SUKABUMIUPDATE.com - Belakangan viral soal nasi yang menggunakan minyak jelantah sebagai bahan penggorengnya. Minyak jelantah disebut-sebut menambah rasa gurih dari sajian kuliner yang dibuat.
Minyak jelantah adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan minyak goreng yang dipakai berulang-ulang. Biasanya, minyak jelantah ini berwarna gelap bahkan coklat kehitaman.
Banyak orang menggunakan kembali minyak goreng yang sama berulang kali untuk meminimalkan pemborosan. Padahal hal itu dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan secara umum.
Baca Juga: Pikat Turis Timur Tengah, Karang Kontol Sukabumi Diserbu Wisatawan saat Libur Imlek
Melansir Hindustan Times via Tempo, memanaskan kembali minyak goreng menyebabkan pelepasan zat beracun sekaligus meningkatkan radikal bebas dalam tubuh yang mengakibatkan peradangan dan berbagai penyakit kronis.
Pedoman Standar Keamanan Makanan India menyatakan pemanasan ulang harus dihindari dan apabila Anda harus menggunakan kembali minyak. Maksimal tiga kali diizinkan untuk menghindari pembentukan lemak trans.
Bahaya Penggunaan Minyak Goreng Jelantah
1. Lepaskan Zat Beracun
Setiap kali minyak dipanaskan, molekul lemaknya sedikit terurai. Hal ini menyebabkannya mencapai titik asapnya dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, lebih cepat setiap kali digunakan. Ketika ini terjadi, zat tidak sehat dilepaskan baik ke udara maupun ke dalam makanan yang dimasak.
Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Wanita Jatuh Cinta, Salah Satunya Selalu Tersenyum Padamu
2. Tingkatkan Kolesterol
Pada suhu tinggi, sebagian lemak dalam minyak berubah menjadi lemak trans. Lemak jenis ini termasuk berbahaya karena meningkatkan risiko penyakit jantung. Saat minyak digunakan kembali, jumlah lemak trans menjadi lebih tinggi.
3. Tingkatkan Tekanan Darah
Kelembaban yang terkandung dalam makanan, yang terpengaruh oksigen dan atmosfer, kemudian bertemu dengan suhu tinggi menghasilkan reaksi seperti hidrolisis, oksidasi, dan polimerisasi. Reaksi ini mengubah komposisi kimia dari minyak goreng bekas, melepaskan asam lemak bebas, dan radikal yang menghasilkan monogliserida, digliserida, dan trigliserida.
Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab 2023 Dimulai 23 Januari Besok! Simak Jadwal Lengkapnya
4. Radikal Bebas
Melansir dari laman ndtv.co, memasak makanan dengan menggunakan kembali minyak goreng juga dapat meningkatkan radikal bebas di dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan--akar penyebab sebagian besar penyakit termasuk obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Peradangan yang tinggi pada tubuh dapat menurunkan kekebalan dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
5. Kelebihan Asam
Jika sensasi terbakar di perut dan tenggorokan sering terjadi, minyak goreng yang dipanaskan kembali menjadi sebabnya. Hindari sesekali makanan yang menggunakan minyak goreng berulang kali, khususnya gorengan, apabila tubuh memiliki tingkat asam lebih dari biasanya.
SUMBER: TEMPO.CO | BALQIS PRIMASARI