SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi bayi yang sakit memang membuat khawatir orang tua apalagi ketika cuaca yang tidak bersahabat akhir-akhir ini.
Penanganan bayi yang sakit cenderung lebih membingungkan daripada anak batita atau balita.
Bayi yang Sakit biasanya lebih rewel dan tak jarang orang tua bertanya-tanya apa yang sebaiknya dilakukan.
Melansir dari berbagai sumber, simak Informasi Lengkap tentang Bayi Sakit termasuk mengenali Kandungan pada ASI!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi potensi cuaca ekstrem termasuk wilayah Jawa Barat.
Dampak cuaca tersebut bisa membuat bayi menjadi sakit, baik akibat penularan lingkungan maupun daya tahan tubuh yang lemah. Tak hanya bayi, kondisi cuaca yang buruk akhir-akhir ini juga bisa menyebabkan orangtua sakit dan menular pada sang buah hati.
Baca Juga: BMKG: Waspada 14 Daerah di Indonesia Potensi Cuaca Ekstrem, Ini Daftarnya
Saat sakit, Bayi memperoleh nutrisi dari ibunya melalui konsumsi ASI.
Seperti diketahui, bayi yang masih ASI Eksklusif tidak diperkenankan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman apapun hingga usia enam bulan.
Kemudian ketika berobat ke dokter, tak jarang bayi yang sakit juga akan diberikan obat sebagai pereda gejala tertentu. Hal dilematis kemudian muncul, apakah bayi ASI eksklusif diperbolehkan untuk minum obat atau tidak mengingat ASI termasuk kategori jenis susu.
Melansir dari Alodokter, pemberian susu dan obat merupakan hal yang sangat tidak disarankan terutama untuk jenis obat tertentu seperti antibiotik.
Himbauan ini disebabkan oleh dampak negatif yang mungkin terjadi akibat perubahan efek obat sehingga tidak dapat bekerja maksimal.
Baca Juga: Beli Obat Sirup yang Aman dan Bebas Cemaran, Ini Tips dari GP Farmasi
Namun, konsumsi obat dengan susu tidak dilarang pada semua jenis obat. Bahkan dr. Yusi Capriyanti menyebut, ada beberapa jenis obat yang akan bekerja lebih kuat jika dikonsumsi dengan susu.
Bayi dengan kondisi sakit seperti demam akan diberikan obat pereda demam.
Nah, pada prinsipnya ASI yang dikonsumsi oleh bayi tidak akan menetralkan efek obat pereda demam yang diberikan. Berbeda dengan susu formula.
Jadi, untuk para ibu yang masih menyusui bayi dengan ASI Eksklusif diperbolehkan untuk langsung memberikan obat demam bahkan jika bayi baru saja minum ASI.
Akan tetapi, hal yang harus dipastikan adalah obat wajib sesuai anjuran dokter.
Pemberian obat dapat dilakukan dengan menggunakan pipet dan pastikan pipet mengarah ke pipi saat memberikannya ke mulut bayi.
Setelah minum obat orang tua tidak perlu khawatir karena pola pemberian ASI Eksklusif dapat dilanjutkan.
Informasi penting lain yang Wajib diketahui adalah kandungan ASI itu sendiri guna meyakinkan orang tua untuk tidak ragu terhadap ASI sebagai nutrisi bayi.
Baca Juga: Prinsip Pengelolaan Obat DAGUSIBU, Sudahkah Anda Memahaminya?
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien.
Komponen makronutrien pada ASI adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin & mineral.
Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu menyusui dengan jumlah berkisar antara 450 -1200 ml dengan rata-rata antara 750-850 ml per hari.
Kandungan pada Air Susu Ibu (ASI)
- Air
Air susu ibu hampir 90% terdiri dari air sehingga walaupun berada di tempat yang panas, bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air.
Susu formula cenderung lebih kental, sementara kekentalan ASI yang dikonsumsi oleh bayi sudah sesuai dengan saluran cernanya. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab bayi yang mendapat susu formula cenderung mengalami diare.
- Karbohidrat
Laktosa adalah kandungan karbohidrat utama dalam ASI, berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak.
Fakta menakjubkan adalah kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula.
Namun demikian, kejadian diare akibat tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan oleh penyerapan laktosa ASI yang lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula.
- Protein
Komposisi protein pada ASI dan berbeda dengan protein dalam susu sapi dan memiliki kadar yang lebih tinggi.
Baca Juga: Dokter Ungkap Gejala Alergi Protein Susu Sapi Pada Anak, Bunda Harus Hati-hati
Protein Whey dan Casein
Kedua protein tersebut sama-sama terdiri dari protein whey dan Casein. ASI memiliki kandungan protein whey yang cukup banyak, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein.
Protein whey adalah jenis protein yang lebih mudah diserap oleh usus bayi dibandingkan protein Casein. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30%, sementara susu sapi mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%).
- Beta lactoglobulin
Beta lactoglobulin merupakan fraksi dari protein whey yang menyebabkan alergi. Beta laktoglobulin ini tidak terdapat dalam ASI tetapi banyak terdapat di protein susu sapi.
- Nukleotida
ASI kaya akan kandungan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat). Zat gizi nukleotida tergolong lebih sedikit pada susu sapi.
Nukleotida dalam tubuh berperan dalam meningkatkan penyerapan zat besi, meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik sekaligus memperkuat daya tahan tubuh bayi.
- Lemak
Lemak dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak bayi. Kadar lemak dalam ASI diketahui lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula.
ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Padahal konsumsi asam lemak jenuh dalam jumlah banyak dan lama akan berdampak tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Vitamin
Kandungan mikronutrien yang dimiliki oleh ASI salah satunya adalah vitamin.
Vitamin pada ASi ini cukup beragam meliputi vitamin A, D, E, K, dan vitamin yang larut dalam air. Hampir semua jenis vitamin yang larut dalam air terdapat dalam ASI seperti asam folat, vitamin B, dan vitamin C.
- Mineral
Mikronutrien berikutnya pada asi adalah mineral. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi.
Sumber : berbagai sumber