SUKABUMIUPDATE.com - Merokok menjadi kebiasaan banyak orang, meski dalam dunia medis kebiasaan merokok dianggap sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia.
Hal tersebut karena kebiasaan itu dinilai menjadi pemicu penyakit kanker paru-paru, jantung, hingga bronkitis kronis.
Melansir dari Tempo.co, di sisi lain, ada sebuah anggapan jika merokok bisa menekan nafsu makan sehingga dapat menurunkan berat badan. Apakah anggapan tersebut benar?
Baca Juga: Kurangi Resiko Kena Kanker, 4 Mahasiswa Ini Modifikasi Filter Rokok
Neil Grunberg, ahli saraf perilaku di Uniformed Services University of the Health Sciences di Bethesda, Maryland, adalah orang pertama yang membuktikan, melalui penelitian pada tikus pada tahun 1982, bahwa nikotin menyebabkan penurunan nafsu makan.
Dia mengatakan studi baru ini merupakan langkah maju dalam memahami fenomena yang pertama kali diamati.
"Kebanyakan orang telah menerima bahwa penurunan nafsu makan disebabkan oleh jalur imbalan dopamin dan membiarkannya begitu saja," kata Grunberg dikutip Tempo dari Science, Kamis, 30 November 2022.
Baca Juga: Jangan Bakar Sampah Sembarangan! Bahayanya Sama Seperti Asap Rokok?
Seperti diketahui, nikotin menjadi komponen utama pada rokok yang memicu reaksi ketagihan. Dikutip dari Spun Out, sifat aditif dari zat psikoaktif nikotin mempengaruhi cara kerja otak, serta tubuh perokok. Nikotin melepaskan hormon stres dalam tubuh dan memicu respons “lawan atau lari”. Ini pada akhirnya mempengaruhi nafsu makan melalui berbagai cara.
Penelitian berjudul “Cigarette Smoking, Nicotine, and Body Weight” (2011) membuktikan, nikotin memiliki peran potensial dalam regulasi sistem saraf pusat pada pengaturan makan dan pengeluaran energi.
Proses pengaturan makan dan laju metabolisme otak itu terjadi di hipotalamus yang berfungsi mengintegrasikan sinyal-sinyal perifer dari rasa kenyang.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Rebung Bagi Kesehatan, Kaya Serat yang Baik untuk Pencernaan
Ketika leptin dilepaskan dari jaringan adiposa, lalu berperan menekan nafsu makan hingga meningkatkan metabolisme tubuh. Pengaruh bahan kimia otak yang menekan nafsu makan maupun metabolisme itu diketahui berasal dari proses pelepasan hormon, seperti norepinefrin, dopamin, serotonin, dan asam y-aminobutyric oleh sistem saraf pusat.
Penelitian lain yang serupa berjudul “Analysis of Factors That Determine Weight Gain during Smoking Cessation Therapy” (2013) menunjukkan, kandungan senyawa Neuropeptida Y yang dapat meningkatkan asupan makan juga terpengaruh adanya nikotin dari aktivitas merokok.
Zat yang terletak di nukleus arkuata hipotalamus itu ditekan oleh nikotin sehingga terjadi penurunan nafsu makan.
Sumber: Tempo.co/Haris Setyawan