Pasiennya Hingga Luar Sukabumi, Mengintip Pengobatan Patah Tulang H. Opon Cicantayan

Rabu 30 November 2022, 15:42 WIB
Pasien di pengobatan patah tulang H.Opon, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Abdi (magang).

Pasien di pengobatan patah tulang H.Opon, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Abdi (magang).

SUKABUMIUPDATE.com - Pengobatan patah tulang H. Opon begitu dikenal di masyarakat. Tempat pengobatan yang berada di Kampung Cibiru RT 006/003, Desa Cicantayan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi itu menjadi tujuan ketika ada yang mengalami masalah tulang akibat kecelakaan dan lain sebagainya.

Sang ahli pengobatan patah tulang, H.Opon telah meninggal dunia pada 2007 lalu dan pengobatan alternatif tersebut telah diteruskan oleh kedua anaknya Acep Supriyadi (52 tahun) dan Ujang.

Keahlian mengobati permasalahan yang berkaitan dengan tulang ini diperoleh secara turun temurun, adapun Acep dan Ujang adalah generasi keempat yang melanjutkan pengobatan alternatif tersebut.

Baca Juga: 37 Korban Gempa Cianjur di RS Bunut Sukabumi, Patah Tulang hingga Trauma Kepala

“Sudah generasi keempat, awalnya dari uyut yang ngebantu orang sebisanya kalau ada yang jatuh atau tertimpa dahan dan lain-lain,” ujar Acep.

Dia menyatakan, ketika masih ditangani oleh kakeknya, H. Maksum, tak buka praktek pengobatan alternatif seperti saat ini.

“Dulu tidak ditampung seperti ini, pas awal-awal zaman kakek disamperin ke tempat. Misal jatuh, ya disamperin ke rumah atau lokasi kejadian,” ujarnya.

Baca Juga: Kecelakaan di Jalan Cisaat Sukabumi, Pemotor Sesak Nafas dan Patah Tulang

Praktek pengobatan alternatif ini dibuka semenjak zaman ayahnya, H. Opon sekitar tahun 80’an karena banyaknya yang datang untuk meminta pertolongan.

“Cuman karena kesini-kesini makin banyak kayak kecelakaan lalu lintas, maka pas zaman bapak ditampung lah di sini, sekitar tahun 80an lah,” ujar Acep.

Acep, yang meneruskan praktek pengobatan patah tulang H.Opon di Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.Acep, yang meneruskan praktek pengobatan patah tulang H.Opon di Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.

Ketika masih ditangani oleh H. Opon, tak hanya patah tulang saja tapi pengobatan lainnya seperti membantu melahirkan dan khitanan.

Baca Juga: Ibu Anak Korban Laka di Waluran Sukabumi Dirujuk, Satu Patah Tulang

Namun Acep hanya fokus ke penanganan tulang saja. Menurutnya dia sering melihat cara ayahnya memijat dan kemudian semuanya mengalir saja.

“Mungkin karena faktor keturunan juga ya jadi lebih gampang, terus dari kecil kan udah sering lihat itu gimana bapak ngobatin orang,” ujarnya.

Acep menyatakan mulai membantu ayahnya sejak duduk di sekolah SMA. Dia mengakui, seringkali malas-malasan saat disuruh.

Baca Juga: Ditabrak Mobil di Jalan KH A Sanusi Sukabumi, Pengendara Motor Patah Tulang

Lalu saat Acep lulus sekolah, ayahnya sudah sakit-sakitan. Dari sana Acep mulai terpanggil untuk ingin bisa mempelajari lebih dalam perihal pengobatan alternatif tersebut.

Acep menyatakan tidak semua kondisi bisa langsung ditangani olehnya. Misalnya ada masalah pada tulang belakang namun menjalar ke pernapasan maka akan disarankan untuk dibawa dulu ke rumah sakit.

Jika pernafasan sudah normal baru bawa Kembali ke tempatnya.

Pasien pengobatan tulang tradisional H. Opon tidak hanya berasal dari Sukabumi saja, ada yang dari Jakarta bahkan Lampung.

Menurut Acep, pengobatan tradisional H. Opon bisa begitu dikenal hingga luar daerah karena informasi dari mulut ke mulut. "Untuk tarif seikhlasnya," ujarnya.

Reporter: Abdi (Magang)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)