SUKABUMIUPDATE.com - Jeroan adalah bagian dalam dari tubuh hewan kecuali otot dan tulang. Tergantung dari budaya setempat, karena bagian Jeroan bisa juga dianggap sebagai sampah atau justru makanan mahal.
Di Sukabumi sendiri, sebagian masyarakat suka makan jeroan, baik Jeroan Sapi maupun Jeroan Ayam. Buktinya adalah beberapa warung sop, kedai pecel hingga tukang bakso selalu saja menambahkan Jeroan sebagai topping hingga menu utama.
Dokter Zaidul Akbar seperti mengutip via Suara.com, mengungkap cara makan Jeroan agar tetap sehat. Ini karena Jeroan seringkali dianggap percuma ketika dimakan karena tidak mengandung gizi.
Baca Juga: Viral Video Citimall Sukabumi Saat Libur Lebaran, Warganet: Botram Sareng Kupat
Tips Sehat Makan Jeroan dari Dokter Zaidul Akbar
Menurut Dokter Zaidul Akbar, alih-alih konsumsi Jeroan dengan bumbu santan lebih disarankan dimasak dengan cara direbus. Jangan lupa, porsi konsumsi juga harus berada dalam batas wajar.
"Jadi makan ginjal dan jantung boleh asal tidak berlebihan. Cara paling mudah dibikin sup," ungkap Dokter Zaidul Akbar dalam YouTube Short @drzaidulakbar dikutip via suara.com, Selasa (25/4/2023).
Menariknya dokter pencetus Jurus Sehat Rasulullah (JSR) itu mengatakan konsumsi makanan alami seperti Jeroan lebih baik daripada makanan sintetik seperti multivitamin. Contoh makanan alami yang bisa menggantikan multivitamin seperti buah, sayur, hingga biji-bijian.
"Memang ada datanya. Justru malah yang alami-alami itu tidak dimakan malah ambil multivitamin yang sintetik, padahal kan kita kan makannya juga tidak berlebihan," katanya.
Baca Juga: 4 Fakta Kasus Pencabulan di Al Zaytun, Ponpes Viral Karena Kontroversi Shalat Ied
Dikutip terpisah dari Hello Sehat, fakta menarik terjadi di alam liar bahwa hewan buas akan lebih dulu memakan hati dan ginjal mangsanya. Ini karena Jeroan khususnya hati adalah multivitamin alami.
Jeroan menawarkan beberapa sumber nutrisi terpadat seperti vitamin B, zat besi, fosfor, tembaga dan magnesium, dan diperkaya dengan vitamin yang larut dalam lemak paling penting yakni A, D, E, dan K.
Kandungan nutrisi jeroan ini berbeda jauh dengan makanan olahan seperti sosis dan kornea yang bisa berisi segala macam bagian hewan seperti tulang dan ekor.
Ditambah saat proses pengolahan daging, Jeroan kerap dicampur dengan lemak jenuh, garam, gula, dan pengawet lain. Hal ini dilakukan guna memperkaya rasa dan membuat tampilannya mirip seperti daging asli.
Sumber: Suara.com