SUKABUMIUPDATE.com - Banyak masyarakat jadi malas olahraga saat menjalani ibadah Puasa karena aktivitas berat dapat menimbulkan rasa haus dan lapar. Padahal, olahraga itu sendiri baik untuk menjaga kebugaran tubuh.
Olahraga ketika berpuasa bukanlah pantangan. Namun, kita harus lebih mengenal diri sendiri karena kondisi hipoglikemia (gula darah rendah) dan dehidrasi bisa membuat tubuh mudah lelah serta pusing.
Selain itu sebelum berolahraga baiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu agar maksimal saat berolahraga dan badan tidak cedera.
Melakukan olahraga maupun aktivitas fisik merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Lalu, saat menjalankan puasa apakah olahraga tetap dianjurkan?.
Baca Juga: Perahu Kertas dan Sertifikat Halal, Hadiah Bupati bagi 120 UMKM di Sukaraja Sukabumi
Dosen Departemen Gizi Kesehatan, FKKMK UGM, Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D., menjelaskan olahraga saat berpuasa tetap bisa dilakukan, namun di waktu yang tepat seperti mendekati waktu berbuka atau setelah melaksanakan salat tarawih.
“Saat berpuasa kalau mau melakukan olahraga idealnya saat dekat-dekat dengan waktu buka, 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih,” terangnya baru-baru ini seperti dikutip ugm.ac.id, Kamis (06/05/2023).
Selanjutnya, kata Tony, ia tidak merekomendasikan olahraga di pagi hari saat berpuasa. Menurutnya, berolahraga di pagi hari ketika berpuasa tidak ideal dilakukan bahkan cenderung berisiko bagi yang tidak terbiasa.
Sebab, saat berolahraga penggunaan kalori lebih banyak yang akan membuat gula darah lebih cepat turun. Hal itu akan membuat tubuh lemas dan akan terasa lapar sepanjang hari. Kondisi tersebut akan berisiko tinggi terutama bagi penderita diabetes karena bisa terkena serangan hipoglikemia yang membahayakan nyawa.
Baca Juga: Muhibbah Ramadhan di Cidahu, Wabup Ajak Semua Pihak Membangun Sukabumi
“Jadi, tidak ideal berolahraga di pagi hari saat puasa karena ketahanan tubuh lebih lemah karena badan jauh lebih lemas dari biasanya ketika tidak puasa. Tubuh akan mencari sumber alternatif pembakaran, yang harusnya glikogen bisa dibakar dalam 8 jam, tapi karena dipakai ketika olahraga tadi dan tidak ada makanan yang masuk otomatis dia habisnya lebih cepat. Ya otomatis sisa hari jauh lebih berat untuk dilewati,” paparnya.
Dietisien FKKMK UGM ini pun menekankan pentingnya pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa. Pasalnya, tubuh melewati fase adaptasi ketika berolahraga saat berpuasa. Olahraga pun tidak bisa dilakukan sama halnya saat sebelum berpuasa karena tubuh memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian.
Ia menjelaskan saat seseorang tidak berolahraga sama sekali di hari pertama dan kedua puasa, lapar yang dirasakan akan berbeda dengan hari setelahnya. Sebab, itu menjadi fase awal tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan.
Baca Juga: Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Aktor Jefri Nichol Sebut DPR Lebih Memihak Oligarki
“Jadi, otomatis akan berbeda kondisinya ketika di awal puasa. Setelah bertahap menyesuaikan baru kita mulai meningkatkan intensitasnya di tengah-tengah,” ucapnya.
sumber : ugm.ac.id