SUKABUMIUPDATE.com - Terlalu lama duduk saat bekerja beresiko terhadap kesehatan seseorang.
Biasanya, kategori pekerja beresiko ini adalah mereka yang berkutat di depan layar komputer. Yaitu, para pekerja kantoran.
Pekerja kantoran cenderung lebih banyak duduk dalam ruangan selama 8-10 jam per hari. Belum lagi, aktivitas yang dilakukan pun tergolong monoton yakni mengetik dan standby di depan komputer serta sesekali rapat.
Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?
Saat makan siang, sebagian tetap berada di ruangan sehingga jarang mengeluarkan banyak tenaga dan kurang berjalan kaki. Menenggak kopi atau minuman kekinian sering juga jadi pelengkap saat bekerja.
Menurut Kementerian Kesehatan yang dikutip via Tempo, gaya hidup kurang bergerak atau sedentari mengacu pada segala jenis aktivitas di luar waktu tidur dengan karakteristik pembakaran kalori sangat sedikit.
Berdasarkan durasi waktu, gaya hidup ini terbagi atas level rendah dalam durasi kurang dari dua jam, level menengah 2-5 jam, dan level tinggi lebih dari lima jam.
Baca Juga: Apakah Sindrom Asperger Disebabkan Oleh Faktor Genetik? Simak Penjelasannya!
Manajer senior Medical Underwriter Sequis, dr. Fridolin Seto Pandu, mengingatkan ada risiko kesehatan gaya hidup sedentari seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung.
Karena itu, ia menganjurkan masyarakat mengurangi kebiasaan gaya hidup ini dengan melawan rasa malas untuk bergerak dan meningkatkan motivasi untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik.
Baca Juga: Tips Atasi Sakit Punggung Saat Perjalanan Liburan, Pakai Bola Tenis dan Kaus Kaki
Khusus pekerja kantoran bisa menggunakan sisa waktu makan siang untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki. Lalu pada saat bekerja, sebaiknya hindari posisi duduk yang dapat menyebabkan sakit punggung dan leher.
"Dalam kondisi ideal saat duduk, usahakan postur tubuh dalam keadaan tegak. Posisi kaki juga penting diperhatikan, biasakan kaki selalu ada di lantai sehingga peredaran aliran darah lebih lancar," jelas Seto, dikutip Minggu (11/6/2023).
Dia menyarankan orang-orang melakukan peregangan tubuh sekitar 5-10 menit di sela-sela waktu kerja.
"Sangat baik jika setidaknya tiga hingga empat kali seminggu berolahraga selama 30-40 menit agar tubuh tetap bugar," tuturnya.
Selain melakukan aktivitas fisik, Seto juga menyarankan para pekerja kantoran melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah penyakit sejak dini.
Baca Juga: Apa Saja Tes Kesehatan dalam Medical Check Up? Simak Disini!
Pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan antara lain hipertensi untuk mencegah stroke, pap smear untuk mencegah kanker serviks, dan kesehatan menyeluruh (MCU) untuk mengetahui potensi penyakit kritis pada tubuh.
Kemudian, sebagai solusi lain dari potensi terjadinya penyakit kritis akibat gaya hidup sedentari, masyarakat didorong memiliki asuransi kesehatan dan penyakit kritis sebagai jaring pengaman finansial saat sakit.
Sumber: Tempo.co