Hobi Makan Gorengan? Kenali Dampak Negatif yang Tidak Kamu Sadari

Sabtu 21 Januari 2023, 05:45 WIB
Ilustrasi gorengan. | (Sumber : instagram/@inspirasianeka_gorengan).

Ilustrasi gorengan. | (Sumber : instagram/@inspirasianeka_gorengan).

SUKABUMIUPDATE.com - Gorengan adalah sejenis makanan ringan yang menjadi favorit masyarakat Indonesia. Hampir semua orang pasti suka dan pernah mengonsumsi gorengan.

Melansir Akurat.co, dengan tekstur renyah dan rasa yang gurih membuat semua orang pasti ketagihan dengan gorengan. Harga murah dan penjualnya tersebar dimana-mana menjadikan makanan satu ini jadi paling diminati.

Gorengan selalu laris manis karena bisa menjadi pengganjal perut di sela jam makan utama. Gorengan bisa berbentuk makanan kecil ataupun lauk teman nasi dan sayur mayur. Banyak yang suka gorengan karena mudah ditemukan dan harganya murah meriah.

Baca Juga: Benarkah Jumlah Perempuan Lebih Banyak daripada Laki laki di Dunia?

Akan tetapi, dibalik kerenyahan dan kenikmatan gorengan yang disantap, ada beberapa resiko penyakit bila dikonsumsi secara berlebihan.

Dampak negatif terlalu sering makan gorengan

Rasa gurih dan renyah gorengan membuat penikmatnya sering lupa diri sehingga terlalu sering mengonsumsinya. Padahal, ada dampak buruk bagi kesehatan. Beberapa penyakit dan gangguan kesehatan rentan terjadi apabila terlalu sering mengonsumsi gorengan.

Meskipun, yang perlu diperhatikan, gorengan tidak serta merta menyebabkan penyakit bagi orang yang mengonsumsinya. Ada faktor lain yang berperan seperti pola hidup yang tidak sehat hingga sistem kekebalan tubuh masing-masing orang.

Baca Juga: Rooftop Lego Street Cibadak Sukabumi, Wisata Kuliner yang Lagi Ngehits

Jika kamu penggemar gorengan, simak dampak negatifnya seperti dalam ulasan berikut ini. Dikutip dari healthline.com, Jumat 20 Januari 2023, berikut ini dampak dari terlalu banyak makan gorengan.

1. Peningkatan risiko penyakit jantung

Bahaya makan gorengan telah banyak diteliti, di antaranya meningkatnya risiko penyakit jantung. Telah diketahui bahwa gorengan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, sementara obesitas adalah faktor risiko penyakit jantung.

Minyak goreng juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan kolesterol bisa menjadi akar dari berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

Baca Juga: Series Jodoh atau Bukan Mulai Tayang Jumat dan Sabtu, Ini Bocoran Cerita Episode 1

Berdasarkan jurnal Heart, makan banyak gorengan dalam sepekan berisiko 28 persen lebih tinggi untuk kena stroke dan serangan jantung.

2. Risiko penyakit kardiovaskular

Analisis gabungan yang diterbitkan oleh jurnal Heart juga mengungkapkan bahwa peserta yang makan gorengan dalam jumlah banyak, berisiko 22 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.

LDL atau Low Density Lipoprotein dikenal sebagai salah satu jenis kolesterol berbahaya. Kolesterol yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri kamu dan menyebabkan penyakit jantung yang dikenal sebagai aterosklerosis.

3. Mengalami obesitas

Makanan yang diolah dengan digoreng akan menyerap banyak lemak dari minyak, sehingga kalorinya akan menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi asupan kalori harian seseorang maka semakin tinggi pula resiko untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi iPhone 16 Pro Max, Produk Apple yang Viral di TikTok

Minyak goreng juga banyak mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Peningkatan kolesterol ini bisa menjadi akan dari penyakit lainnya.

4. Meningkatkan risiko kanker

Bahaya banyak memakan gorengan yang tidak bisa diremehkan adalah meningkatkan risiko terkena kanker. Bahaya ini bisa muncul akibat zat akrilamida yang dapat terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi seperti menggoreng.

Makanan bertepung seperti ayam goreng tepung dan sebagainya, diketahui akan mengandung akrilamida yang lebih tinggi ketika terpapar suhu tinggi. Akrilamida yakni senyawa karsinogenik atau zat yang memicu kanker.

Jika terlalu banyak dan sering dikonsumsi, zat ini diduga bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, seperti kanker ovarium.

5. Diabetes tipe 2

Studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan, sering mengkonsumsi gorengan secara signifikan dikaitkan dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.

Para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan hasil serupa setelah memeriksa data lebih dari 100.000 pria dan wanita selama 25 tahun.

Peserta yang makan gorengan antara empat dan enam kali per minggu memiliki 39% peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari sekali seminggu.

Lebih dari itu, peserta yang makan tujuh kali atau lebih per minggu memiliki risiko 55% lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut.

6. Berbahaya bagi usus

Sakit perut adalah salah satu efek samping pertama terlalu banyak makan gorengan. Tak hanya itu, gorengan juga bisa menyebabkan perut kembung hingga diare. Gorengan yang mengandung banyak minyak dapat membahayakan bakteri sehat yang hidup di ususmu.

Bakteri sehat atau mikrobioma mempunyai peran yang dapat melindungi gangguan pencernaan. Sehingga jika bakteri sehat tersebut terganggu maka akan berbahaya bagi kesehatan usus.

7. Menimbulkan jerawat

Makan banyak gorengan tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan bagian dalam tubuh, tapi juga membuat penampilan kita tidak maksimal.

Lemak trans dan minyak yang terkandung dalam gorengan dapat menumpuk dan memperlambat sirkulasi darah yang mengakibatkan munculnya komedo dan jerawat.

Tapi hal ini tidak berlaku pada semua orang karena kadar hormon tiap orang berbeda dan hormon juga menjadi salah satu faktor penyebab jerawat.

8. Mudah sakit

Gorengan tidak mengandung lemak baik seperti yang ada dalam alpukat, butter, dan berbagai jenis ikan. Jika kita terlalu banyak mengonsumsi gorengan maka keseimbangan bakteri baik di dalam usus bisa terganggu. Dan hal ini bisa mempengaruhi sistem imun tubuh.

9. Sakit tenggorokan

Sering kali minyak yang digunakan oleh pedagang adalah minyak jelantah atau minyak yang digunakan berulang-ulang.

Minyak yang sudah dipakai berkali-kali tidak hanya akan menyebabkan penyakit kronis dalam jangka panjang. Kita juga bisa mengalami efek samping jangka pendek seperti batuk-batuk.

Pada minyak yang sudah dipakai berulang kali tersebut ada zat bernama akrolein yang bisa membuat tenggorokan radang.

Baca Juga: Mau Dibayar Dollar dan Kerja Online? Inilah 5 Situs Terbaik untuk Freelance Writer

Saat radang kita akan secara otomatis batuk-batuk karena hal tersebut adalah reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan zat atau senyawa berbahaya yang ada di tenggorokan.

10. Asam lambung naik

Buat yang pernah mengalami masalah pencernaan, seperti refluks, GERD, atau heartburn, jauhilah gorengan sebisa mungkin. Makanan yang berminyak akan membuat esofagus bagian bawah mengendur.

Pada kondisi ini, asam lambung bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa terbakar atau mual.

Itulah sederet dampak buruk mengonsumsi gorengan terlalu banyak. Mulai sekarang kurangi dan gantilah dengan makanan yang direbus agar lebih sehat.

Namun jika tidak bisa, kamu bisa pertimbangkan cara membuat gorengan dengan memperhatikan minyak yang digunakan.

Gunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak kelapa, minyak zaitun, atau minyak alpukat. Penggunaan minyak sehat ini dapat mengurangi beberapa risiko negatif dari gorengan.

Sumber: Akurat.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional11 September 2024, 22:50 WIB

SBMI: Warga Sukabumi Korban TPPO ke Myanmar Jadi 11 Orang, Sulit Dipulangkan Karena Hal ini

Dewan Pengurus Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI) Sukabumi sebut warga Sukabumi yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar bertambah jadi 11 orang.
Jejen Nurjanah, Ketua DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi saat diwawancarai. Rabu (11/9/2024) | Foto : Asep Awaludin
DPRD Kab. Sukabumi11 September 2024, 22:10 WIB

Pesan Yudi Suryadikrama di HJKS ke-154, Sukabumi Lebih Baik Butuh Teladan dari Pemimpin

Anggota DPRD, Yudi Suryadikrama, menyampaikan sejumlah pesan dan harapan di HJKS ke-154. Salah satunya ia berpesan agar para pemimpin memberi contoh perilaku yang baik kepada masyarakat.
Yudi Suryadikrama, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi saat berfoto bersama usai paripurna HJKS ke-154 | Foto : Ibnu Sanubari
DPRD Kab. Sukabumi11 September 2024, 21:09 WIB

Sebut HJKS Bukan Hanya Milik Pemda dan DPRD, Ini Harapan Hera Iskandar untuk Sukabumi

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS) ke-154, Hera Iskandar, Wakil Pimpinan Sementara DPRD Kabupaten Sukabumi, menyampaikan sejumlah pesan dan harapan untuk kemajuan daerah ini
Hera Iskandar, pimpinan sementara DPRD saat rapat paripurna HJKS ke-154 di gedung DPRD Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel11 September 2024, 20:00 WIB

Cuaca Dingin Paling Mantap Minum Bandrek, Minuman Khas Sunda untuk Hangatkan Tubuh

Bandrek minuman tradisional khas Sunda ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Ilustrasi - Bandrek minuman tradisional khas Sunda ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. (Sumber : Instagram/@royalbandrek).
Internasional11 September 2024, 19:51 WIB

Kronologi 5 Warga Sukabumi Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja Tidak Manusiawi, Ingin Pulang

Lima warga dari Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke Myanmar.
Warga Sukabumi jadi korban TPPO ke Myanmar, minta bantu dipulangkan ke Indonesia | Foto : Asep Awaludin
Musik11 September 2024, 19:30 WIB

Ada Lisa BLACKPINK, MTV Video Music Awards 2024 akan Digelar Malam Ini

Ajang penghargaan ternama MTV VMA 2024 atau MTV Awards akan diselenggarakan hari ini, Rabu, 11 September 2024 di, UBS Arena, New York, Amerika Serikat.
Ada Lisa BLACKPINK, MTV Video Music Awards 2024 akan Digelar Malam Ini | Sumber: Instagram /@lalalisa_m
Sukabumi11 September 2024, 19:20 WIB

Pria Lansia yang Ditemukan Tewas di Selokan Cibadak Sukabumi Punya Riwayat Gangguan Jiwa

Ditemukan tewas tanpa busana di Selokan Cibadak Sukabumi, Ukar ternyata miliki riwayat gangguan jiwa.
Proses evakuasi mayat pria yang ditemukan di selokan di Kampung Cimanggu RT 01/06 Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, ketika dievakuasi. | Foto: Istimewa
Sehat11 September 2024, 19:00 WIB

Musim Hujan Rentan Sakit, Simak Penyebab dan 4 Cara Menjaga Kesehatannya

Dengan menjaga pola hidup sehat dan kebersihan diri, risiko terkena penyakit di musim hujan dapat diminimalisir.
Ilustrasi - Dengan menjaga pola hidup sehat dan kebersihan diri, risiko terkena penyakit di musim hujan dapat diminimalisir. | (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi Memilih11 September 2024, 18:35 WIB

Konsolidasi Bersama Nasdem dan Hanura, AYEUNA Bicara Tiga Pilar Kota Sukabumi Baru

Setelah PPP dan PAN, pasangan dengan jargon AYEUNA ini bertemu dengan pengurus dan kader Partai Nasdem dan Partai Hanura, Rabu (11/9/2024).
Konsolidasi parpol, Nasdem dan Hanura bersama pasangan AYEUNA Ayep Zaki - Bobby Maulana Kota Sukabumi Baru (Sumber: dok tim media AYEUNA)
Entertainment11 September 2024, 18:30 WIB

Lia Sudah Sembuh, ITZY akan Comeback dengan Formasi Lengkap Oktober 2024

Kabar gembira buat pecinta K-Pop karena ITZY akan comeback dengan seluruh member pada bulan Oktober mendatang, termasuk Lia yang sudah mulai pulih dari masalah kesehatannya.
Lia Sudah Sembuh, ITZY akan Comeback dengan Formasi Lengkap Oktober 2024 (Sumber : Instagram/@itzy.all.in.us)