SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi gigi renggang cenderung membuat seseorang tidak percaya diri untuk tampil di depan umum, terutama ketika ada celah di bagian depan.
Tahukah kamu, diastema adalah istilah medis untuk kondisi renggang pada bagian depan. Apa itu diastema? Simak penjelasan berikut!
Mengutip dari situs tanyapepsodent.com, gigi renggang atau diastema merupakan celah diantara dua gigi yang biasanya bersebelahan satu sama lain.
Jenis diastema yang paling umum ditemukan adalah pada gigi bagian depan rahang atas, meskipun celah juga dapat terjadi pada seluruh bagian gigi.
Baca Juga: Mudah Didapat, Ini 7 Obat Alami untuk Mengatasi Sakit Gigi
Apa penyebab terjadinya gigi renggang atau diastema?
Gigi yang renggang dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya:
- Terdapat gigi yang hilang.
- Perlekatan terlalu rendah pada otot bibir (frenulum).
- Kebiasaan yang sering dilakukan berdampak buruk bagi gigi seperti menggigit bibir bawah, mendorong lidah dan mengisap jari.
- Arah tumbuh gigi tidak normal atau disebut Malposisi gigi.
Umumnya gigi yang renggang atau diastema terjadi pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan gigi atau periode usia 9-12 tahun.
Apabila anak mengalami diastema, kamu tidak perlu khawatir secara berlebihan. Gigi yang renggang akan menutup sendiri secara alami ketika sudah tumbuh, meskipun pada beberapa anak celah akan tetap terbuka.
Tidak hanya karena tahap perkembangan gigi, faktor keturunan juga menjadi alasan mengapa anak memiliki celah antara gigi. Jika gigi renggang disebabkan oleh faktor keturunan, kemungkinan besar beberapa anggota keluarga memiliki kondisi yang serupa.
Baca Juga: Penjelasan Tumbuhnya Gigi Bungsu dan Cara Mengatasi Rasa Sakitnya
Lantas, bagaimana mengatasi gigi renggang pada bagian depan?
Kesehatan gigi dan mulut tentu menjadi bidang konsentrasi ilmu kedokteran gigi, termasuk gigi yang renggang.
Kabar baik! Bagi yang mengalami diastema jangan khawatir karena terdapat cara untuk mengecilkan jarak celah antara gigi ya!
Akan tetapi dengan catatan jika kondisi tersebut membuat sulit berbicara atau mengira lubang gigi.
Selain itu, penanganan kondisi gigi renggang harus dengan bantuan petugas medis profesional!
Konsultasi kepada dokter gigi merupakan upaya tepat yang dapat dilakukan untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan. Adapun beberapa rekomendasi penanganan untuk mengisi celah antara gigi meliputi:
1. Penggunaan Kawat Gigi/Behel
Setelah berkonsultasi pada dokter gigi, rekomendasi yang diberikan misalnya apakah kamu harus menggunakan kawat gigi atau tidak. Bukan Estetika! Kawat gigi ini berfungsi memperbaiki jarak pada gigi yang renggang.
Perawatan dengan penggunaan kawat gigi/behel biasanya akan dilakukan jika jarak antar gigi lebih dari 2mm.
Baca Juga: Gara-gara Behel Gigi Anak Aniaya Ibu Kandung di Sukabumi, Polisi: Sudah Dimediasi
2. Operasi Mengatasi Celah Gigi
Tindakan bedah melalui operasi menjadi rekomendasi dokter dalam rangka pengurangan atau pemindahan perlekatan pada otot bibir (frenulum). Tindakan bedah ini disebut sebagai operasi frenektomi.
Operasi dapat dilakukan pada dewasa maupun anak-anak. Operasi frenektomi pada orang dewasa, ini harus dibarengi dengan perawatan ortodontik. Namun kemungkinan besar gigi akan memposisikan ulang dirinya sendiri apabila dilakukan pada anak-anak.
3. Perawatan Ortodontik
Setelah berkonsultasi dengan dokter gigi, biasanya kamu akan disarankan untuk mengurangi jarak antar gigi. Namun, prosedur ini memerlukan waktu cukup lama selama hampir beberapa bulan.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi dan mulut menjadi hal yang harus sangat diperhatikan guna mencegah bakteri tersangkut atau menempel pada peralatan gigi. Pada saat perawatan ortodontik kamu dapat menggunakan pasta gigi antibakteri guna melawan bakteri pada gigi dan rongga mulut.
Baca Juga: Waspada Pembusukan Gigi, Ketahui 5 Penyebabnya!
4. Penambalan Gigi
Penambalan adalah langkah mengurangi celah gigi yang paling umum dikenal masyarakat. Salah satu teknik penambalan yang paling menjanjikan adalah melalui penutupan menggunakan bahan restorasi berupa komposit.
Komposit pada saat penambalan diletakkan pada permukaan luar gigi. Komposit berfungsi untuk menutupi celah pada gigi. Prosedur penggunaan komposit ini memungkinkan adanya modifikasi bentuk atau kontur gigi Anda.
Secara umum, kondisi celah antara gigi tidak dapat dicegah. Sehingga, langkah paling tepat yaitu dengan mengurangi resiko serta mengubah kebiasaan buruk yang sering dilakukan.
Misalnya, berusaha melatih refleks menelan yang baik, menghentikan kebiasaan menghisap jempol serta menjaga kebersihan gigi dan mulut. Selain itu, kamu juga sangat disarankan untuk konsultasi pada dokter gigi secara rutin.
Sumber : tanyapepsodent.com