SUKABUMIUPDATE.com - Hapur adalah kondisi ketika terdapat bercak putih tak beraturan pada kulit seseorang.
Hapur dikenal sebagai tinea versikolor atau pityriasis versicolor dalam istilah medis. Sementara di Indonesia dikenal dengan nama Panu.
Mengutip dari hopkinsmedicine.org, tinea versikolor adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur.
Hapur ditandai dengan bercak lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit. Hapur paling sering ditemukan di dada atau punggung dan mencegah penyamaran kulit secara merata.
Hapur sebagian besar dialami saat masa remaja dan dewasa awal. Bukan tanpa sebab, masa remaja rentan terkena hapur karena kulit biasanya berminyak.
Baca Juga: 4 Penyebab Mengapa Kulit Gatal Saat Terkena Udara Dingin
Gejala Hapur atau Tinea Versicolor
Gejala yang paling mudah dikenali adalah bercak putih atau coklat muda dengan batas tertentu.
Bercak putih pada hapur bisa jadi sedikit kasar atau bersisik, namun tidak selalu terasa gatal atau sakit.
Sementara karakteristik umum lain dari ruam Hapur, diantaranya:
- Bercak putih, merah muda, atau coklat kemerahan
- Infeksi hanya pada lapisan atas kulit
- Ruam umumnya terjadi pada batang tubuh
- Ruam umumnya tidak terjadi di bagian wajah
- Bercak hapur memburuk saat situasi panas, kelembaban, atau sistem kekebalan yang lemah
- Bercak hapur paling terlihat ketika musim panas
- Di bawah sinar matahari, area yang terkena dampak hapur tidak menjadi gelap
Baca Juga: Rasakan Gatal, Kulit Anak Gadis di Tegalbuleud Sukabumi Penuh Bercak Hitam
Bagaimana Diagnosis Hapur atau Tinea Versicolor?
Diagnosis tinea versikolor atau hapur biasanya dilakukan berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Hapur terlihat dengan kondisi unik dengan bercak putih kasar pada kulit.
Penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan sinar ultraviolet yang disebut Lampu Woods, untuk melihat bercak hapur dengan lebih jelas.
Selain itu, mungkin juga dilakukan kerokan kulit pada lesi hapur untuk membantu memastikan hasil diagnosis di bawah mikroskop atau laboratorium.
Pengobatan Hapur atau Tinea Versicolor
Penanganan pada hapur merupakan tahapan keputusan setelah berdiskusi dengan dokter.
Namun, dokter tentu akan memberikan rekomendasi pengobatan terbaik yang didasarkan pada usia, kondisi kesehatan atau riwayat medis, luas area bercak hapur, toleransi tubuh terhadap obat, prosedur, atau terapi tertentu, kesesuaian jenis pengobatan, dan pendapat atau preferensi pasien.
Perawatan juga termasuk penggunaan sampo antijamur sesuai rekomendasi dokter terkait. Sayangnya, hapur bisa saja terjadi lagi sehingga perlu perawatan tambahan. Hal ini karena perbaikan pada kulit hanya bersifat sementara.
Selain itu, perawatan tidak akan langsung mengembalikan warna normal ke kulit, tetapi bercak putih akan berangsur pulih dalam waktu beberapa bulan.
Penting diketahui, orang yang mengalami Tinea Versicolor harus berusaha menghindari panas berlebih atau berkeringat karena dapat menyebabkan hapur semakin parah.
Baca Juga: Cara Mengobati Budug, Penyakit Kulit yang Disebabkan oleh Tungau
Pencegahan Hapur atau Tinea Versicolor
Hapur juga dapat dibantu dengan konsumsi bahan-bahan alami sebagai berikut, dikutip dari emedihealth.com, yaitu lidah buaya, sereh, minyak pohon teh, minyak kelapa, minyak zaitun, cuka sari apel, kunyit dan modifikasi diet.
Modifikasi diet untuk hapur dilakukan dengan mengkonsumsi buah dan sayuran yang mengandung vitamin A, C, dan E, mineral, dan antioksidan untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Kemudian, tambahkan makanan probiotik ke dalam diet sehat dan seimbang secara keseluruhan. Probiotik adalah strain bakteri baik yang membantu fungsi pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Beberapa sumber makanan probiotik terbaik misalnya yogurt dan makanan fermentasi seperti tempe, kefir, kimchi, miso dan kombucha.
Baca Juga: Mirip Vegetarian, Apa itu Diet Pescatarian dan Manfaatnya?
Tips Perawatan Diri untuk Mencegah Hapur
Perawatan diri perlu dilakukan guna mencegah hapur atau Tinea Versikolor, berupa:
- Menjaga kebersihan kulit untuk mengontrol penyebaran infeksi ke bagian lain dari tubuh.
- Cuci bercak putih hapur pada kulit dengan sabun dan air dua kali sehari.
- Selalu gunakan tabir surya atau sunscreen di siang hari. Pilih tabir surya spektrum luas yang menghalangi sinar UVA dan UVB dengan faktor perlindungan matahari (SPF) 30 atau lebih.
- Menggunakan pakaian longgar yang terbuat dari kain lembut agar bahan tidak bergesekan dengan kulit. Pakaian yang terbuat dari bahan kasar seperti katun atau wol, dapat menyebabkan banyak gesekan pada kulit sehingga semakin mengiritasi bintik-bintik gatal.
- Segera mandi setelah berolahraga atau aktivitas berkeringat lain. Kulit yang berkeringat dan hangat potensial untuk tumbuhnya jamur Malassezia globosa.
- Hindari menggaruk bercak putih hapur yang terasa gatal.
Sumber : hopkinsmedicine.org, emedihealth.com