SUKABUMIUPDATE.com - Obat Tramadol bisa digunakan untuk meredakan rasa nyeri sedang, berat, bahkan kronis yang berkelanjutan.
Maka tak heran jika Tramadol bisa digunakan sebagai salah satu obat pereda nyeri pasca operasi.
Melansir dari Akurat.co, tahukah kamu jika obat tramadol termasuk salah satu jenis narkotika yang masuk dalam kelompok obat analgenik opioid.
Tramadol merupakan pereda nyeri yang bekerja di sistem saraf pusat (SSP) yang langsung menghilangkan rasa sakit.
Baca Juga: Dikta Kesakitan Usai Alat Vitalnya Diremas, Ini 5 Langkah Obati Mr P yang Sakit
Obat ini akan bekerja langsung di otak dan tulang belakang, mampu mengubah cara tubuh dalam merasakan dan merespons rasa sakit.
Merujuk laman mayoclinic.org, Kamis (19/1/2023), obat ini tidak boleh dikonsumsi untuk waktu yang lama.
Penggunaan Obat Tramadol
Tramadol adalah jenis obat yang perlu dikendalikan. Dengan kata lain, dalam penggunaan obat ini harus dibawah pengawasan dokter atau tenaga ahli kesehatan. Perlu kamu ketahui juga bahwa Tramadol tidak cocok untuk semua orang.
Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara
Tramadol memiliki beberapa bentuk yaitu bentuk cair, bentuk tablet dan bentuk kapsul yang bisa dikonsumsi secara oral (melalui mulut).
Serta bentuk cairan yang dimasukan ke dalam tubuh melalui jarum suntik. Cara penggunaan tramadol bentuk tablet dan kapsul yaitu dengan menelannya secara utuh.
Artinya tidak boleh mengonsumsi dengan cara menguyah atau menghaluskannya. Alasannya yaitu untuk menghindari overdosis yang fatal.
Baca Juga: Persib Kehilangan 1 Pemain, Daftar Perpindahan Pemain Bursa Transfer Liga 1 hingga 17/1
Dosis Obat Tramadol
Dikutip dari laman drugs.com, Kamis (19/1/2023), berikut informasi dosis penggunaan obat tramadol.
1. Nyeri biasa pada orang dewasa
Dewasa (17 tahun atau lebih) dengan nyeri biasa yaitu 50-100 mg per oral setiap 4-6 jam. Untuk pasien yang merasakan efek analgesik, dosis awalnya yaitu 25 mg per oral sekali sehari.
Lalu bertahap menjadi 25 mg setiap 3 hari. Setelah itu meningkat menjadi 50 mg setiap 3 hari sesuai dengan aturan.
Baca Juga: Kisah Masjid di Cibadak Sukabumi, Berdiri di Area Proyek Jembatan Pamuruyan Baru
2. Nyeri kronis pada orang dewasa
Pada extended release (ER) atau pelepasan obat perlahan, untuk usia diatas 18 tahun dosisnya 100 mg per hari. Pemberian obat secara bertahap (titrasi) dapat ditingkatkan 100 mg setiap 5 hari hingga dosis efektif.
Sedangkan untuk immediate-release (IR) atau percepatan pelepasan obat, dosis awalnya yaitu dengan menghitung kebutuhan IR 24 jam dan mulai dengan dosis ER harian.
3. Untuk konversi dari opioid lain dan orang lanjut usia
Hentikan semua obat opioid lain sebelum memulai terapi. Dosis awalnya yaitu 100 mg ER per hari. Lalu titrasi dalam peningkatan 100 mg setiap 5 hari hingga dosis efektif.
Baca Juga: 2 Pemain Penting tak Dibawa, Inilah Daftar 22 Pemain Persib Untuk Hadapi Madura United
Sedangkan pemilihan dosis untuk orang yang lanjut usia harus sangat hati-hati. Dimulai dengan kisaran dosis terendah pada usia lebih dari 75 tahun dosis maksimumnya yaitu 300 mg per hari pada nyeri.
Jika kamu mengonsumsi obat ini secara sembarangan tanpa resep dokter, kemungkinan besar kamu akan mengalami kecanduan. Segera hubungi dokter jika kamu merasa mengalami kecanduan terhadap obat ini.
Efek Samping Obat Tramadol
Efek samping umum:
Baca Juga: Julang Emas Mati Ditembak, Burung Ikon Geopark Ciletuh Sukabumi Kini Tersisa 3 Ekor
- Mengantuk
- Kesulitan tidur
- Sakit kepala
- Gelisah
- Tremor
- Perubahan mood secara tiba-tiba
- Nyeri otot
- Sakit perut
- Mulut terasa kering
- Sembelit
Efek samping yang bisa memburuk:
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Mobil Maung, Rantis Keren Buatan Anak Negeri
- Gatal-gatal
- Ruam
- Pembengkakan pada mata, wajah, lidah, bibir, dan kaki
- Kejang-kejang
- Kehilangan kesadaran
- Nafas berat
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Sulit bangun dari tidur
- Agitasi dan halusinasi
- Denyut jantung melambat
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu You & I Oleh Diego Gonzales
Efek samping yang memburuk itu bisa jadi merupakan tanda-tanda reaksi alergi terhadap tramadol. Obat ini dapat meningkatkan serotonin dan bisa menyebabkan kondisi yang sangat serius disebut sindrom atau keracunan serotonin.
Serotonin dapat meningkat jika kamu juga menggunakan obat lain dalam pemakaian tramadol.
Sumber: Akurat.co