SUKABUMIUPDATE.com - Bappelitbangda atau badan perencanaan pembangunan penilitian dan pengembangan daerah Kabupaten Sukabumi meluncurkan roasting. Salah satu program sinergitas mempercepat target Zero New Stunting di Kabupaten Sukabumi.
Peluncuran program ini dihadiri Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dan dinas dan perangkat daerah dalam penanganan stunting atau gangguan tumbuh kembang anak.
Rabu Observasi dan Aksi Sinergi Penanganan Stunting atau Roasting Kabupaten Sukabumi, diluncurkan di ruang Dahlia BKPSDM pada hari Rabu 22 Februari 2023.
Baca Juga: Info Loker Jawa Barat Lulusan SMA Sederajat, Dibuka untuk Trainee!
Kepala Bapelitbangda Asep Abdul Wasit menjelaskan Roasting bertujuan memperkuat komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dimana Kabupaten Sukabumi fokus pada pencegahan munculnya kasus stunting baru ( zero new stunting), dengan mewujudkan target prevalensi 14 % di tahun 2024.
"Roasting diadakan seminggu sekali pada setiap Rabu, adapun kunjungan ke Kecamatan yang menjadi sasaran yaitu Kec Cibadak, Jampang Tengah dan Kebonpedes kemudian Rabu minggu ke pertemuan secara zoom meeting dengan format FGD atau Focus Group Discussion," jelas Asep dikutip dari portal resmi Pemkab Sukabumi.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Roasting mampu mengidentifikasi inovasi-inovasi yang sudah dilakukan kecamatan dan desa dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: 10 Latihan Soal HOTS SKD CPNS Tes Seleksi Kompetensi Dasar, Klik Disini!
"Mengidentifikasi potensi sumber daya, kapasitas kecamatan dan desa yang dapat dikembangkan. Mengidentifikasi potensi kerjasama non pemerintah dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting terintegrasi di kecamatan dan desa," tegasnya.
Selain itu, lanjut Wabup, roasting juga harus mengkoordinasikan pelaksanaan program prioritas terkait percepatan penurunan stunting. Menguatkan peran seluruh stakeholders pembangunan dalam upaya mewujudkan Kabupaten Sukabumi Zero New Stunting.
"Dalam penanganan stunting ini dibutuhkan kolaborasi multi sektor dan kolaborasi multi-stakeholder dengan pola pentahelix yaitu melibatkan pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat/LSM/NGO, akademisi, dan media. Saya berharap terjadinya sinergi, baik kebijakan maupun aksi intervensi yang sejalan dengan upaya penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.
Baca Juga: Picu Gempa Guncang Sukabumi, Sesar Cimandiri Aktif dan Tertua di Jawa Barat
Hadir pada acara tersebut DPPKB, Diskominfosan, Dinas Perkimsih, DP3A, Camat Cibadak, Camat Jampang Tengah dan Camat Kebonpedes.