SUKABUMIUPDATE.com - Olahraga memang memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh seseorang. Namun tidak halnya dengan penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Pasalnya, penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi justru dianjurkan untuk tidak melakukan beberapa jenis olahraga.
Mengutip Tempo.co, ada kondisi kesehatan tertentu yang bisa diperparah dengan aktivitas yang terlalu intens, termasuk hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Ahli kesehatan memperingatkan agar penderita hipertensi berhati-hati terhadap beberapa jenis latihan karena dapat memperburuk masalah tersebut.
Baca Juga: Pagi, Siang atau Malam, Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga? Simak Penjelasannya
Pakar kebugaran Jake Dickson, pakar diet Jesse Feder, personal trainer John Gardner, dan pelatih kebugaran Sean Ruff sepakat bahwa olahraga berdampak tinggi seperti lari cepat dan angkat beban berat adalah olahraga yang harus ditinggalkan dari rutinitas olahraga untuk menghindari hipertensi yang memburuk.
1. Lari cepat
Pakar kesehatan mengatakan bahwa aturan praktis terbaik saat berolahraga dengan tekanan darah tinggi adalah menghindari segala jenis latihan intensitas tinggi dan berdampak tinggi. "Jika berurusan dengan tekanan darah tinggi, yang terbaik adalah menahan diri dari olahraga intensitas tinggi karena ini dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah secara drastis," kata Feder kepada She Finds, Rabu, 18 Januari 2023.
Dickson menambahkan bahwa olahraga apa pun yang mengharuskan menahan napas adalah ide yang buruk bagi orang yang berjuang melawan hipertensi.
"Saat berolahraga, tekanan darah secara alami meningkat, tetapi menahan napas dan melakukan latihan ketahanan yang lebih intens cenderung meningkatkannya lebih banyak lagi," katanya. "Jika sudah memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya tidak melakukan olahraga yang membuat tekanan darah naik banyak.".
Baca Juga: Sebelum atau Setelah Olahraga, Kapan Waktu yang Tepat Makan Pagi? Simak Tipsnya!
Salah satu latihan yang harus dihindari jika tidak ingin memperburuk keadaan adalah lari cepat. Seperti kata Dickson, latihan lari dengan intensitas tinggi ini dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba. "Ada kemungkinan terkena serangan jantung atau stroke saat melakukan latihan berat seperti lari cepat, di mana terlalu banyak aktivitas terjadi dalam waktu yang relatif singkat," dia memperingatkan.
2. Angkat beban berat
Selain lari cepat, angkat beban berat adalah olahraga lain yang sebaiknya dihindari jika memiliki tekanan darah tinggi.
"Angkat beban berat juga harus dihindari karena memiliki dampak yang sama pada jantung dan pembuluh darah [seperti latihan intensitas tinggi]," kata Gardner.
Jika dilakukan dengan aman, latihan kekuatan sebenarnya dapat membantu menurunkan tekanan darah, tetapi perlu diingat bahwa "aman" adalah kata penting di sini.
Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab 2023 Dimulai 23 Januari Besok! Simak Jadwal Lengkapnya
Fokus menggunakan resistensi yang lebih rendah pada pengulangan yang lebih tinggi dan menghindari sesuatu yang terlalu berat. Selain itu, ingatlah untuk tidak menahan napas, karena, seperti kata Dickson, ini kemungkinan akan memperburuk keadaan.
Ruff memperingatkan bahwa latihan yang mengharuskan mengangkat tangan ke atas kepala dengan beban khususnya, seperti overhead dumbbell shoulder press. "Ini lebih meningkatkan tekanan darah yang merupakan kontraindikasi bagi individu dengan tekanan darah tinggi," dia menjelaskan.
Namun, hipertensi bukanlah alasan untuk berhenti berolahraga. Ada banyak cara untuk tetap aktif, bahkan olahraga yang tepat dapat membantu menurunkan tekanan darah. Dickson menyarankan bersepeda selama 30 menit setiap kali, dan Gardner menyarankan bahwa aktivitas seperti berenang, pilates, dan yoga juga merupakan pilihan yang bagus. Selama menjaga intensitas seminimal mungkin, penderita tekanan darah tinggi akan baik-baik saja dengan rutinitas kebugarannya.
SUMBER: TEMPO.CO | SHE FINDS