3 Istilah Perut Buncit dalam Bahasa Sunda, Ini Tips Mencegahnya Agar Lebih PD

Senin 13 Februari 2023, 13:30 WIB
Ilustrasi. Istilah Perut Buncit dalam Bahasa Sunda dan Tips Mencegahnya Agar Lebih PD (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Istilah Perut Buncit dalam Bahasa Sunda dan Tips Mencegahnya Agar Lebih PD (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Sunda termasuk Sukabumi, memiliki istilah tersendiri untuk menggambarkan kondisi perut buncit. Ya, ada tiga istilah yang digunakan yakni Bucitreuk, Burayut/Budayut, dan Bureuteu, dikutip dari wisatabdg.com.

Istilah Perut Buncit pertama yaitu bucitreuk, kondisi perut buncit tetapi badannya cenderung kecil. Kedua, Burayut/Budayut menggambarkan perut yang buncitnya ke bawah dan lebih besar dari bucitreuk. Ketiga, Bureuteu merupakan kondisi perut buncit ke bagian depan dan agak berisi, bentuknya seperti perut perempuan yang hamil besar.

Baca Juga: Tampil Lebih PD Tanpa Perut Buncit, Ini 4 Tips untuk Mengecilkan Lemak Tubuh

Perut Buncit kerap dikeluhkan oleh karena selain membuat tidak Percaya Diri (PD) tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan. Lemak perut atau lemak visceral, kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit serius, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Agar tampil lebih PD tanpa lemak perut buncit, Yuk Terapkan 7 tips Mencegah Perut Buncit berikut ini, seperti dilansir via Halodoc!

Tips Mencegah Lemak Perut Buncit, Lebih PD Tanpa Lemak Bucitreuk, Burayut, Bureuteu

1. Konsumsi Makanan Kaya Serat

Pola makan sehat bisa diawali dari kebiasaan mengkonsumsi sayuran, buah, biji-bijian utuh, serta protein tanpa lemak. Jenis makanan ini akan membuat perut kenyang lebih lama karena kaya serat dan bergizi tinggi.

Selain itu, kandungan mineral dan vitaminnya pun dapat memenuhi kebutuhan energi tubuh.

Baca Juga: Perut Buncit Bikin Gak PD? Ini 5 Cara Mencegahnya, Yuk Coba Terapkan!

2. Hindari Makanan dengan Lemak Trans

Lemak trans adalah jenis lemak yang paling buruk untuk kesehatan tubuh. Artiny, mengkonsumsi banyak lemak trans tidak hanya bisa menambah lemak perut, tapi juga meningkatkan resiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lain.

Lemak trans banyak ditemukan pada margarin, mentega, minyak nabati tertentu, makanan kemasan dan juga sering digunakan pada makanan cepat saji.

Oleh karena itu, untuk mengatasi lemak perut buncit dan melindungi kesehatan, baca label bahan makanan dengan seksama dan hindari produk yang mengandung lemak trans.

3. Air Putih yang Cukup

Kebutuhan tubuh akan air bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi air putih sebanyak 8 gelas (2-2,5 liter) perhari. Apalagi jika rutin melakukan olahraga, cairan tubuh yang cukup akan menjaga tubuh dari dehidrasi.

Konsumsi minuman bersoda, jus buah dalam kemasan, dan minuman berenergi harus dihindari karena mengandung gula dalam kadar tinggi kalori dan pengawet yang tidak baik untuk tubuh.

4. Rutin Berolahraga

Sempatkan waktu untuk berolahraga selama 30 hingga 60 menit setidaknya lima kali dalam seminggu. Jika merasa sibuk dan tidak punya banyak waktu berolahraga, kamu bisa mulai melakukan olahraga ringan dengan jalan kaki, bersepeda atau pun berenang.

5. Latihan Otot Rutin

Setiap hari, lemak tubuh dapat dibakar dengan melakukan berbagai aktivitas. Misalnya, latihan otot setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu, yang mana upaya peningkatan massa otot secara tidak langsung dapat meningkatkan proses pembakaran lemak dan kalori.

Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!

6. Kurangi Kalori Tubuh

Buang lemak sebanyak satu kilogram setiap minggu dengan mengurangi asupan kalori sekitar 500 sampai 1000 kalori/hari. Melalui rutinitas sehat ini, lemak tubuh pun akan berkurang secara berkala.

7. Tidur Cukup

Tidur yang cukup penting untuk berbagai aspek kesehatan, termasuk berat badan. Studi menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur cenderung mengalami pertambahan berat badan dan juga lemak di perut. Jadi, jika kamu ingin mengatasi lemak perut buncit, usahakan untuk tidur yang cukup setiap malam ya!

Seperti diketahui, buncit sendiri adalah kondisi meningkatnya tekanan perut dan perubahan ukuran lingkar. Makanan manis seperti kue, permen, dan minuman soda menyebabkan kenaikan berat badan, memperlambat metabolisme, mengurangi kemampuan membakar lemak.

Sumber: Halodoc

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa