SUKABUMIUPDATE.com - PCOS adalah singkatan dari Polycystic Ovary Syndrome atau Sindrom ovarium polikistik.
Haid atau menstruasi tidak teratur adalah salah satu gejala bahwa seorang wanita mengalami PCOS.
Melansir dari hopkinsmedicine.org, PCOS atau Sindrom ovarium polikistik adalah suatu kondisi di mana ovarium menghasilkan jumlah androgen yang tidak normal.
Androgen sendiri adalah hormon seks pria yang biasanya ada pada wanita dalam jumlah kecil.
Baca Juga: Impor Beras Maksimal Maret 2023, Bapanas Pastikan Harga Stabil Saat Panen Raya
Nama sindrom ovarium polikistik menggambarkan banyak kista kecil (kantung berisi cairan) yang terbentuk di ovarium.
Akan tetapi, PCOS pada beberapa wanita tidak memiliki kista meskipun sebagian diantaranya justru mengembangkan kista.
Seperti diketahui, ovulasi terjadi ketika sel telur yang matang dilepaskan dari ovarium agar dapat dibuahi oleh sperma laki-laki. Apabila sel telur tidak dibuahi maka akan dikeluarkan dari tubuh selama menstruasi.
Sebagian wanita tidak memiliki cukup hormon untuk berovulasi yang berakibat pada perkembangan kista kecil ketika ovulasi tidak terjadi.
Wanita dengan PCOS seringkali memiliki kadar androgen yang tinggi dan menyebabkan masalah siklus menstruasi wanita.
Penyebab Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Penyebab Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) hingga kini tidak diketahui secara pasti.
Namun banyak wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin, dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Kadar insulin yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan kadar androgen lebih tinggi. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar insulin.
Gejala PCOS akhirnya diperburuk dengan kondisi kesehatan tersebut.
Tak hanya perihal insulin dan obesitas, PCOS juga dapat diturunkan dalam keluarga. Sehingga, jika ada riwayat keluarga memiliki PCOS maka ada kemungkinan sindrom ini diturunkan secara genetik.
Baca Juga: Cara Mengatasi Telat Haid dengan 5 Minuman Bahan Alami, Kunyit Hingga Nanas
Gejala Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
- Periode yang terlewat, periode yang tidak teratur, atau periode yang sangat ringan
- Ovarium yang besar atau memiliki banyak kista
- Kelebihan rambut tubuh, termasuk dada, perut, dan punggung (hirsutisme)
- Pertambahan berat badan, terutama di sekitar perut (abdomen)
- Kulit berjerawat atau berminyak
- Kebotakan pola pria atau rambut menipis
- Infertilitas
- Potongan kecil kulit berlebih di leher atau ketiak (skin tag)
- Bercak kulit gelap atau tebal di bagian belakang leher, di ketiak, dan di bawah payudara
Baca Juga: Cara Membuat Jamu Kunyit Asam untuk Meredakan Nyeri Haid
Kesimpulannya, PCOS adalah masalah hormon yang sangat umum terjadi pada wanita usia subur.
Wanita dengan PCOS mungkin tidak berovulasi, memiliki kadar androgen yang tinggi, dan memiliki banyak kista kecil di ovarium.
PCOS ini menyebabkan periode menstruasi yang terlewat atau tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, jerawat, kemandulan, dan penambahan berat badan.
Wanita dengan PCOS mungkin berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, masalah jantung, dan kanker endometrium.
Adapun, perawatan untuk PCOS sering dilakukan dengan obat-obatan. Namun demikian, pemberian obat-obatan untuk PCOS tidak dapat menyembuhkan, tetapi membantu mengurangi gejala dan mencegah beberapa masalah kesehatan.
Sumber : hopkinsmedicine.org