Gagal Ginjal Akut Berdampak Jangka Panjang, Dokter Anak: Fungsi Tak Lagi Sempurna

Selasa 25 Oktober 2022, 15:15 WIB

SUKABUMIUDPATE.com - Dokter Anak, Cahyani Gita Ambarsari mengungkapkan jika gagal ginjal akut tipikal progresif dapat berdampak jangka panjang di masa tua. 

Dokter Cahyani juga menambahkan, jika anak-anak yang menderita gagal ginjal akut berhasil sembuh, maka mereka memiliki risiko fungsi ginjal yang tidak lagi sempurna.

"Dalam jangka panjang, kalau anak-anak ini berhasil sembuh dari gangguan ginjal akut dan pada masa akut ini dia mengalami sakit yang berat, maka bisa berisiko fungsi ginjalnya tidak kembali sempurna," ucapnya dalam diskusi mengenai gangguan ginjal akut yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (25/10/2022) seperti melansir dari Tempo.co.

Ia juga mengatakan ginjal dalam tubuh manusia dalam keadaan normal akan bekerja lebih dari 90 mililiter per menit per luas permukaan tubuh, berdasarkan perhitungan tinggi badan dan kreatinin darah.

Namun, jika seorang anak mengalami masa fase akut yang sangat berat dan berhasil sembuh, fungsi ginjalnya tidak akan setara normal lagi.

"Mungkin 60-an atau misalnya 30-an itu kan menjadi Chronic Kidney Disease (CKD), artinya penyakit ginjal kronik, berarti anak-anak itu akan tumbuh besar dengan membawa penyakit ginjal kronik. Jadi, ginjalnya ada kerusakan," ucapnya.

Selain itu, jika ada kebocoran protein atau sedikit sel darah merah yang keluar melalui urin, juga bisa menyebabkan gangguan ginjal yang akan berlangsung kronik.

"Artinya ada akibat jangka panjang kelainan ginjal pada seumur hidupnya kalau misalnya dia berhasil sembuh," ucap Cahyani.

Ia berharap gangguan ginjal akut ini bisa terdeteksi sesegera mungkin dalam waktu kurang dari 12 jam agar segera mendapat pertolongan.

"Jadi, yang kita inginkan adalah gangguan ginjal akut terdeteksi kurang dari 12 jam, seburuk-buruknya kurang dari 24 jam, sehingga bisa mendapat pertolongan segera, sehingga fungsi ginjalnya bisa pulih sempurna mendekati penuh sampai dia usia tua," ucap dokter dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya ini.

Cahyani mengatakan angka kematian kasus gangguan ginjal akut ini cukup tinggi, yaitu di atas 50 persen, sehingga orang tua perlu sangat waspada, apalagi waktu deteksinya yang sangat singkat. 

"Enam jam tidak ada produksi urine langsung pergi ke pelayanan kesehatan terdekat atau IGD untuk memperoleh evaluasi dan tatalaksana," ujarnya.

Ia menambahkan produksi urine yang harus diperhatikan adalah enam jam pada siang hari, karena pada malam hari secara natural manusia tidak sering buang air kecil. 

Lebih lanjut, ia mengatakan langkah antisipasi yang bisa dilakukan orang tua saat marak kasus gangguan ginjal akut ini perlu mengikuti perkembangan informasi secara cepat, baik dari Kementerian Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai obat yang aman dikonsumsi.

"Misalnya, obat paracetamol, mereknya kan banyak. Jadi, pilih yang sudah diuji aman oleh Badan POM, karena yang kita inginkan yang aman bagi anak," ucap Cahyani.

Jika anak sedang sakit, ia mengingatkan jangan langsung konsumsi obat jika demamnya masih berkisar 37,5 derajat ke atas. Batasan pemberian obat paracetamol ketika demam sudah mencapai 38 derajat ke atas.

"Kita kasih minum dan cairan yang banyak saja, pakaikan kaos katun dan longgar, suhu pendingin ruangan sekitar 24 sampai 25 derajat, dan kompres pada area pembuluh darah besar seperti leher, ketiak dan lipatan paha dengan air suhu ruang," ucapnya.

#SHOWRELATEBERITA

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science24 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 November 2024, Pagi Berawan dan Siang Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 24 November 2024.
Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 24 November 2024.(Sumber : Pixabay.com/@Horacio30).
Sukabumi23 November 2024, 23:52 WIB

Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Banjir, Warga Berupaya Selamatkan Barang

Hingga kini warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang.
Situasi banjir di Kampung Ciyocok, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu malam (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 23:37 WIB

Tiga Rumah di Simpenan Sukabumi Rusak Tertimpa Longsor, Penghuni Mengungsi

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Rumah yang tertimpa longsor di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 23:21 WIB

Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan.
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net
Sukabumi23 November 2024, 22:08 WIB

Kronologi Tabrakan Truk Molen Tol Bocimi dengan Mobil di Cibadak Sukabumi

Sopir mobil Honda CR-V menjalani perawatan di rumah sakit.
Truk molen proyek Tol Bocimi Seksi 3 yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 21:21 WIB

Truk Molen Belum Dievakuasi! Kecelakaan di Cibadak Sukabumi Bikin Macet

Kemacetan panjang terjadi di kawasan ini.
Truk molen yang terlibat kecelakaan di depan kantor Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa