SUKABUMIUPDATE.com - Orang tua perlu untuk waspada, dokter mengungkapkan jika area leher dan ketiak hitam bisa menjadi salah satu tanda anak terkena diabetes.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Executive Director of International Pediatric Association, Prof. Aman B. Pulungan, MD, Ph.D, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.).
Dia mengatakan jika leher dan ketiak yang menghitam atau akantosis nigrikans bisa menjadi tanda jika anak tersebut alami diabetes.
Baca Juga: 60 Nama Bayi yang Tak Boleh Digunakan dalam Islam, Ada Wati!
Oleh karenanya, ketika bagian leher dan ketiak menghitam orang tua bisa langsung segera melakukan cek gula darah pada anaknya.
Hal itu dapat segera mengetahui apakah hitamnya leher dan ketiak itu disebabkan oleh diabetes atau bukan.
"Kalau ada anak leher dan ketiak hitam, harus cek gula darah pastikan anak tidak diabetes. Diharapkan cek minimal 1 tahun atau kalau bisa 6 bulan sekali. Soalnya hampir 75 persen anak dengan leher dan ketiak hitam, itu diabetes," ungkap Prof. Aman dalam acara media workshop ‘Cegah Diabetes Prematur pada Anak dan Remaja’ bersama Prodia, Selasa, 28 Maret 2023 seperti melansir dari Suara.com.
Meski demikian, bukan berarti kondisi anak yang memiliki leher atau ketiak hitam alami diabetes. Hal ini karena, gejala ini hanya terjadi pada anak yang alami obesitas atau berat badan berlebih.
Kondisi tersebut membuat tubuhnya mengalami resistensi insulin dan menyebabkan area ketiak dan leher menghitam.
Sementara itu, jika anak yang mengalami leher atau ketiaknya menghitam, ini bisa didasari karena adanya masalah hormon pada tubuhnya.
“(kalau kurus) bisa jadi dia ada masalah hormon, tapi kalau anak gemuk dengan akantosis nigrikans, ini dia bisa jadi insulin resistance yang kemungkinan alami diabetes melitus tipe 2,” jelas Prof. Aman.
Perlu diketahui, ketika mengalami diabetes, biasanya penderita juga bisa alami gejala-gejala lainnya seperti banyak makan, minum, buang air kecil, berat badan menurun, hingga kondisi yang lemas.
“Tanda diabetes itu banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan turun, dan lemas loyo. Satu lagi, yang tadinya anak itu tidak mengompol, bisa ngompol lagi,” pungkasnya.
Sumber: Suara.com