SUKABUMIUPDATE.com - Tampon dan pembalut merupakan produk yang familiar bagi perempuan dewasa. Pasalnya dua produk menstruasi yang paling umum digunakan selain menstrual cup yang mulai populer.
Namun, penggunaan keduannya saat haid baik pembalut maupun tampon tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing.
Perempuan harus tahu mengenai plus dan minus kedua produk tersebut tentang mana yang lebih baik digunakan saat menstruasi. Berikut ini kelebihan dan kekurangan masing-masing seperti yang dirangkum Insider via Tempo.co.
Baca Juga: Simple Energy One, Motor Listrik Asal India yang Bisa Dipesan Secara Online
Tampon
Tampon adalah sisipan vagina berbentuk silinder yang terbuat dari katun, rayon, atau campuran keduanya. Benda ini dapat dimasukkan dengan tangan atau dengan aplikator. Begitu berada di dalam, mereka menyerap darah dan dikeluarkan dengan menarik tali yang menjuntai.
Di Indonesia tampon masih kalah populer dibandingkan dengan pembalut. Tapi di Amerika Serikat, sekitar 70 persen wanita menggunakannya. Ada dua jenis tampon: sekali pakai dan dapat digunakan kembali.
Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar menghindari tampon yang dapat digunakan kembali, karena lebih mungkin menyebabkan infeksi jamur atau bakteri. FDA juga menyarankan agar tampon digunakan selama maksimal 8 jam.
Baca Juga: Hujan Ekstrem di Indonesia hingga 2 Januari 2023, BMKG Ungkap 4 Faktor Penyebabnya
Keunggulan Tampon
Salah satu keunggulan tampon dibandingkan pembalut dan produk menstruasi lainnya adalah ukurannya. Tampon berukuran kecil dan portabel sehingga dapat disisipkan ke dalam saku atau dompet, dan membawanya ke mana-mana secara teratur seandainya menstruasi tiba-tiba datang.
Tampon juga dapat digunakan selama berenang. "Salah satu keunggulan tampon dibandingkan pembalut adalah Anda dapat berenang, berolahraga secara aktif, dan aktivitas berat tanpa benar-benar mengkhawatirkan pembalut bergerak," kata Kecia Gaither, dokter spesialis kandungan dan kebidanan di New York, Amerika Serikat.
Selaon itu, tampon tidak terlihat beda dengan pembalut. Jika dimasukkan dengan benar, tampon juga hampir tidak dapat dirasakan.
Baca Juga: Kapan HP Samsung Galaxy S23 Rilis? Intip Dulu Spesifikasi dan Harganya di Sini
Kekurangan Tampon
Tampon lebih sulit digunakan daripada pembalut yang hanya perlu ditempelkan di celana dalam. Tapi pada kotak umumnya ada penjelasan cara menggunakannya. Beberapa tampon juga dilengkapi dengan aplikator yang memudahkan pemasangan.
Selain itu, tampon lebih cenderung mengiritasi dan mengeringkan vagina daripada pembalut. Tampon sangat tidak disarankan untuk digunakan semalaman. Semakin lama memasukkan tampon, semakin besar kemungkinannya untuk mengiritasi vagina atau menyebabkan infeksi, seperti ISK.
Salah satu kerugian terbesar menggunakan tampon adalah risiko mengalami sindrom syok toksik (TSS). Ini adalah kondisi langka namun berpotensi mengancam jiwa yang berkembang ketika bakteri di vagina tumbuh berlebihan akibat tampon di dalamnya.
Baca Juga: Profil Al Nassr FC, Klub Sepakbola yang Dirumorkan Bakal Rekrut Cristiano Ronaldo
Sekitar 0,8 hingga 3,4 orang dari 100.000 diperkirakan mendapatkan TTS di Amerika Serikat. Gejala TTS antara lain diare, muntah, demam, dan lemas.
Untuk mengurangi risiko berkembangnya kondisi ini, ganti tampon setiap tiga hingga empat jam. Menggunakan tampon dengan daya serap rendah juga semakin mengurangi risiko.
Pembalut
Kebanyakan pembalut terbuat dari bahan penyerap seperti kapas dan polimer penyerap super. Pembalut dirancang untuk menempel pada pakaian dalam dan tersedia dalam berbagai ukuran untuk menstruasi berat dan ringan.
Baca Juga: 7 Informasi Seputar Tumor Payudara, dr. Gardika: Bisa Dialami Pria!
Seberapa sering mengganti pembalut bergantung pada seberapa deras aliran darah, tetapi aturan praktis yang baik adalah menggantinya setiap tiga hingga empat jam.
Keunggulan Pembalut
Wanita yang mengalami menstruasi yang berat sebaiknya mengganti produk menstruasi lebih sering daripada yang lain. Dan ini lebih mudah dilakukan dengan pembalut dibandingkan tampon.
Pembalut memang lebih mudah digunakan daripada tampon, juga lebih baik untuk penggunaan semalaman.
Hampir tidak ada risiko TTS saat menggunakan pembalut. Studi menunjukkan bahwa risiko mengembangkan TSS lebih rendah pada wanita yang menggunakan pembalut dibandingkan wanita yang menggunakan tampon.
Baca Juga: Niat Nikah Tahun Depan? Simak Tanggal yang Baik untuk Menikah di Tahun 2023
Kekurangan Pembalut
Meskipun bisa dipakai untuk sebagian besar aktivitas, pembalut tidak bisa digunakan saat berenang. Pembalut cenderung basah oleh air dan terlepas dari pakaian dalam, ini bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak menyenangkan.
Kekurangan lainnya adalah pembalut kadang tebal sehingga bisa terlihat ketika menggunakan pakaian ketat. Selain itu, pembalut bisa berpindah atau bergerak dan menodai pakaian, tak seperti tampon yang tetap di dalam.
Memilih antara tampon dan pembalut tergantung pada preferensi. "Diferensiasi antara produk menstruasi adalah pilihan pribadi selama digunakan sesuai petunjuk, atau efektivitas," kata Gaither.
Sumber: Tempo.co