukupi selama kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Program pemantauan kehamilan dan pendidikan gizi untuk ibu hamil dapat membantu mengurangi risiko stunting pada bayi.
4. Peningkatan akses ke air bersih dan sanitasi
Meningkatkan akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi yang aman membantu mencegah infeksi yang dapat mengganggu pertumbuhan anak. Promosi kebersihan dan praktik higienis juga sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Nasi Bakar Lezat di Sukabumi, Gurihnya Bikin Ngiler
5. Perawatan kesehatan yang baik
Meningkatkan akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas, termasuk pengeluaran, pemeriksaan rutin, dan pengobatan penyakit, membantu mencegah dan mengobati kondisi yang dapat menyebabkan stunting.
6. Pendidikan dan stimulasi anak
Memberikan stimulasi sosial, emosional, dan kognitif yang tepat pada anak sejak dini mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan yang optimal. Program stimulasi anak dan pendidikan awal yang baik dapat membantu mencegah stunting.
7. Pengentasan kemiskinan
Mengurangi kemiskinan dan meningkatkan akses ke sumber daya yang diperlukan, seperti pangan bergizi, layanan kesehatan, dan pendidikan, dapat membantu mencegah stunting dengan cara meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi keluarga.
Pencegahan stunting memerlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, keluarga, dan penyedia layanan kesehatan. Melalui pendekatan yang komprehensif, diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak.