SUKABUMIUPDATE.com - Kelenjar prostat merupakan sebuah organ dari sistem reproduksi pria yang memiliki ukuran sebesar buah kenari dan berada pada dasar kantung kemih.
Urin dan air mani yang keluar dari tubuh pria melewati tabung tipis dari ureter atau Mr P akan mengalir melalui kelenjar prostat.
Melansir dari Tempo.co, kelenjar prostat ini sangat rentan mengalami masalah kesehatan, dan inilah tiga jenis penyakit yang menyerang prostat sehingga wajib diketahui oleh pemuda Sukabumi.
1. Pembesaran Kelenjar Prostat
Pembesaran prostat dikenal juga Benign prostatic hyperplasia (BPH). Kondisi itu menyebabkan berbagai ketidaknyamanan saat buang air kecil.
Merujuk Mayo Clinic, gejalanya ditandai sering buang air kecil terutama saat malam atau kesulitan mengeluarkan urine.
Aliran urine melemah atau tiba-tiba berhenti dan ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Pembesaran kelenjar prostat akibat infeksi saluran kemih, peradangan, penyempitan uretra.
2. Prostatitis
Prostatitis dikenal juga sebagai radang prostat. Merujuk Advanced Urology Institute, prostatitis umum biasanya dialami pria berumur 30 tahun hingga 50 tahun.
Ada dua jenis prostatitis, tersebab bakteri dan nonbakteri. Namun, keduanya memiliki gejala yang mirip, antara lain, sulit atau nyeri saat buang air kecil.
Sering buang air kecil terutama pada malam disertai menggigil dan demam.
Prostatitis bakteri tersebab infeksi. Prostatitis jenis ini ditangani dengan pemberian antibiotik yang bisa masuk ke prostat.
Sedangkan prostatitis nonbakteri disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya iritasi beberapa bahan kimia, pelecehan seksual, kecemasan, dan masalah otot dasar panggul.
Masalah saraf yang menghubungkan saluran kemih bagian bawah juga mempengaruhi prostat nonbakteri.
3. Kanker Prostat
Kanker prostat biasanya dialami pria berusia 50 tahun ke atas. Belum ada kesimpulan pasti penyebab kanker itu.
Namun, klaim penelitian sementara menjelaskan kemungkinan ada perubahan materi genetik (DNA).
Merujuk Centers for Disease Control and Prevention, kanker prostat ditandai kesulitan buang air kecil atau aliran urine melemah. Sering buang air kecil terutama pada malam hari.
Kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. Rasa nyeri atau sensasi panas saat buang air kecil. Ada darah dalam urine atau sperma.
Nyeri di punggung, pinggul, atau panggul yang tidak kunjung sembuh atau terasa sakit saat ejakulasi.
#SHOWRELATEBERITA
Sumber: Tempo.co