SUKABUMIUPDATE.com - Jajanan Anak adalah salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh orang tua karena bisa saja menyebabkan si kecil sakit.
Biasanya jajanan anak ini banyak yang dibungkus dengan warna cerah dan rasa manis serta harga yang relatif murah.
Di samping itu, tidak jarang juga ditemukan sejumlah zat bahaya yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet
Seperti diketahui, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya tentunya dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare atau tipes.
Lantas zat apa saja sih yang biasanya terkandung dalam jajanan anak? Simak penjelasannya di bawah ini yuk seperti menghimpun dari Tempo.co.
1. Formalin
Formalin adalah sebutan untuk bahan pengawet supaya makanan tahan lama, yang kerap ditemukan dalam makanan seperti ikan, ayam, tahu, dan mi.
Pedagang jajanan anak-anak memanfaatkan formalin sebagai campuran makanan untuk memberi efek kenyal dan keras.
Melansir laman garuda.kemdikbud.go.id, formalin sejatinya berfungsi sebagai pengawet mayat atau pengawet di bidang industri.
Paparan bahan pengawet ini secara terus menerus dan kronik dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti gangguan pernapasan, mual-mual, sakit kepala, hingga radang hidung kronis. Bahkan, formalin merupakan zat beracun dan karsinogen yang bisa menyebabkan kanker.
2. Boraks
Bahan berbahaya yang kerap ditemukan di jajanan anak adalah boraks. Bahan kimia yang satu ini memberikan efek negatif bagi organ-organ tubuh.
Boraks pada umumnya dimanfaatkan sebagai pembuat detergen, pestisida, dan pupuk.
3. Rhodamin B
Kandungan berbahaya berikutnya yang kerap ditemukan di jajanan anak adalah rhodamin B. Bahan makanan yang satu ini memberikan efek warna merah menyala.
Biasanya, bahan ini ditemukan pada makanan berupa roti kukus dengan gula-gula berwarna merah terang. Mengkonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, paru-paru, dan kanker.
4. Kuning Metanil
Kuning metanil atau yellow metanil digunakan sebagai campuran bahan makanan untuk memberikan warna terang dan mencolok.
Padahal, kuning metanil dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil dan cat. Umumnya, kuning metanil dijumpai pada makanan seperti keripik atau roti kering wadah eskrim.
Sumber: Tempo.co (Naomy A. Nugraheni)