SUKABUMIUPDATE.com - Kamu memelihara kucing di rumah? Hati-hati bekas cakaran kucing pada kulit bisa membawa penyakit serius jika tidak ditangani dengan benar.
Kucing sendiri menjadi salah satu hewan yang banyak dipelihara manusia. Selain karena jinak, kucing juga dianggap sebagai hewan lucu dan menggemaskan.
Kucing diketahui merupakan salah satu hewan yang memiliki kuku-kuku tajam. Saat bermain dengan kucing peliharaan tak jarang kuku kucing bisa melukai kulit manusia. Bekas luka cakaran kucing umumnya tidak berbahaya asalkan dilakukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi terinfeksi.
Baca Juga: Benarkah Bulu Kucing Bisa Sebabkan Kemandulan? Cek Faktanya!
Namun, mengutip dari Akurat.co, luka bekas cakaran kucing yang sudah terinfeksi bisa menyebabkan penyakit serius. Seperti infeksi bakteri, hingga rabies, jika kucing yang menyebabkan luka sudah terinfeksi rabies.
Untuk mencegah bahaya luka bekas cakaran kucing kamu dapat memotong kuku kucing secara teratur atau menggunakan sarung tangan saat memegang kucing yang cenderung mencakar.
Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Bahaya luka bekas cakaran kucing
Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (5/4/2023), ada beberapa bahaya luka bekas cakaran kucing yang bisa saja membawa infeksi bakteri ke tubuh.
Baca Juga: Inilah 4 Manfaat Daun Kumis Kucing Bagi Kesehatan, Bisa Obati Masalah Pernapasan
Bahaya luka bekas cakaran kucing dapat menyebabkan infeksi jika tidak segera diatasi. Infeksi ini akan menyebabkan demam, pembesaran kelenjar getah bening dan terbentuknya benjolan yang berisi air atau nanah di luka cakaran. Komplikasi yang parah bisa saja muncul dan mengganggu kesehatanmu secara total.
Dari kondisi yang kamu alami umumnya sudah mengarah ke infeksi yang sebaiknya ditangani langsung oleh dokter. Untuk tindakan sementara dirumah, kamu bisa melakukan beberapa hal.
Pertama, kamu kompres benjolan dengan air hangat setidaknya 10 menit. Lalu, ulangi 2-3 kali sehari. Kemudian, oleskan salep antibiotik.
Umumnya salep ini sebaiknya didapatkan dari resep dokter. Jadi, yang harus kamu lakukan adalah menemui dokter secara langsung. Untuk mengatasi nyeri, kamu bisa konsumsi paracetamol.
Tidak hanya bahaya luka bekas cakaran kucing atau gigitan saja, infeksi bakteri juga menular dari air liur kucing yang masuk ke dalam luka terbuka. Bahkan, infeksi bakteri yang satu ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia lain. Jika sudah terjadi, komplikasi serius bisa saja dialami oleh manusia, seperti gangguan fungsi jantung dan kerusakan otak.
Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Jadi Tanda Kucing Akan Mati, Salah Satunya Bulu Berantakan
Kamu bisa segera mengunjungi dokter jika mengalami beberapa hal berikut ini, yaitu:
- Luka sayatan atau bekas gigitan kucing tidak segera sembuh dalam beberapa waktu.
- Luka bekas cakaran kucing yang memerah semakin besar setelah dua hari.
- Demam yang disebabkan dari bahaya luka bekas cakaran kucing selama beberapa hari.
- Kelenjar getah bening yang terasa sakit dan membengkak hingga 2-3 minggu.
- Merasakan nyeri tulang dan sendi, sakit perut, serta kelelahan yang luar biasa selama lebih dari 2-3 minggu.
Baca Juga: Manfaat Memelihara Kucing, Salah Satunya Bisa Jadi Teman Main di Rumah
Jika kamu baru saja terkena cakaran atau gigitan kucing, segera bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Setelah itu, tutup luka dengan perban steril dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan tangan di area sekitar luka.
Kalau dilihat secara langsung, cakaran kucing mungkin terlihat biasa saja dan tidak parah. Namun, efek samping dari bahaya luka bekas cakaran kucing sudah tidak boleh disepelekan lagi.
Sumber: Akurat.co