Mengenal Demam Lassa, Penyakit Zoonosis yang Ditularkan oleh Tikus

Senin 26 Desember 2022, 16:30 WIB
Tikus Mastomys Penyebab Demam Lassa (Sumber : Kemkes.go.id)

Tikus Mastomys Penyebab Demam Lassa (Sumber : Kemkes.go.id)

SUKABUMIUPDATE.com - Tikus menjadi pembawa kabar buruk sekaligus jenis hewan yang menjijikkan bagi sebagian besar orang.

Tikus sempat diduga sebagai hewan pengerat yang menularkan kutu penyebab kejadian wabah pes atau black death di masa lalu.

Tak hanya itu, tikus juga terkenal sebagai hewan yang sangat jorok, tak sama bak di negeri dongeng Cinderella.

Tikus termasuk hewan yang menularkan Demam Lassa. Maka setiap orang wajib waspada ketika rumah dikelilingi oleh Tikus. Bisa jadi, tikus tersebut membawa virus lassa yang akan menginfeksi seseorang.

Baca Juga: Apa Itu Langya Henipavirus? Virus Baru yang Disebarkan oleh Tikus

Lantas apa sebenarnya Demam Lassa? Mengutip dari laman resmi Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, Simak informasi Demam Lassa berikut ini!

1. Pengertian Demam Lassa

Demam Lassa adalah penyakit hemoragik yang diakibatkan oleh infeksi virus Lassa (LASV).

Virus Lassa merupakan virus RNA yang berantai tunggal, termasuk golongan arbovirus, genus Arenavirus dan family Arenaviridae.

2. Gejala Demam Lassa

Biasanya, tanda dan gejala Demam Lassa akan muncul 1-3 minggu setelah terpapar virus Lassa.

Infeksi Demam Lassa akan menyebabkan gejala ringan dan seringkali tidak terdiagnosis sekitar 80%. Gejala demam lassa meliputi sakit kepala, demam ringan dan malaise. Sementara diantara 20% orang yang terinfeksi mereka akan mengalami gejala berat seperti:

  • Wajah menjadi bengkak
  • Adanya cairan di dalam rongga paru-paru
  • Terjadi pendarahan di area mulut, hidung, saluran vagina atau pencernaan mengalami tekanan darah rendah
  • Bahkan, pada tahap selanjutnya yaitu penderita akan mengalami shock, tremor, kejang, disorientasi hingga koma.

Masa Inkubasi Demam Lassa berkisar selama 6-21 hari. Namun, demam lassa dapat menimbulkan kematian yang biasanya terjadi pada hari ke-14 sejak munculnya gejala.

Sejauh ini, Kemenkes RI menyebutkan sekitar lebih dari 80% kasus pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian ibu dan janin pada usia kehamilan akhir (trimester ketiga kehamilan).

Baca Juga: Magawa Si Tikus Raksasa Pencari Ranjau Itu Telah Tiada

3. Penularan Demam Lassa

Penyakit Zoonosis ditularkan melalui hewan dan demam lassa termasuk salah satunya. Seseorang akan terinfeksi demam lassa dari hewan pembawa virus lassa yaitu Tikus.

Virus penyebab Demam Lassa berkembangbiak di dalam tubuh tikus Mastomys dengan jenis spesies Mastomys Natalensis. Secara umum, tikus Mastomys dikenal sebagai tikus multimammate.

Manusia biasanya terinfeksi oleh virus Lassa dari paparan air seni atau kotoran yang terinfeksi tikus Mastomys.

Virus Lassa juga dapat menular antar sesama manusia. Penularan ini terjadi melalui kontak langsung dengan darah, urin, feses, atau sekresi tubuh lain dari orang yang terinfeksi Demam Lassa.

Penularan dari orang ke orang terjadi pada pasien yang sedang dalam perawatan kesehatan, di mana virus dapat menyebar melalui peralatan medis yang terkontaminasi, seperti jarum suntik yang digunakan kembali.

Tidak seperti infeksi virus pada umumnya, penularan demam lassa melalui udara sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara epidemiologi.

4. Diagnosis Demam Lassa

Gejala klinik Demam Lassa tidak spesifik dan sangat bervariasi. Hal ini menyebabkan demam lassa sulit untuk di diagnosis, terutama di awal perjalanan penyakit.

Demam Lassa sulit dibedakan dari demam virus lain seperti penyakit akibat infeksi virus Ebola. Demam lassa juga sulit dibedakan dengan penyakit yang menyebabkan demam, termasuk malaria, demam tifoid, demam kuning dan shigellosis.

Demam lassa hanya dapat didiagnosa secara definitif dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium demam lassa meliputi:

  • Reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assay
  • Antibodi enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
  • Tes antigen
  • Kultur sel untuk mengisolasi virus

Baca Juga: 4 Cara Alami Atasi Demam pada Anak di Rumah, Orang Tua Wajib Tahu!

5. Pengobatan Demam Lassa

Virus Lassa yang dibawa oleh tikus dapat dilawan dengan obat antivirus yang dikonsumsi oleh penderitanya. Obat antivirus demam lassa disebut ribavirin yang telah digunakan pada beberapa pasien Demam Lassa.

Pasien Demam Lassa juga akan mendapatkan perawatan dari tenaga medis profesional baik dalam bentuk pemberian cairan, oksigen, transfusi darah, dan obat-obatan lain yang diperlukan. Akan tetapi, pengobatan dini adalah pilihan yang terbaik sebelum virus menginfeksi lebih parah lagi.

6. Pencegahan Demam Lassa

Pencegahan demam Lassa bergantung pada perilaku manusia. Paparan dari tikus harus dihindari semaksimal mungkin.

Pola hidup bersih dan sehat, sanitasi yang baik, tempat sampah yang memadai, dan pemasangan perangkap atau racun tikus dapat menjadi langkah pencegahan terjadinya demam lassa.

Apabila perilaku hidup bersih dan sehat telah diterapkan namun populasi tikus tetap hidup, satu-satunya langkah yang dapat dilakukan adalah pengendalian infeksi yang tepat.

Pengendalian infeksi dapat diterapkan melalui penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan menghindari kontak dengan darah dan cairan tubuh. Alat Pelindung Diri yang dapat kamu pakai diantaranya sarung tangan dan pakaian pelindung untuk mencegah transmisi nosokomial dengan pasien.

Sumber : infeksiemerging.kemkes.go.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Entertainment31 Januari 2025, 12:30 WIB

Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana

Sidang perceraian perdana Sherina Munaf dengan Baskara Mahendra digelar pada Kamis, 30 Januari 2025 kemarin di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana (Sumber : Instagram/@baskaramahendra)
Nasional31 Januari 2025, 12:14 WIB

Diesel X: Inovasi BBM Ramah Lingkungan dari Pertamina yang Hemat dan Bertenaga

Diesel X, inovasi BBM rendah sulfur dari Pertamina, hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah. Berstandar EURO V, bahan bakar ini cocok untuk industri berat, mendukung energi bersih dan berkelanjutan!
Pertamina resmi meluncurkan Diesel X! BBM rendah sulfur berstandar EURO V ini hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi lebih bersih. Langkah maju menuju energi berkelanjutan! (Sumber : Instagram/@tempodotco)
Bola31 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Bandung Punya Jurus Baru untuk Cetak Gol, PSM Makassar Mesti Waspada!

Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sehat31 Januari 2025, 11:41 WIB

Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi

Pare (Momordica charantia) adalah tanaman yang sering dikenal dengan nama bitter melon dalam bahasa Inggris. Tanaman ini memiliki rasa yang sangat pahit, tetapi menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.
Pare (Momordica charantia), Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi31 Januari 2025, 11:40 WIB

Ratusan Santri Al Hikmah Sukaraja Ikuti Latihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas Sukabumi

Pelatihan ini melibatkan Dewan Hisab Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi.
Suasana pelatihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/1/2025). | Foto: Istimewa
Life31 Januari 2025, 11:27 WIB

Kenapa Kita Susah Berhenti Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernah ketagihan makanan pedas? Sensasi capsaicin menipu otak, memicu hormon bahagia, dan membuat sulit berhenti. Pedas juga menantang, menggoda selera, bahkan mengaburkan rasa kenyang. Simak faktanya di sini!
Kenapa makan pedas bikin nagih? 🌶️ Sensasi terbakar dari capsaicin memicu hormon bahagia, menambah adrenalin, dan bikin sulit berhenti. Tapi hati-hati, jangan sampai berlebihan!🔥 (Sumber : freepik/@jcomp)
Sehat31 Januari 2025, 11:23 WIB

Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk?

Rambutan, buah tropis yang kenyal dan manis, memang menjadi favorit banyak orang, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rambutan, Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk? (Sumber : Freepik/@sukcao)
Nasional31 Januari 2025, 11:02 WIB

Aturan Baru Kuota 4 Jalur Penerimaan Murid Baru: Afirmasi Ditambah, Domisili Berkurang

Abdul Mu'ti menjelaskan dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan.
(Foto Ilustrasi) Sistem PPDB akan resmi diganti menjadi SPMB. | Foto: Istimewa
Entertainment31 Januari 2025, 11:00 WIB

Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif

Kabar kurang menyenangkan dari dari artis FTV, Larasati Nugroho yang mengalami kecelakaan di kawasan Ulujami, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025 dini hari.
Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif (Sumber : Instagram/@larasati_nugroho)
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar