SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan jika penyakit sifilis atau raja singa mengalami peningkatan kasus dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2022).
Dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu kasus dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril menyebutkan jika peningkatan kasus ini disebabkan oleh persentase pengobatan pada pasien sifilis masih rendah.
Baca Juga: Angka Sifilis di Indonesia Terus Meningkat, Per Tahun Tambah 20 Ribu Kasus
Pasien ibu hamil dengan sifilis yang diobati hanya berkisar 40% pasien. Sisanya, sekitar 60% tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.
“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25% ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” kata dr. Syahril dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Provinsi dengan kasus sifilis tertinggi di Indonesia
Berdasarkan data Kemenkes pada 2022, inilah sepuluh provinsi dengan penemuan kasus sifilis terbanyak.
Baca Juga: Kebotakan dan Kerontokan Rambut Jadi Tanda Penyakit Sifilis? Ini Penjelasannya
- Papua: 3.864 kasus
- Jawa Barat: 3.186 kasus
- DKI Jakarta: 1.897 kasus
- Papua Barat: 1.816 kasus
- Bali: 1.300 kasus
- Banten - 1.145 kasus
- Jawa Timur - 1.003 kasus
- Sumatera Utara - 770 kasus
- Jawa Tengah - 708 kasus
- Maluku - 594 kasus
Apa Itu Sifilis
Melansir laman yankes.kemkes.go.id, Sifilis atau dikenal juga dengan penyakit raja singa merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka.
Baca Juga: 9 Tips Memelihara Kucing Agar Selalu Sehat Bebas dari Penyakit
Penyebab Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang berbentuk spiral. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil, lecet, ruam pada kulit, atau melalui selaput lendir, yaitu jaringan dalam mulut atau kelamin.
Sifilis lebih banyak menular akibat berhubungan seksual dengan penderita infeksi ini. Selain hubungan seksual, penyebaran bisa terjadi melalui kontak fisik dengan luka di tubuh penderita, atau menular dari ibu ke janin saat kehamilan atau persalinan.
Baca Juga: 5 Manfaat Terong Ungu untuk Kesehatan, Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Berikut beberapa kondisi yang membuat seseorang berisiko tertular Sifilis
- Bergonta-ganti pasangan seksual
- Berhubungan seksual tanpa pengaman.
- Memiliki pasangan seksual penderita sifilis.
- Memiliki orientasi seksual lelaki seks lelaki.
- Positif terinfeksi HIV.
Cara Mencegah Sifilis
Melansir dari laman halodoc.com, berikut beberapa cara agar terhindar dari penyakit ini, yaitu:
- Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.
- Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
- Berhenti untuk melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
- Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.
- Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.