SUKABUMIUPDATE.com - Membakar sampah seringkali dipilih untuk memusnahkan barang-barang sisa seperti kemasan plastik, kertas, daun kering dan sebagainya. Namun hal itu bisa menyebabkan masalah kesehatan jika dilakukan dengan cara yang tidak benar.
Dikutip dari Suara.com, Dokter mengingatkan masyarakat untuk tidak bakar sampah sembarangan. Sebab polusi asap dari pembakaran sampah sama bahayanya dengan asap rokok, yang bisa menyebabkan kanker.
"Jadi bakar daun kering itu sama aja kayak orang merokok linting sama aja, itu karena rokok linting juga dari daun kering yang dibakar," ujar Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K) dalam peringatan Bulan Kesadaran Kanker Paru 2022, Selasa (8/11/2022).
Prof. Elisna menjelaskan semua udara yang tidak normal atau kotor disebut sebagai polusi yang membahayakan paru-paru. Sehingga asap pembakaran sampah daun kering, sampah rumah tangga hingga asap pembakaran pabrik berkontribusi sebabkan sakit ISPA (infeksi saluran napas), pneumonia, hingga kanker paru.
"Tapi kanker paru memang tidak hanya disebabkan satu faktor, tapi multifaktor tidak hanya polusi, tapi juga gaya hidup merokok, keturunan atau genetik," jelas dokter yang berpraktik di RSUP Persahabatan itu.
Kanker paru adalah adanya sel abnormal di paru yang berisiko menyebar ke organ lain, dan menyebabkan kematian pada seseorang.
Mirisnya rerata 70 persen kanker paru baru ditemukan saat sudah berada di stadium yang cukup parah, bahkan beberapa sudah di stadium akhir.
Mengutip Hello Sehat, merokok jadi penyebab utama kanker paru-paru karena hampir 80 persen kematian kanker paru terjadi karena gaya hidup tidak sehat ini.
Saat seseorang merokok, ia akan menghirup zat yang terkandung di dalam rokok. Begitu asap rokok terhirup ke dalam tubuh, perubahan jaringan paru akan terjadi dalam waktu singkat.
Pada awalnya, tubuh masih bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi pada paru-paru. Namun, jika paru kerap kali mengalami hal serupa akibat aktivitas merokok terus dilakukan, kerusakan pada sel yang melapisi paru-paru pun tak terhindarkan.
"Inilah sebabnya penyebab orang berhenti merokok selain karena niat, tapi juga setelah divonis kanker paru biasanya baru berhenti," tutup Prof. Elisna.
#SHOWRELATEBERITA
Sumber: Suara.com