SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit sifilis (syphilis) adalah sebuah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil pada kulit atau selaput lendir pada organ seksual, mulut, atau rektum.
Gejala awal dari sifilis sering kali tidak terlihat dan bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berminggu-bulan sebelum muncul gejala yang lebih jelas.
Gejala yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap tahap penyakit, namun umumnya meliputi luka atau chancre pada alat kelamin, bibir, atau dalam mulut, ruam kulit, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Lupus dalam Peringatan Hari Lupus Sedunia 10 Mei
Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti kerusakan organ dalam, kerusakan tulang dan sendi, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengobati sifilis sesegera mungkin dengan antibiotik yang tepat.
Pencegahan terbaik adalah dengan menghindari perilaku seksual yang berisiko dan menggunakan kondom dalam setiap hubungan seksual.
Namun, kebanyakan orang tidak menyadari dirinya mengalami infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual (PMS).
Baca Juga: 7 Penyakit Ini Bisa Ditularkan Kucing ke Manusia, Hati-hati Ya!
Selain itu, banyak orang yang cenderung mengabaikan tanda-tanda bahaya IMS yang bisa menyebabkan konsekuensi kesehatan serius seiring waktu.
Satu tanda peringatan dini yang kurang dikenali oleh penderita IMS adalah kerontokan rambut mendadak akibat infeksinya.
Sedangkan, kerontokan rambut parah bisa jadi tanda sifilis. Sifilis telah menyebar luas di seluruh dunia dengan munculnya kasus baru dalam dekade terakhir.
Karena itu dilansir dari Daily Star via Suara.com, kerontokan rambut atau kebotakan sebagai salah satu tanda sifilis tidak boleh diabaikan.
Baca Juga: Kulit Melepuh Seperti Terbakar, Seorang Anak di Tegalbuleud Sukabumi Idap Penyakit Langka
Sifilis disebabkan oleh bakteri treponema pallidum yang menyebabkan munculnya luka yang tidak nyeri di sekitar area infeksi. Luka ini biasanya muncul di selangkangan, rektum atau mulut.
Jika gejalanya terlihat lebih awal, diagnosis dan pengobatan dini dapat dilakukan dengan antibiotik.
Sedangkan, gejala yang diabaikan bisa membuat infeksi semakin berkembang menjadi sifilis sekunder yang menyebabkan kerontokan rambut.
Sementara infeksi seperti HIV, gonore, klamidia, dan herpes membutuhkan perawatan yang menyebabkan kerontokan rambut, sifilis bisa menyebabkan kerontokan rambut sebagai salah satu gejalanya.
Baca Juga: Hati-hati Bekas Cakaran Kucing Bisa Bawa Penyakit Serius, Ini Cara Mengatasinya
Kondisi ini biasanya terjadi selama tahap sekunder sifilis dan dapat diobati dengan antibiotik seperti penisilin.
Satu studi melihat kasus seorang pria Kaukasia berusia 51 tahun yang datang dengan riwayat kerontokan rambut di kulit kepala selama tiga bulan.
Sebelumnya, pasien sudah diobati dengan steroid topikal dan lotion minoxidil 5 persen tanpa perbaikan rambut.
Saat dokter melakukan pemeriksaan fisik, terungkap ia mengalami alopecia dan rambut rontok.
Belakangan, pria itu diketahui menderita syphilitic alopecia yang menunjukkan gejala seperti penurunan kepadatan rambut, lingkaran kuning, rambut patah dan zigzag.
Sumber: Suara.com