SUKABUMIUPDATE.com - Hingga saat ini, menikah dengan sepupu di Indonesia masih menjadi salah satu hal yang dianggap wajar.
Hal tersebut lantaran, keputusan itu banyak dikaitkan dengan usaha untuk memperkuat tali kekeluargaan.
Namun, tahukah kamu jika menikah dengan sepupu dapat membawa dampak buruk untuk kesehatan?
Baca Juga: 5 Amalan Bulan Syawal yang Perlu Umat Muslim Tahu, Diantaranya ada Menikah
Mengutip dari website Hello Sehat via Suara.com, berikut adalah bahaya kesehatan jika menikah dengan sepupu yang perlu kamu pertimbangkan. Pasalnya, risiko kesehatan ini juga bisa berdampak bagi calon keturunan Anda.
1. Anak Bisa Lahir Cacat
Perkawinan sedarah seperti dengan sepupu kerap dikaitkan dengan risiko cacat lahir karena adanya mutasi sel tunggal.
Baca Juga: 7 Manfaat Buah Ceri untuk Kesehatan Tubuh, Dapat Meredakan Gejala Flu
Kondisi cacat lahir ini bisa berupa hidrosefalus, polidaktili (jari tambahan di tangan atau kaki), hingga kelainan jantung.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan risiko cacat lahir meningkat 2–3% pada pernikahan dengan sepupu dibandingkan dengan pasangan yang menikah tanpa adanya ikatan darah.
2. Penyakit Resesif Autosomal
Gangguan resesif autosomal merupakan penyakit yang timbul ketika anak Anda mendapatkan dua salinan gen dari orang tuanya.
Pada dasarnya, setiap gen anak memang akan mendapat gen berpasangan. Satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah. Maka jika gen orang tua Anda abnormal, risiko masalah kesehatan akibat gen resesif akan meningkat.
Contohnya, jika seorang anak terlahir dari orang tua yang dua-duanya membawa gen resesif, artinya mereka memiliki peluang 1 dari 4 untuk memiliki gen abnormal.
Beberapa wujud penyakit resesif autosomal adalah fibrosis hari, fibrosis kistik, sel sabit, dan thalasemia.
3. Bisa Sebabkan Gangguan Mental
Risiko menikah dengan se[upu secara medis selanjutnya adalah adanya gangguan bipolar yang diwariskan pada anak-anak.
Gangguan bipolar sendiri terjadi karena adanya masalah pada otak sehingga mempengaruhi kinerja pengaturan suasana hati. Pada beberapa kondisi, bipola bahkan menimbulkan tindak kekerasan.
Selain bipolar, pernikahan sedarah juga meningkatkan risiko gangguan mental lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan mood.
4. Penyakit Menular
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pernikahan sedarah seperti dengan sepupu memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit menular, terlebih pada calon anak.
Oleh karena itu, penting untuk kembali memikirkan saat akan menikah dengan sepupu. Mengingat beberapa penyakit menular seperti TBC bisa mengancam kesehatan.
5. Kematian Bayi
Pernikahan sedarah dipercaya dapat meningkatkan risiko kematian bayi, khususnya pada kehamilan minggu ke-20 dan 28.
Sebuah studi di American Journal of Public Health sempat menyebutkan bahwa risiko kematian bayi ditemukan lebih tinggi pada anak-anak yang lahir dari pernikahan persepupuan.
Sumber: Suara.com (Hillary Sekar Pawestri)