SUKABUMIUPDATE.com - Awet Muda menjadi incaran hampir seluruh manusia, baik itu pria maupun wanita. Bahkan, baru-baru ini istilah Childfree kembali ramai diperbincangkan usai salah satu influencer menyebut 'natural anti-aging' atau awet muda alami.
Padahal secara waktu pun, penuaan bisa terjadi seiring dengan pertambahan usia. Oleh karena itu, ada istilah kesehatan lansia usia 50-an kerap disinggung.
Agar insan muda waspada terhadap penuaan dini, maka wajib mengetahui lima masalah kesehatan yang muncul di usia 50-an.
Berikut rinciannya seperti dikutip via Tempo.co.
Baca Juga: Tampil Lebih PD Tanpa Perut Buncit, Ini 4 Tips untuk Mengecilkan Lemak Tubuh
Untuk diketahui, Renuka Tipirneni, internis dan asisten profesor di Divisi Kedokteran Umum di University of Michigan mengungkap tentang beberapa kondisi kesehatan kronis yang sering didiagnosis mulai usia 50-an.
Orang yang mengalami kondisi kesehatan ini tertentu bervariasi, tergantung pada genetika, gaya hidup, suku dan ras, serta faktor lainnya. Ada orang berusia 80 tahun memiliki kemampuan fisik dan mental seperti orang berusia 30 tahun; yang lain mengalami masalah kesehatan jauh lebih awal, kata WHO.
Lebih lanjut menurut sebuah studi tahun 2017 di jurnal Frontiers in Public Health. Berikut lima masalah kesehatan paling umum yang dapat menyerang saat mencapai usia 50 tahun:
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke, serangan jantung, penyakit ginjal, dan masalah lain yang dapat menyebabkan kematian. Masalah ini lebih banyak dialami orang yang berusia lebih dari 60 tahun karena pembuluh darah menjadi kurang elastis.
"Hipertensi, penyumbang utama aterosklerosis, adalah penyakit kronis paling umum pada orang dewasa yang lebih tua," menurut penelitian di Frontiers in Public Health. "Hipertensi sistolik terisolasi sangat umum di kalangan lansia dan dikaitkan dengan kematian bahkan pada usia lanjut."
Orang yang berusia 40 tahun atau lebih harus memeriksa tekanan darah setidaknya setiap tahun, saran Mayo Clinic. Jika memiliki hipertensi, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih sering lagi.
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
2. Kolesterol Tinggi
Penelitian Frontiers in Public Health menyimpulkan bahwa penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab paling umum kematian lansia meskipun tingkat kematian telah menurun dalam 20 tahun terakhir.
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis dan penyumbatan pembuluh darah jika tidak ditangani. Aterosklerosis menyebabkan peradangan dan perubahan pembuluh darah lebih lanjut yang meningkatkan risiko kejadian jantung, kejadian serebrovaskular, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan kognitif dan kerusakan organ lainnya, kata studi tersebut.
Kolesterol tinggi dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup dan obat-obatan. Tes darah diperlukan untuk mendiagnosis masalah karena muncul dengan sedikit gejala jika ada.
3. Osteoarthritis
"Osteoarthritis adalah kondisi kronis paling umum kedua di antara lansia di Amerika dan penyebab umum rasa sakit dan kecacatan kronis," menurut penelitian di Frontiers in Public Health.
Sekitar 52 persen orang berusia 85 tahun mengidap penyakit ini, dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, kata studi tersebut.
Tipirneni menyebutnya "arthritis tipe keausan". "Ini bisa sangat memberatkan bahkan bisa dialami usia lebih muda dari 50 tahun, tetapi terutama di atas usia 50 tahun, kami melihat rasa sakit yang terkait dengan itu semakin sering muncul," tambahnya.
Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya osteoarthritis. Tingkat artritis pinggul dan lutut yang parah meningkat seiring bertambahnya usia pasien.
Baca Juga: Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi: Tempat Robin Hood Indo, Perampok Emas 70-an Bersembunyi
4. Diabetes
Diabetes telah meningkat seiring bertambahnya usia populasi. Diabetes dikaitkan dengan komplikasi yang meliputi penyakit arteri perifer dan neuropati perifer, berkontribusi terhadap ulkus kaki diabetik dan amputasi.
Pada tahap awal, diabetes dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup. "Terkadang kita perlu menambahkan beberapa obat juga untuk membantu mengontrol kadar gula darah," kata Kate Lorig, profesor emeritus di Stanford University School of Medicine dan partner di Self-Management Resource Center.
5. Osteoporosis
Penuaan menyebabkan hilangnya kepadatan tulang baik pada pria maupun wanita, meskipun wanita kemungkinan besar akan mengalaminya setelah usia 50 tahun. Hal itu disebabkan oleh menopause.
"Ketika tubuh berhenti memproduksi estrogen, kepadatan tulang biasanya turun," kata Lucy McBride, internis yang berbasis di Washington. Wanita didiagnosis dengan menopause rata-rata pada usia 51 tahun, menurut Mayo Clinic.
Sekitar 20 persen wanita di atas 50 tahun menderita masalah kesehatan ini, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC. Osteoporosis dikaitkan dengan peningkatan tingkat patah tulang, menurut penelitian di Frontiers in Public Health.
SUMBER: TEMPO.CO | EATTHIS.COM