SUKABUMIUPDATE.com - Bisul menjadi masalah kesehatan yang bisa dialami siapa saja, benjolan lunak berwarna merah atau keunguan di bawah kulit ini berisi nanah, darah dan akan terasa sakit saat disentuh.
Mengutip Mayo Clinic via Tempo.co, bisul disebabkan bakteri staphylococcus aureus. Bisul lebih mudah terbentuk di bagian kulit yang telah rusak.Misalnya, gigitan serangga dan luka kecil.
Biasanya bisul muncul di belakang leher, ketiak, paha. Bermula muncul benjolan keras, merah, dan nyeri. Selama beberapa hari, benjolan menjadi lebih lunak, besar, dan menyakitkan. Setelah itu terbentuk kantong nanah di bagian atas bisul. Mengutip WebMD, apabila bisul sudah terinfeksi kulit menjadi merah, nyeri, dan bengkak.
Apa faktor risiko yang menyebabkan bisul?
Merujuk Better Health, selain luka, lecet, sengatan serangga, kondisi berikut meningkatkan risiko mengalami bisul:
1. Diabetes
Mengalami bisul berulang kali mungkin menjadi gejala diabetes yang tidak terkontrol, terutama orang yang berusia di atas 40 tahun.
2. Masalah kebersihan
Keringat dan sel kulit mati di lipatan kulit, seperti ketiak dan leher rentan berkembang bakteri. Itu sebabnya, penting menjaga kebersihan di bagian lipatan kulit.
3. Kurang nutrisi
Nutrisi yang tidak memadai membuat sistem kekebalan tubuh menurun rentan mengalami infeksi bakteri.
4. Kulit rusak
Kondisi kulit lainnya, seperti eksim bisa merusak permukaan kulit yang rentan berlanjut mengalami bisul.
Tips mencegah bisul
Mengutip Healthline, bisul berkaitan dengan kebersihan diri. Itu sebabnya, tidak menggunakan handuk atau waslap bergantian dengan orang lain. Menjaga kebersihan bak mandi, dudukan toilet, dan permukaan lain yang sering disentuh. Mandi secara teratur sangat penting, terutama setelah berkeringat.
#SHOWRELATEBERITA
Sumber: Tempo.co