SUKABUMIUPDATE.com - Terbatasnya layanan kesehatan masyarakat selama pandemi Covid-19, menimbulkan dampak buruk dengan meningkatnya jumlah kasus beberapa penyakit di Kota Sukabumi, salah satunya difteri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di GOR Merdeka, Rabu, 1 Maret 2023, mengatakan sejauh ini kasus difteri di Kota Sukabumi masih terkendali.
Rita menegaskan tersendatnya layanan imunisasi selama dua tahun akibat pandemi ditengarai menjadi penyebab peningkatan kasus difteri. Meski terkendali, pihaknya tetap melakukan pemantauan andai muncul kasus di masyarakat.
Rita pun menjelaskan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit yang bisa menyerang anak hingga dewasa tersebut adalah melalui imunisasi.
Baca Juga: Alam, Bocah Penderita Difteri Asal Nagrak Sukabumi Meninggal Dunia
Seperti campak, difteri yang bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan pernapasan, pneumonia, bahkan kematian, kini tengah menjadi perhatian di Indonesia. Salah satu daerah yang telah menerapkan status KLB atau Kejadian Luar Biasa difteri adalah Kabupaten Garut setelah terjadinya delapan kasus kematian.
Mengutip alodokter.com, difteri adalah infeksi bakteri pada hidung dan tenggorokan. Meski tidak selalu menimbulkan gejala, penyakit ini biasanya ditandai oleh munculnya selaput abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel.
Difteri tergolong penyakit menular berbahaya dan berisiko mengancam jiwa. Jika tidak ditangani, bakteri penyebab difteri dapat mengeluarkan racun yang merusak jantung, ginjal, atau otak. Difteri bisa dicegah melalui imunisasi.
Sumber: Website Pemkot Sukabumi
(Advertorial)