SUKABUMIUPDATE.com - Tidur dengan rambut basah ternyata bisa memberikan dampak buruk. Misalnya, wajah tiba-tiba berjerawat akibat bantal yang lembab.
Artinya, Tidur dengan rambut basah berdampak buruk pada kondisi kesehatan tertentu. Mulai dari wajah, kulit kepala hingga kesehatan rambut.
Lantas, apa saja dampak buruk tidur dengan rambut basah?
Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger: Pengidap Disabilitas yang Cerdas, Termasuk Autis?
Simak penjelasannya seperti dikutip via Tempo.co:
Dampak Buruk Tidur dengan Rambut Bahasa
1. Kerusakan rambut
Mengutip Sleep Foundation, meski tidur dengan rambut basah tak selalu menyebabkan kerusakan, namun ada beberapa keadaan yang dapat meningkatkan kemungkinan rambut kusut atau patah ketika terbangun.
Setiap helai rambut terbuat dari jaringan protein dan sel kompleks yang menentukan kekuatan dan elastisitas untaian. Rambut basah yang belum diolah secara kimia memiliki kemampuan untuk diregangkan hingga 30 persen dari panjang aslinya tanpa menyebabkan kerusakan atau patah.
Namun, rambut yang dirawat secara kimia lebih rapuh dan mudah patah. Setiap helai rambut secara alami dilindungi oleh lapisan sel seperti sisik rapuh yang disebut kutikula. Kutikula mengandung jenis asam lemak tertentu yang membuatnya hidrofobik, atau cenderung tidak menyerap air saat basah.
Baca Juga: Apakah Sindrom Asperger Disebabkan Oleh Faktor Genetik? Simak Penjelasannya!
Beberapa produk penata rambut menghilangkan asam lemak dari kutikula dan memungkinkan lebih banyak air diserap. Ini dapat menyebabkan helai rambut membengkak dan melemahkan struktur keseluruhannya.
Tanpa perawatan yang tepat, rambut yang dirawat secara kimia cenderung menjadi keriting dan kusut saat mengering. Gesekan tambahan dari tidur di bantal dengan rambut basah juga dapat memperburuk keadaan, dan menarik beberapa helai rambut lebih jauh dari elastisitasnya sehingga menyebabkan kerusakan.
2. Jerawat
Tidur dengan keadaan rambut basah bisa membuat bantal lembap. Bantal lembab menjadi lingkungan ideal untuk berkembang biak jenis bakteri tertentu, yang berpotensi meningkatkan risiko masalah kulit seperti jerawat.
Jerawat dapat terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh minyak alami tubuh dan sel kulit mati. Resiko munculnya jerawat tidak terkait dengan kebersihan yang buruk atau kemungkinan bersentuhan dengan bakteri di lingkungan, seperti sarung bantal.
Baca Juga: Sindrom Asperger Disebut Disabilitas Cerdas, Kenapa Orang Autis Pintar?
Sebaliknya, bantal yang lembap atau telah mengumpulkan residu dari produk rambut berpotensi memperburuk jerawat dengan menciptakan lingkungan yang lembab atau berminyak, yang menyebabkan pori-pori tersumbat.
Untuk itu, beberapa ahli menyarankan agar lebih baik tidur dengan rambut bersih dan kering yang disingkirkan dari wajah.
3. Infeksi kulit kepala
Bagi sebagian orang, tidur dengan rambut basah dapat menyebabkan masalah pada kulit kepala. Baik bantal maupun folikel rambut dapat menampung jenis jamur tertentu, sejenis organisme yang dapat tumbuh subur di lingkungan yang lembab.
Baca Juga: Misteri Saranjana: Kota Gaib di Indonesia yang Tidak Tercatat Peta, Dihuni Jin?
Mengutip Healthline, ada banyak jenis jamur yang tumbuh di dalam tubuh dan lingkungan sekitar. Beberapa di antaranya dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan infeksi serta penyakit yang menyerang kulit kepala dan area tubuh lainnya.
Misalnya Malassezia, jamur yang dapat menyebabkan kondisi seperti ketombe atau dermatitis.
Kemudian jamur Kurap, yang menyebabkan gatal-gatal dan kerusakan rambut. Muncul sebagai bercak botak dengan titik-titik hitam dan area merah, bengkak, dan bersisik di kulit kepala.
Sumber: Tempo.co