SUKABUMIUPDATE.com - Rokok elektrik kini telah menjadi gaya hidup baru terutama di kalangan kaum muda. Banyak yang beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik atau biasa disebut Vape ini.
Namun, sama hal nya seperti rokok tembakau, rokok elektrik juga memiliki dampak buruk pada kesehatan.
Berbagai penelitian rokok elektrik atau vape memiliki dampak buruk karena melepaskan banyak bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satunya kesehatan gigi dan gusi.
Seperti dilansir dari Antara via Suarapurwokerto.id (jaringan Suara.com), Rabu (26/4/2023), Rizwan Mahmood seorang dokter gigi yang juga salah satu pendiri Rüh Dental mengatakan efek vape pada gigi dan kesehatan mulut secara keseluruhan cukup signifikan.
Baca Juga: Buka Puasa Langsung Merokok? Awas 3 Penyakit Ini Mengintai Anda!
"Rokok elektrik melepaskan banyak bahan kimia, salah satunya formaldehyde yang jika dipanaskan dengan baterai tegangan tinggi dapat menyebabkan iritasi pada hidung, mulut, dan tenggorokan," ungkap Mahmood.
Selain itu, lanjut Mahmood, bahan kimia bernama propilen glikol dalam rokok elektrik bisa menyebabkan mulut kering, bau mulut, sariawan, dan kerusakan gigi. Ditambah nikotin bisa membatasi aliran darah ke gusi.
"Ketika dicampur dengan propilen glikol, formaldehida, dan benzena, risiko ini semakin meningkat," kata Mahmood.
Terkait alasan seseorang menggunakan rokok elektrik adalah untuk menghindari perubahan warna pada gigi yang sering dikaitkan dengan merokok tembakau. Namun, Mahmood menyebut anggapan tar dalam rokok dapat menodai gigi adalah kesalahpahaman.
Baca Juga: Vape Lebih Baik dari Rokok, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter Paru
Menurut Mahmood, penyebab yang memicu efek pewarnaan itu adalah nikotin. Dia menyarankan apabila khawatir gigi bernoda lebih baik sama sekali menghindari rokok maupun rokok elektrik.
Mahmood menjelaskan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aerosol dari rokok elektrik dapat menyebabkan peningkatan hampir empat kali lipat perlengketan mikroba ke enamel gigi.
"Rokok elektrik dengan rasa buah yang manis bahkan lebih buruk karena memiliki struktur kimia yang mirip dengan permen dan minuman manis dan menempel di gigi lebih lama, menyebabkan kerusakan gigi," pungkasnya.