SUKABUMIUPDATE.com - Mental illness atau orang lebih banyak mengetahuinya dengan kata gangguan kesehatan mental merupakan sebuah istilah yang mengacu pada kondisi yang dapat mempengaruhi perasaan, pikiran, suasana hati, dan perilaku seseorang.
Ada begitu banyak jenis mental illness dan masing-masingnya memiliki gejala yang berbeda-beda, yang mana gejala tersebut tergantung pada tingkat keparahannya.
Namun sayangnya, mental illness ini masih banyak disepelekan padahal memiliki dampak yang sangat buruk pada seseorang yang menderita kondisi tersebut.
Baca Juga: Perbedaaan Anak Stunting dan Pendek yang Perlu Orang Tua Tahu
Lantas kenapa sih banyak yang menyepelekan gangguan kesehatan mental padahal bisa membahayakan penderitanya? Simak penjelasannya di bawah ini seperti melansir dari Yoursay.id.
Dianggap Berlebihan
Alasan pertama mengapa mental illness sering disepelekan adalah banyak orang yang menganggapnya berlebihan.
Mereka juga berpikir gangguan ini sama seperti bad mood atau stres biasa, sehingga dapat segera hilang hanya dengan mengistirahatkan diri sejenak.
Baca Juga: Mengenal Megalomania: Gangguan Kejiwaan Delusi, Gejala Mental Orang Bossy Sok Berkuasa
Para penderitanya bahkan sering disebut lemah, karena mudah memasukkan segala perkataan ke dalam hati yang kemudian membuatnya sedih dan menangis.
Perlu diingat bahwa kondisi mental juga sama seperti fisik di mana tiap orang bisa berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, tidak dianjurkan bagimu menganggap kelemahannya sebagai reaksi yang berlebihan.
Kamu tak dapat menyamaratakan semua manusia harus seperti dirimu yang mungkin lebih kuat untuk menghadapi sesuatu.
Banyak Kasus Manipulasi
Jika kamu ingat beberapa waktu lalu, mental illness menjadi salah satu penyebab trust issue (sulit mempercayai orang lain).
Baca Juga: Resiko Psikososial dan Kesehatan Mental Pekerja, Tak Tahan Work Under Pressure
Pasalnya, melalui berbagai situs media sosial, banyak akun yang berpura-pura menderita gangguan tersebut.
Ditambah memanipulasi kejadian sebenarnya dengan memposisikan diri sendiri sebagai korban. Di mana ia dalam cerita asli adalah seorang pelaku.
Sejak saat itu, banyak orang tidak peduli dengan para penderita gangguan kesehatan mental. Terlebih yang sering membagikan keluhannya pada media sosial, karena takut kebohongan tersebut akan terjadi kembali.
Baca Juga: 7 Tips Pola Hidup untuk Jaga Kesehatan Mental, Salah Satunya Tidur Nyenyak
Situasi seperti ini nyatanya menyulitkan mereka yang benar-benar mengalami mental illness, sehingga jarang memperoleh bantuan dan hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.
Belum Pernah Mengalami
Sebagian besar orang yang menyepelekan mental illness karena belum pernah mengalaminya. Mereka tidak pernah merasakan depresi, kecemasan berlebih, takut untuk melakukan sesuatu, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, gangguan kesehatan mental seringkali kurang mendapat respons baik. Terlebih wujudnya yang tak terlihat, sehingga sulit membuat lingkungan sekitar peka.
Baca Juga: Inilah 4 Doa untuk Menjaga Kesehatan Mental, Supaya Jiwa Kuat Hadapi Cobaan Hidup
Para penderita mental illness seringkali menutupi masalahnya dengan berperilaku seolah baik-baik saja di depan publik, bahkan dipenuhi oleh senyuman.
Maka dari itu, orang-orang terdekatnya pun sulit mengetahui serta kurang peduli dengan gangguan kesehatan yang tengah dialami karena menganggapnya selalu terlihat bahagia, ceria, dan penuh semangat serta tidak memiliki beban.
Khawatir Disia-siakan
Sebetulnya, tidak sedikit orang yang peka serta peduli dengan para penderita gangguan kesehatan mental.
Baca Juga: 3 Pengaruh Game Online Terhadap Kesehatan Mental Remaja
Namun, bantuan dari mereka ini seringkali diabaikan karena yang merasakan menganggap penyakitnya akan konsisten.
Jadi, diberi nasihat, saran, atau pesan apapun terasa sulit untuk dilakukan bahkan sekadar diterima.
Oleh karena itu, banyak orang yang enggan kembali peduli dengan mereka atas dasar khawatir sarannya disia-siakan.
Saat menemukan seseorang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental, bahkan sampai membuat pernyataan ingin bunuh diri, segera lapor dan meminta bantuan para ahli. Kemungkinan besar, masalah tersebut nantinya dapat teratasi.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022: Sejarah dan Tema Tahun ini
Baca Juga: Mengenal Megalomania: Gangguan Kejiwaan Delusi, Gejala Mental Orang Bossy Sok Berkuasa
Itulah empat alasan mengapa mental illness seringkali disepelekan banyak orang. Apakah kamu termasuk salah satu yang kurang peduli terhadap masalah tersebut?
Sumber: Yoursay.id (Portal Suara.com)