SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun mudik lebaran 2023 ini sudah diizinkan oleh pemerintah dan aturan PPKM sudah tidak diberlakukan lagi, namun untuk pemudik harus tetap waspada terhadap penularan Covid-19.
Tak sama dengan masa pandemi selama 3 tahun kebelakang, kini masyarakat diminta untuk melakukan tes Covid-19 mandiri apabila selama perjalanan mudik merasa sakit atau tidak enak badan.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) DR. dr. M. Syahril dalam konferensi peres pada Seni, 17 April 2023.
Baca Juga: 30 Link Download Gambar Ucapan Idul Fitri 2023 Gratis untuk Update di Media Sosial
"Perlunya testing agar kita tahu status kita, supaya bisa berjaga-jaga. Kedua untuk mencegah penularan berikutnya," ujar Syahril seperti mengutip dari Suara.com.
Selain yang alami gejala, seseorang yang baru saja lakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 juga diminta untuk lakukan tes mandiri, lanjut Syahril.
Apabila dari hasil tes tersebut menunjukan tanda positif Covid-19, maka masyarakat perlu mengonfirmasi ulang dengan lakukan tes PCR di layanan kesehatan.
Baca Juga: 5 Resep Nastar Anti Gagal untuk Lebaran, Dari yang Biasa Hingga Unik
"Apakah dia bergejala, maka dilakukan tes PCR. Kalau gejala ringan atau sedang, cukup isoman di rumah masing-masing," pinta Syahril.
Kepala Tim Kerja Produk IPD Impor Direktorat Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Edi Setiawan menambahkan, masyarakat bisa membeli alat tes mandiri Covid-19 di apotek maupun tempat penjualan alat kesehatan yang sudah dapat izin dari Kemenkes.
Edi menyampaikan bahwa sekarang ini sudah ada dua produk alat tes mandiri Covid-19 yang telah sesuai dengan standar Kemenkes dan layak digunakan yaitu FASTCLEAR Q COVID-19 Ag Nasal dan Panbio COVID-19 Antigen Self-Test.
"Nanti tes cepat antigen mandiri itu masyarakat menggunakannya hanya menggunakan metode nasal. Jadi dimasukan ke dalam hidung, setelah itu ikuti petunjuk penggunaan," jelas Edi.
Edi mengingatkan agar masyarakat mengikuti dengan benar setiap tahapan cara penggunaan pengambilan sampel tersebut.
"Di produk ada petunjuk penggunaannya, masyarakat harus benar mengikuti itu. Jangan sampai melewati step di petunjuk penggunaan. Dipilih metode nasal yang hanya pada rongga hidung. Jadi gak sampai nasofaring karena itu lebih baik dilakukan oleh tenaga kesehatan," jelas Edi.
Pada kemasannya juga terdapat QR Code yang perlu di scan dengan ponsel agar hasilnya bisa terdata pada aplikasi Satu Sehat, dulu PeduliLindungi.
Sumber: Suara.com