Chiki Ngebul Makan Korban, Simak Bahaya Nitrogen Cair Pada Makanan

Jumat 13 Januari 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi chiki ngebul. | (Sumber : Youtube/@News4JAX The Local Station).

Ilustrasi chiki ngebul. | (Sumber : Youtube/@News4JAX The Local Station).

SUKABUMIUPDATE.com - Zaman sekarang jajanan anak-anak sangat unik dan bervariasi, seperti salah satu contohnya adalah chiki ngebul. Jajanan satu ini dapat menarik perhatian anak-anak dapat mengeluarkan asap.

Chiki ngebul merupakan jajanan viral yang bisa membuat mulut yang memakannya mengeluarkan asap. Nah, sensasi asap tersebut disinyalir berasal dari kandungan nitrogen cair.

Meskipun menjadi makanan yang menarik dan disukai anak-anak, ternyata dibalik itu semua chiki ngebul menyimpan bahaya keracunan.

Bahaya yang mengintai pada makanan tersebut pun menjadi sorotan. Bahkan, Kementerian Kesehatan meminta Dinas Kesehatan setempat turut mengawasi dan membina produk pangan siap saji yang menggunakan nitrogen cair.

Baca Juga: Daftar Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Chatting via WA Tanpa Internet

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan hingga menerbitkan surat edaran untuk merespon fenomena seorang anak keracunan makanan jajanan Chiki Ngebul. Surat edaran tersebut terbit pada 6 Januari 2023 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Maxi Rein Rondonuwu.

Berkaitan dengan hal tersebut, dilansir dari Suara.com, berikut ini sederet bahaya nitrogen cair selengkapnya.

Keracunan Makanan dan Luka Bakar

Kementerian Kesehatan menyampaikan beberapa kasus keracunan makanan yang berkaitan dengan jajanan Chiki ngebul. Salah satunya yakni seorang anak yang mengonsumsi es asap di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Ponorogo.

Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet

Selain kasus tersebut, ada pula laporan dari UPTD Puskesmas Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya terkait KLB Keracunan Makanan sebanyak 23 kasus orang pada 19 November 2022. Salah satu di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Gejala muncul setelah mengonsumsi Chiki Ngebul.

Berikutnya, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima seorang pasien lelaki berusia 4,2 tahun. Sang pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian perut setelah mengonsumsi Chiki Ngebul pada 21 Desember 2022.

Radang Dingin dan Kesulitan Bernafas

Mengutip dari laman resmi Kemenkes, bahaya nitrogen cair yang dikonsumsi juga dapat menyebabkan radang dingin terutama di jaringan lunak seperti kulit.

Baca Juga: Sinopsis Film 'Bismillah Kunikahi Suamimu’ Akan Segera Tayang di Bioskop

Selain itu, bahaya nitrogen cair berikutnya adalah adanya keadaan sulit bernafas. Pasalnya, uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses dengan nitrogen cair itu berbahaya jika terlalu banyak dihirup.

Kerusakan Organ Internal Tubuh

Kementerian kesehatan menyampaikan bahwa mengonsumsi nitrogen yang sudah dicairkan mampu menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar. Pasalnya, suhu yang sangat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh. Namun tak hanya itu, ternyata kasus terparah yang muncul yakni ice smoke justru memicu kerusakan internal organ tubuh.

Baca Juga: Pernah Lewat Sini? Jembatan Legend Penghubung Kota dan Kabupaten Sukabumi

Kemenkes juga meminta edukasi kepada pelaku usaha dan pihak terkait agar memahami bahaya nitrogen cair terhadap makanan cepat saji.

Tak berhenti di situ, Kementerian Kesehatan juga tidak merekomendasikan tempat pengelolaan pangan selain restoran memakai nitrogen cair terhadap makanan siap saji yang dijual. Jika terjadi keracunan makanan karenanya, Tim Gerak Cepat akan melakukan investigasi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan.

Kemenkes Keluarkan Surat Edaran

Dalam surat edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 disebutkan jika nitrogen cair adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau sehingga tidak akan merubah rasa. Diingatkan juga penggunaan nitrogen cair harus sesuai SOP agar tidak menyebabkan keracunan, kebakaran hingga kerusakan organ tubuh.

Baca Juga: Kabar Duka, Iis Piska Pedangdut Era 80-an Tewas Tercebur ke Dalam Sumur

Sehingga lewat surat edaran itu, salah satu poinnya menyebutkan tidak sembarangan tempat bisa menyajikan makanan dengan nitrogen cair.

"Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) selain restoran, seperti gerai pangan jajanan keliling tidak direkomendasikan menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang dijual," terang surat edaran Kemenkes yang ditandatangani Direktur Jenderal P2P Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu.

Sumber: Suara.com (Annisa Fianni Sisma)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)
Film20 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea The Witch, Dibintangi Park Jin Young dan Roh Jeong Eui

The Witch adalah drama korea terbaru di bulan ini dengan mengusung genre romantis misteri dan telah tayang secara perdana pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Sinopsis Drama Korea The Witch, Dibintangi Park Jin Young dan Roh Jeong Eui (Sumber : Instagram/@channela_insta)
Life20 Februari 2025, 19:00 WIB

Misteri Guna-Guna Tanah Panguragan: Legenda Ilmu Hitam dari Cirebon

Tanah Panguragan Cirebon menyimpan cerita misteri tentang ilmu guna-guna atau ilmu hitam yang konon sudah ada sejak zaman dahulu.
Ilustrasi - Tanah Panguragan Cirebon menyimpan cerita misteri tentang ilmu guna-guna atau ilmu hitam yang konon sudah ada sejak zaman dahulu. (Sumber : Freepik.com).
Nasional20 Februari 2025, 18:57 WIB

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan KPK: Pakai Rompi Oranye, Tangan Diborgol

KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pada PAW anggota DPR RI yang juga menyeret Harun Masiku.
Hasto saat ditampilkan KPK dalam konferensi pers. (Sumber Foto: Youtube KPK RI)
Jawa Barat20 Februari 2025, 18:32 WIB

Dedi Mulyadi sebut Susi Pudjiastuti Siap Jadi Penasihatnya di Pemprov Jabar Tanpa Honor

Dedi Mulyadi berharap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu tetap memiliki semangat kuat dalam membantu Pemprov Jabar menjaga kelestarian laut.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bakal diangkat jadi penasihan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tanpa honor. (Sumber Foto: Instagram/@susipudjiastuti115)
Sukabumi20 Februari 2025, 18:22 WIB

Mahasiswa Sukabumi Bersiap! Aksi Indonesia Gelap 21 Februari 2025: Darurat Pendidikan

elain indonesia gelap, tagar darurat pendidikan dan tolak efisiensi anggaran menjadi tiga isu utama dalam aksi yang rencananya akan di mulai dari kawasan Cibolang Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi aksi mahasiswa sukabumi. Aksi indonesia gelap direncanakan berlangsung 21 Februari 2025 (Sumber: dok sukabumiupdate)
Sukabumi20 Februari 2025, 18:13 WIB

Gempa Dangkal M4,5 Guncang Sukabumi, BMKG: Aktivitas Sesar Aktif Bawah Laut

Episenter gempa terletak pada koordinat 7.59 LS dan 106.18 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 73 km Barat Daya Bayah Banten.
Episenter gempa dangkal M4,5 di laut Bayah Banten yang terasa hingga Sukabumi pada Kamis, 20 Februari 2025 pukul 17:12:27 WIB. (Sumber : BMKG)