Kanker Payudara Urutan Teratas di Indonesia, BPA Diduga Jadi Salah Satu Pemicunya

Senin 01 Mei 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi - Kanker Payudara Urutan Teratas di Indonesia, BPA Diduga Jadi Salah Satu Pemicunya. | (Sumber : Freepik.com/jcomp.)

Ilustrasi - Kanker Payudara Urutan Teratas di Indonesia, BPA Diduga Jadi Salah Satu Pemicunya. | (Sumber : Freepik.com/jcomp.)

SUKABUMIUPDATE.com - Mengutip Kementerian Kesehatan, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia, serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Data Globocan pada 2020, memaparkan jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus, dan menjadi salah satu penyumbang kematian tertinggi akibat kanker.

''70% dideteksi sudah di tahap lanjut, kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal mungkin kematiannya bisa kita tanggulangi,'' kata Elvida Sariwati, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes.

Baca Juga: Rumor Pemain Baru Persib, Maung Bandung Ingin Datangkan James Rodriguez

Selain angka kematian yang cukup tinggi, penanganan pasien kanker yang terlambat menyebabkan beban pembiayaan yang kian membengkak. Pada periode 2019-2020, pengobatan kanker telah menghabiskan pembiayaan BPJS luar biasa fantastis, yakni kurang lebih 7,6 triliun rupiah.

Menurut data terbaru dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020, diperkirakan ada sekitar 2,3 juta kasus baru kanker payudara di seluruh dunia. Angka tersebut menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling umum diderita oleh wanita di seluruh dunia

Ada banyak sebab pemicu kanker payudara. Sebagian besar kasus kanker payudara di Indonesia dikaitkan dengan faktor risiko seperti faktor lingkungan, gaya hidup yang tidak sehat, dan faktor genetik. Beberapa faktor risiko lingkungan meliputi polusi udara, radiasi, dan paparan zat kimia seperti pestisida dan bahan kimia industri.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Film Horor Sewu Dino, Diangkat Dari Kisah Nyata!

Berdasarkan hasil riset kesehatan dunia, paparan senyawa kimia berbahaya dari kemasan plastik polikarbonat yang mengandung Bisphenol A (BPA) dicurigai bisa berisiko ikut memicu kanker payudara.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Environmental Research, peneliti dari Zhejiang University, China, melakukan meta-analisis yang bertujuan untuk mengevaluasi risiko kanker payudara terkait paparan BPA. Dengan menganalisis data dari 28 studi epidemiologi, peneliti menemukan bahwa paparan BPA terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita. Temuan ini dipublikasikan di Jurnal Environmental Research dengan judul "Bisphenol A exposure and breast cancer risk: a meta-analysis" (Chen Y, 2020).

Baca Juga: 3 Doa Sebelum Memulai Aktivitas Bekerja, Agar Rezeki Lancar dan Berkah

“Secara keseluruhan, meta-analisis kami menunjukkan bahwa paparan BPA secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara pada perempuan. Asosiasi positif ini lebih signifikan pada perempuan pasca-menopause, yang mendukung gagasan bahwa paparan BPA dalam jangka panjang dan akumulatif mungkin menjadi periode yang lebih kritis untuk perkembangan kanker payudara," demikian paparan tim Zhejiang di jurnal tersebut.

Penelitian lainnya secara spesifik juga menunjukkan keterkaitan yang sama. Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal American Association for Cancer Research (AACR), menunjukkan bahwa paparan BPA dapat memicu sel kanker payudara, sebagaimana dipaparkan oleh tim penelitinya dengan judul “Bisphenol A Induces a Profile of Tumor Aggressiveness in High-Risk Cells from Breast Cancer Patients”. (https://aacrjournals.org/cancerres/article/68/7/2076/540730/Bisphenol-A-Induces-a-Profile-of-Tumor)

Baca Juga: Dengar Lantunan Sholawat, Orang Jepang Ini Tertegun Sampai Masuk ke Dalam Hati

Menurut salah satu studi awal tentang BPA dan kanker payudara tersebut, bahkan paparan tanpa sengaja terhadap bahan kimia di lingkungan bisa meningkatkan risiko kanker dan membuat tumor lebih mungkin untuk kembali tumbuh.

Para ahli tersebut juga telah melakukan penelitian baru dengan mengambil sampel jaringan payudara yang berisiko tinggi dari pasien kanker payudara menggunakan teknik jarum halus. Mereka mencoba untuk menemukan perubahan spesifik pada molekul dalam jaringan payudara yang disebabkan oleh bahan kimia seperti BPA, yang dikenal sebagai xenoestrogen.

Hasil penelitian menunjukkan efek dari BPA ini lebih sering terlihat pada tumor payudara yang memiliki derajat histologis tinggi dan ukuran tumor besar. Hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan hidup pasien yang mengalami kanker payudara. Penelitian ini menunjukkan bahwa paparan bahan kimia pengganggu endokrin dapat memainkan peran dalam memicu kanker payudara dan membuatnya sulit untuk disembuhkan.

Baca Juga: 6 Artis Indonesia yang Selingkuh Meski Telah Menikah, Terbaru Virgoun

Bagaimana bisa BPA mencemari air yang ada dalam kemasan plastik polikarbonat atau kaleng makanan? Beberapa waktu lalu, Guru besar Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Andri Cahyo Kumoro menjelaskan bahwa kontaminasi senyawa BPA itu bisa terjadi apabila ada pemanasan dan gesekan.

Ia mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya migrasi BPA dari kemasan ke dalam air paling banyak terjadi di kota besar. Prof. Andri memberi contoh galon bekas pakai yang frekuensi peredarannya di kota-kota besar jauh lebih tinggi dibanding daerah di luar perkotaan.

"Di kota besar siklusnya lebih cepat,” kata Prof. Andri. “Di depo-depo isi ulang, saya melihat di beberapa daerah, pembersihan galon polikarbonat dilakukan secara tradisional. Yang penting cepat, harusnya menggunakan sikat yang lembut sehingga kemungkinan kecil terjadinya pelecutan (migrasi) BPA.”

Baca Juga: Nikita Mirzani Ditalak Antonio Dedola Lewat WhatsApp: Saya Menceraikanmu

Dalam kategori plastik, plastik polikarbonat yang mengandung BPA dikenali dengan nomor kode plastik “7” yang secara umum dikategorikan berisiko.

Prof. Andri mengatakan, banyak masyarakat tidak paham kode-kode dalam kemasan plastik. Itu pula sebabnya, ia menyarankan agar kemasan mengandung BPA diberi label agar tidak dikonsumsi oleh bayi, balita dan janin pada ibu hamil.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)
Life21 November 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat Perjalanan, Amalkan Saat Bepergian Keluar Rumah Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan membaca doa selamat perjalanan, kita memohon perlindungan Allah dari segala macam bahaya dan kesulitan yang mungkin kita hadapi selama aktivitas di luar rumah.
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua).