12 IRT di Ciemas Sukabumi Terinfeksi HIV: Kenali Pengobatan Hingga Pencegahannya

Minggu 12 Maret 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi. Penyakit HIV masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius, penting mengetahui cara pengobatan hingga pencegahan untuk bisa mengendalikan penyakit mematikan tersebut | Foto: Pixabay

Ilustrasi. Penyakit HIV masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius, penting mengetahui cara pengobatan hingga pencegahan untuk bisa mengendalikan penyakit mematikan tersebut | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - UPTD Puskesmas Tamanjaya mencatat 21 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Data yang disampaikan ini dihitung sejak tahun 2019 hingga sekarang.

"Dari 21 kasus, didominasi sama perempuan, 12 orang, 8 laki laki, dan satu anak laki laki usia 9 tahun. Mereka perempuan dan laki laki dengan usia di atas 20 tahun," kata Kepala Puskesmas Tamanjaya, Sitty Rochmah kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (11/3/2023).

Penyakit ini sendiri masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia yang cukup serius. Penyakit ini tak jarang menyebabkan penderitanya meninggal dunia.

Baca Juga: 12 Ibu Rumah Tangga di Ciemas Sukabumi Terinfeksi HIV, Mayoritas Tertular dari Suami

Menurut catatan WHO, pada tahun 2018 saja diketahui setidaknya ada 37,9 juta orang yang terinfeksi HIV di seluruh Dunia. Para ahli memperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah.

Menurut laman yankes.kemkes.go.id, HIV merupakan penyakit seumur hidup, yang artinya virus ini akan menetap dalam tubuh penderita seumur hidupnya.

HIngga saat ini masih belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV. Namun kini telah ada obat yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan virus HIV sehingga dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

Melansir dari laman Halodoc.com, HIV merupakan virus yang menyerang dan merusak sistem imun tubuh dengan cara menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 ini merupakan jenis sel darah putih.

Baca Juga: Dibuang di Pinggir Jalan, Warga Temukan Bayi Dalam Kardus di Cicurug Sukabumi

Semakin banyak sel CD4 yang rusak hancur maka akan menyebabkan kekebalan tubuh manusia jadi semakin lemah. Ha tersebut pada akhirnya akan menjadikan seseorang lebih rentan terserang berbagai penyakit.

Perlu diketahui jika HIV berbeda dengan AIDS. HIV merupakan sebutan untuk virusnya, sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan infeksi HIV yang tak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius. Dengan kata lain AIDS merupakan kondisi stadium akhir dari infeksi virus HIV.

Lalu apa saja faktor risiko penularan HIV pada manusia? Berikut penjelasannya yang mengutip dari laman RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya.

HIV bisa masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur yaitu cairan kelamin dan darah. Melihat dari dua hal tersebut diketahui jika faktor risiko HIV berhubungan dengan kedua hal tersebut antara lain:

Baca Juga: Perkenalkan: Elsa Nuryani, Putri Nelayan Palabuhanratu 2023 Sukabumi

  • Sering berganti pasangan
  • Melakukan hubungan seksual yang beresiko baik homoseksual maupun heteroseksual
  • Menggunakan jarum suntik narkoba secara bersamaan
  • Penularan dari ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS melalui plasenta ke janin

Gejala HIV

Ada beberapa gejala HIV jika telah masuk ke dalam tubuh dengan dibagi kedalam beberapa tingkatan yaitu;

Baca Juga: Gawat! Murad dan Taslim Digulung 6 Orang di Preman Pensiun 8, Selamatkah?

  • Stadium 1: Fase ini disebut sebagai infeksi HIV asimtomatik dimana gejala HIV awal masih tidak terasa. Fase ini belum masuk kategori sebagai AIDS karena tidak menunjukkan gejala. Penderita (ODHA) pada fase ini masih terlihat sehat dan normal namun penderita sudah terinfeksi serta dapat menularkan virus ke orang lain.
  • Stadium 2: Daya tahan tubuh ODHA pada fase ini umumnya mulai menurun namun, gejala mulai muncul dapat berupa penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, infeksi saluran pernapasan, infeksi jamur pada kuku dan jari-jari, timbul bintil kulit berisi air dan berulang dalam lima tahun, gatal pada kulit, gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan dan radang mulut dan stomatitis yang berulang.
  • Stadium 3: Pada fase ini mulai timbul gejala-gejala infeksi primer yang khas sehingga dapat mengindikasikan diagnosis infeksi HIV/AIDS. Gejala pada stadium 3 antara lain seperti diare kronis yang berlangsung lebih dari satu bulan tanpa penyebab yang jelas, penurunan berat badan kurang dari 10% berat badan, demam yang terus hilang dan muncul selama lebih dari satu bulan, Infeksi jamur di mulut, muncul bercak putih pada lidah yang tampak kasar, tuberkulosis paru, radang mulut akut, penurunan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
  • Stadium 4: Fase ini merupakan stadium akhir AIDS yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh dan penderita dapat merasakan beberapa gejala infeksi oportunistik yang merupakan infeksi pada sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga: 5 Laga Sisa PSM Makassar, Jalan Menuju Gelar Juara Liga 1?

Apabila menyadari perilaku yang kita lakukan beresiko tertular HIV, segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan sebelum virus tersebut berkembang labih parah di dalam tubuh.

Pengobatan HIV

Penderita yang telah terinfeksi HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV). Pengobatan ini bertujuan untuk mencegah virus HIV menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4.

Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin. Namun perlu diingat bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.

Baca Juga: Tempat Camping di Cianjur, Cocok Nikmati Dinginnya Udara Kaki Gunung Gede Pangrango

Pencegahan HIV

Penularan HIV dapat dicegah melalui langkah-langkah sebagai berikut:

  • Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan
  • Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik
  • Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat
  • membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug