SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatat 13 kasus positif campak pada Januari 2023. Ini diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel di laboratorium kesehatan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dari hasil pemeriksaan sampel tersebut, tercatat 24 kasus suspek campak dan tiga yang dinyatakan discarded. Sementara sisa sampel lainnya saat ini masih diperiksa di laboratorium kesehatan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Data itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi Wita Darmawanti. "Suspek 24, positif 13, discarded 3. Sisanya belum selesai diperiksa," katanya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Kasus Campak Terkendali, Dinkes Kota Sukabumi Imbau Warga Soal Imunisasi Anak
Sementara pada 2022, Dinkes Kota Sukabumi mencatat enam kasus positif campak dengan 38 suspek. Artinya, terjadi kenaikan data kasus positif campak pada Januari 2023 dibandingkan periode 2022 dalam hitungan satu tahun penuh.
"Kasus campak ini meningkat drastis karena baru awal tahun sudah 24 suspek dan hasil laboratorium yang sudah keluar 13 pasien positif," ujar Wita.
Wita mengatakan mayoritas pasien yang campak tersebut berusia satu hingga empat tahun. Adapun anak yang terkena campak ini tidak mengikuti imunisasi campak. "Pasien yang positif ini riwayatnya kebanyakan tidak ikut imunisasi," katanya.
Atas dasar itu, sambung Wita, Dinkes Kota Sukabumi tahun ini akan menggencarkan imunisasi campak khususnya di setiap posyandu kelurahan. "Imunisasi merupakan upaya menekan tingginya kasus campak tahun ini," ujar dia.
Baca Juga: Daftar 55 KLB Campak di 12 Provinsi Indonesia, Termasuk 2 Kabupaten/Kota di Jawa Barat
"Salah satu cara mengantisipasi campak adalah dengan imunisasi. Orang tua yang memiliki balita diimbau segera mengikuti imunisasi," imbuh Wita.
Mengutip alodokter.com, campak atau measles adalah penyakit akibat infeksi virus yang ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, dan ruam di seluruh tubuh. Infeksi campak berawal dari saluran pernapasan yang menular melalui percikan air liur.
Gejala awal campak adalah sakit tenggorokan, mata berair dan kemerahan (konjungtivitis), dan bintik putih di dalam mulut. Ruam yang muncul mulanya berupa bintik-bintik merah kecil, kemudian menyatu hingga ukurannya tampak lebih besar.
(Advertorial)