SUKABUMIUPDATE.com - Sindrom Asperger termasuk jenis autis yang dianugerahi kelebihan intelektual. Gangguan perkembangan ini membuat pengidapnya sulit berinteraksi sosial dengan orang lain.
Pengidap Sindrom Asperger kerap terlihat kaku serta memiliki pola pikir terbatas dan berulang-ulang. Meski begitu, anak-anak dan remaja pengidap Sindrom Asperger dapat melakukan tugas sekolah dengan cukup baik.
Anak laki-laki beresiko terkena Sindrom Asperger tiga hingga empat kali lebih besar dibandingkan perempuan. Adapun, melansir dari nationwidechildrens.org, sebagian besar kasus Sindrom Asperger didiagnosis antara usia 5-9 tahun dan beberapa diantaranya sejak usia tiga tahun.
Baca Juga: Bu Siti Poliandri Pingsan Usai 2 Suami Mudanya Minum Kopi Ki Bungsu Kawangi?
Gejala Sindrom Asperger kini termasuk dalam kondisi yang disebut Autism Spectrum Disorder (ASD). ASD sekarang adalah nama yang digunakan untuk berbagai gangguan mirip autisme, seperti Sindrom Asperger.
Beberapa orang masih menggunakan istilah Sindrom Asperger, tetapi sebagian yang lain menggunakan istilah "ASD - tanpa gangguan intelektual atau bahasa.".
Terkadang kondisi Sindrom Asperger ini bisa dikacaukan dengan kondisi lain seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Obsessive Compulsive Disorder (OCD) atau Oppositional Defiant Disorder (ODD). Maka penting untuk memastikan evaluasi keterampilan sosial dan komunikasi anak, pola perilaku dan pemikiran, serta bagaimana perkembangan gejala yang dialami.
Baca Juga: Heboh Cara Bu Siti Beri Jatah 2 Suami Mudanya, Cek Adab Malam Pertama Yuk!
Dilansir terpisah dari laman autismspeaks.org, keterampilan bahasa verbal dan kemampuan intelektual yang khas hingga kuat menjadikan Sindrom Asperger berbeda dari jenis autisme lain. Seperti salah satu tokoh dalam Drama Korea "Move To Heaven", pembersih kediaman jenazah dengan tingkat intelektual yang tinggi.
Beberapa hal yang dialami oleh pengidap Sindrom Asperger, diantaranya Hipersensitif (terhadap cahaya, suara, rasa), kesulitan memberi dan menerima percakapan, keterampilan percakapan non verbal terbatas (jarak, kenyaringan, nada, dll), gerakan tidak terkoordinasi, merasa canggung, cemas hingga depresi.
Meski begitu, pengidap Sindrom Asperger juga punya kelebihan yang cukup bisa menyaingi manusia normal pada umunya. Mulai dari fokus dan tekun yang luar biasa, memiliki bakat mengenali pola dan sangat detail terhadap sesuatu.
Sumber: nationwidechildrens.org | autismspeaks.org