SUKABUMIUPDATE.com - Etilen Oksida menjadi perbincangan hangat saat kasus penarikan mie instan asal Indonesia dengan merek Mie Sedaap di beberapa negara seperti Hong Kong dan Singapura terkuak di publik.
Etilen Oksida juga disebutkan dalam klarifikasi yang dikeluarkan oleh laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Residu pestisida Etilen Oksida dilaporkan terdeteksi dalam produk Mi Instan Goreng Rasa Ayam Pedas Ala Korea merek Sedaap (Sedaap Korean Spicy Chicken Flavour Fried Noodle).
Informasi kandungan etilen oksida diperoleh dari rilis informasi dalam laman resmi otoritas keamanan pangan Hong Kong (Centre for Food Safety/CFS) pada tanggal 27 September 2022 terkait penarikan produk mie instan dengan merek Mie Sedaap di Hong Kong.
Berdasarkan klarifikasi BPOM, produk bermerek sama yang beredar di Indonesia berbeda dengan produk mi instan yang ditarik di Hong Kong.
Hal ini dikarenakan produk yang beredar di Indonesia telah memenuhi persyaratan yang ada.
Klarifikasi BPOM ini menjadi salah satu sumber informasi untuk menjawab kekhawatiran masyarakat terhadap kandungan Etilen Oksida.
Kandungan Etilen Oksida jelas berbahaya bagi kesehatan. Meskipun BPOM mengklarifikasi produk yang beredar di Indonesia telah memenuhi persyaratan, masyarakat sebaiknya tetap waspada dan wajib mengetahui informasi mengenai Etilen Oksida ini.
Apa itu Etilen Oksida?
Melansir dari alodokter.com, Etilen oksida ata EtO memiliki rumus kimia CHO. Etilen oksida adalah zat berbahaya yang sering digunakan sebagai bahan baku produk industri.
Karakteristik Etilen oksida ini yaitu memiliki aroma yang cenderung manis, mudah terbakar dan berbentuk gas yang tidak berwarna.
Baca Juga :
Bagaimana Penggunaan Etilen Oksida?
Etilen oksida umumnya digunakan untuk memproduksi bahan kimia lain yang disebut etilen glikol. Zat kimia ini merupakan bahan baku pembuatan berbagai produk, seperti deterjen, perekat, tekstil dan pelarut.
Etilen oksida biasanya akan dipakai untuk proses sterilisasi pada peralatan medis dan bedah. Etilen oksida juga digunakan dalam jumlah kecil untuk keperluan pertanian, seperti pestisida dan disinfektan.
Etilen oksida sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik dan dipakai berlebihan. Oleh sebab itu, etilen oksida digolongkan sebagai Bahan Bahaya Beracun (B3) yang sangat diatur penggunaannya.
Apa saja Bahaya Etilen Oksida bagi Kesehatan?
Zat Etilen Oksida diketahui hanya larut dalam air es. Karbon monoksida dan karbon dioksida merupakan hasil dari uraian tersebut.
Resiko terpapar zat etilen oksida akan lebih tinggi pada orang-orang tertentu, seperti pekerja pertanian, rumah sakit dan pabrik yang memproduksi etilen oksida.
Paparan etilen oksida dalam jangka waktu yang pendek juga dapat menimbulkan berbagai gejala gangguan kesehatan.
Contoh paparan jangka pendek yaitu terpapar di kulit, termakan atau terhirup.
Gejala yang timbul cukup beragam meliputi:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Diare
- Luka bakar
- Iritasi pada kulit, mata, hidung, tenggorokan, atau saluran napas
- Kejang
- Hilang kesadaran
Selain itu, paparan etilen oksida yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat lebih parah dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Pada ibu hamil, paparan etilen oksida diketahui dapat mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
Sifat karsinogenik juga dimiliki oleh etilen oksida sehingga berpotensi memicu pertumbuhan kanker dalam tubuh.
Apa yang dapat dilakukan jika terpapar?
Apabila kamu tidak sengaja mengonsumsi makanan yang terpapar etilen oksida, kamu dapat segera minum air putih atau susu.
Kamu tidak perlu untuk memuntahkannya secara terpaksa. Sementara apabila zat beracun ini terkena mata atau kulit, kamu harus segera membasuh bagian yang terpapar dengan air bersih yang mengalir.
Paparan etilen oksida dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius apabila tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, setelah pertolongan pertama tadi kamu tetap harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lanjutan. Diharapkan efek buruk akibat paparan etilen oksida dapat dicegah dan kamu akan tetap sehat!
Selain itu, BPOM RI juga mengajak masyarakat untuk selalu menjadi konsumen cerdas dalam memilih setiap produk pangan.
Masyarakat dihimbau untuk selalu ingat dan menerapkan Slogan “Cek KLIK” (Cek Kemasan, Label, izin Edar, dan Kadaluarsa) sebelum membeli atau mengkonsumsi produk pangan.
Baca Juga :
Writer: Nida Salma Mardiyyah