Dokter Kita: 9 Fakta Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak di Sukabumi

Selasa 15 November 2022, 18:48 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus gagal ginjal akut pada anak menyita perhatian publik, karena dugaan pemicunya karena obat sirup yang tak layak edar. Setelah mulai terungkap, semua jadi repot, termasuk aparat di Sukabumi yang menyisir seluruh toko obat dan apotik untuk memastikan merk-merk produk medis tersebut tidak lagi diedarkan atau dijual.

Sukabumiupdate mengupas masalah ini dalam program talkshow terbaru yang menghadirkan Dokter Spesialis Anak, dr. Hj. Rini Sulviani, Sp. A, M.Kes. Talk Show Dokter Kita, ditayangkan pada Senin, 14 November 2022 pukul 19.00 WIB, melalui sejumlah platform official sukabumiupdate, yaitu Instagram, YouTube, Facebook, Dailymotion dan Spotify.

Dalam video berdurasi 24 menit 17 detik tersebut dibahas tuntas kasus gagal ginjal akut pada anak secara umum dan update kasusnya di Sukabumi. 

Berikut 9 Fakta Penting seputar Kasus Gangguan Ginjal Misterius pada anak dalam program Dokter Kita!

1. FUNGSI GINJAL

Ginjal adalah satu organ tubuh manusia yang terletak di rongga abdomen, perut.

Ginjal tepatnya berada di perut bagian belakang, berfungsi mengeluarkan cairan berlebih dan membuang racun dalam tubuh. "Jadi semua racun-racun tubuh itu dibuangnya lewat ginjal" kata dr. Rini dalam program Dokter Kita, Senin (14/11/2022).

Ginjal juga berfungsi untuk mengatur tekanan darah sehingga jika ginjal rusak maka berdampak pada perubahan tensi, misalnya menjadi tinggi. Seseorang yang divonis gagal ginjal kronis rentan mengalami anemia atau kurang darah. 

Hal ini disebabkan oleh fungsi ginjal dalam memproduksi hormon yang mengatur sel darah merah terganggu. "Jadi misalnya dia gagal ginjal kronis biasanya dia anemi, kurang darah." pungkas dr. Rini.

2. PENYEBAB GANGGUAN GINJAL

Dari 324 kasus gangguan ginjal yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI, dilaporkan lebih dari 50% diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Tingginya angka kematian berkaitan erat dengan fungsional ginjal yang dapat dipengaruhi oleh penyakit lain.

Misalnya, anak yang mengalami dehidrasi (kurang cairan) dan memiliki sumbatan di saluran kencing, berpotensi mengalami gangguan fungsi ginjal.

3. HOAKS! KEMATIAN GAGAL GINJAL AKIBAT COVID-19

Salah satu informasi hoaks terkait gangguan ginjal adalah kematian akibat COVID-19. Padahal, dr Rini menjelaskan bahwa dari pemeriksaan anak-anak yang mengalami gagal ginjal, hanya beberapa yang ditemukan antibodi COVID-19 bahkan hampir tidak ada.

Selain itu, anak kurang dari enam tahun bukan termasuk sasaran vaksin COVID-19. Sehingga hal tersebut tidak memiliki korelasi dengan kasus gagal ginjal yang umumnya adalah anak berusia lima tahun ke bawah (<5 tahun). 

4. EG DAN DEG AMAN JIKA DIOLAH DENGAN BENAR

Bersamaan dengan kasus gagal ginjal di Indonesia yang masih diselidiki dan diteliti, WHO kemudian merilis kasus kematian anak di gambia, yang diduga terpapar pelarut EG dan DEG. Dokter Rini mengungkap bahwa sebenarnya pelarut EG dan DEG tergolong aman jika pengolahannya dilakukan dengan benar. Pelarut EG dan DEG berbahaya ketika hasil pengolahannya menimbulkan cemaran yang merusak fungsi ginjal.

5. GEJALA TERPAPAR PELARUT CEMARAN EG DAN DEG

Terdapat tiga indikator deteksi dini apakah seseorang terpapar cemaran pelarut EG dan DEG dilihat dari urin yang dikeluarkan, meliputi:

1. Frekuensi Buang Air Kecil (BAK) Menurun

Normalnya yaitu BAK setiap tiga sampai empat jam sekali.

2. Warna Urin Cenderung Gelap

Perubahan warna urin terjadi akibat asupan cairan (minum) kurang atau dehidrasi.

3. Jumlah Urin yang Dikeluarkan Lebih Sedikit

Jumlah urin yang keluar normalnya yaitu minimal 1,5-2 cc/kilo/jam.

Masyarakat juga perlu waspada saat anak demam, diare dan mengalami gangguan saluran nafas (batuk dan pilek).

Selain itu, gangguan ginjal yang sudah tergolong berat juga dapat dilihat dari gejala sebagai berikut: Edema atau Pembengkakan di bagian tubuh tertentu, Kejang, Penurunan Kesadaran

6. KASUS GANGGUAN GINJAL DI SUKABUMI

Berdasarkan keterangan Dokter Rini, hingga saat ini, Sukabumi tidak melaporkan adanya kasus gangguan ginjal anak akibat cemaran yang sedang heboh diperbincangkan (pelarut EG dan DEG). Beberapa kasus gangguan ginjal di Sukabumi bukan disebabkan oleh cemaran pelarut EG dan DEG, melainkan karena infeksi tertentu.

Infeksi yang dimaksud seperti bakteri penyebab penyakit kulit dan sakit tenggorokan yang berpengaruh terhadap fungsi ginjal.

7. GAGAL GINJAL vs GANGGUAN GINJAL AKUT

Perbedaan antara kedua istilah tersebut terletak pada urin yang dikeluarkan oleh ginjal, yakni:

• Gagal Ginjal : Tidak BAK karena fungsi ginjal sudah tidak ada.

• Gangguan Ginjal Akut : Urin masih ada meskipun berubah warna.

8. TIPS KETIKA TERPAPAR CEMARAN PELARUT EG DAN DEG

Selain awas terhadap gejala terpapar cemaran pelarut EG dan DEG, beberapa tips mudah bagi masyarakat diantaranya:

• Tips Perawatan

1. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

2. Rutin cek frekuensi BAK, jumlah dan warna urin

3. Rutin mengecek popok anak setiap tiga jam

4. Mengkonsumsi obat sesuai dosis yang diresepkan

5. Hindari penggunaan obat sirup sebelum adanya keputusan resmi pemerintah

Tak hanya tips perawatan, Dokter Rini juga memberikan beberapa tips mengkonsumsi obat tablet sebagai berikut:

• Berat Badan sekitar 10 kg : satu obat tablet dibagi menjadi empat.

• Berat Badan sekitar 20 kg : satu obat tablet dibagi menjadi dua.

• Obat yang sudah dibagi kemudian dicampur dengan air untuk dilarutkan. 

9. TEMUAN OBAT GAGAL GINJAL AKUT KEMENTERIAN KESEHATAN

Diketahui, Indonesia mendapatkan hibah obat Gagal Ginjal Akut dari negara Singapura, Australia dan Jepang. Berdasarkan laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, salah satu hibah obat gagal ginjal akut berasal dari Jepang dan merupakan donasi PT. Takeda Indonesia.

Obat Gagal Ginjal Akut tersebut adalah 200 vial Fomepizole 1,5ml yang tiba pada Sabtu, 29 Oktober 2022 lalu. Obat Gagal Ginjal Akut Fomepizole 1,5ml diberikan secara gratis kepada seluruh pasien.

Namun demikian, dr. Rini mengatakan, oleh karena Sukabumi tidak memiliki pasien gagal ginjal akut akibat pelarut EG dan DEG, maka obat tidak didistribusikan ke Sukabumi.

"Obat diprioritaskan bagi pasien yang mengidap gagal ginjal akut, sehingga Sukabumi tidak mendapatkan obat tersebut" ujar dr. Rini, Senin (14/11/2022).

Sumber : dokter kita,setkab.go.id

Writer: Nida Salma M

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)