SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian orang kerap kali melahap makanannya dengan cepat. Bahkan ada juga orang yang mengambil makan dalam porsi banyak, namun bisa menyelesaikannya dengan waktu yang singkat.
Hal tersebut biasanya dilakukan saat seseorang dalam kondisi sangat lapar, atau sedang terburu-buru saat akan pergi.
Sayangnya makan cepat dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan pada tubuh, sehingga sangat tidak dianjurkan untuk melakukannya.
Dilansir oleh Suara.com dari laman Cleaneatingmag, berikut adalah dampak buruk untuk kesehatan jika seseorang makan dengan cepat.
1. Obesitas
Mengonsumsi makanan dengan cepat nyatanya dapat meningkatkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan pada seseorang.
Hal ini karena makan lebih cepat dapat membuat tubuh menjadi mengonsumsi makanan yang banyak dalam satu waktu. Hal tersebut juga mempengaruhi kalori yang masuk.
Dalam sebuah penelitian, peserta yang memakan makan siang dengan cepat dinilai lebih cepat lapar dibandingkan dengan kecepatan normal.
Hal ini akan membuat orang yang makan dengan cepat mudah lapar dan mengonsumsi lebih banyak lagi makanan.
Tidak hanya itu, dalam sebuah penelitian kecil di Jepang, makan cepat juga mengurangi efek termis dari makanan yang mempengaruhi peningkatan metabolisme yang terjadi setelah makan.
2. Diabetes
diab
Rupanya mengonsumsi makanan dengan cepat juga meningkatkan risiko diabetes pada seseorang.
Dalam penelitian, dikatakan pria dan wanita yang mengonsumsi makanan dengan cepat memiliki risiko resistensi insulin yang dapat menyebabkan penyakit diabetes.
Kondisi ini sendiri juga berkaitan dengan obesitas yang menyebabkan resistensi insulin sehingga berisiko diabetes.
3. Sindrom Metabolik
Ketika seseorang mengalami resistensi insulin sangat berpengaruh dengan sindrom metabolik, yaitu gangguan pada sistem metabolisme.
Kondisi ini juga mendorong berbagai penyakit seperti diabetes, stroke, dan jantung.
Dalam studi pada 9.000 orang usia 40 tahun ke atas, mereka dengan cara makan yang cepat dapat mengembangkan sindrom metabolik dibandingkan dengan kecepatan normal.
Secara khusus, pemakan cepat cenderung memiliki lingkar pinggang yang besar dan kadar kolesterol HDL yang rendah. Kedua faktor risiko yang membentuk sindrom metabolik pada seseorang.
4. Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada bagian lambung yang menyebabkan penderita mengalami rasa nyeri.
Kondisi ini membuat radang di lapisan perut yang menyebabkan luka atau borok di dalam.
Berdasarkan sebuah penelitian dari Korea, lebih dari 10.000 pasien dengan gastritis menjalani pemeriksaan termasuk endoskopi saluran cerna bagian atas, prosedur menggunakan tabung berlampu dengan kamera kecil yang mengalir ke tenggorokan melalui kerongkongan dan ke dalam.
Dikatakan, mereka yang mengalaminya sendiri kebanyakan karena mengonsumsi makanan dengan cepat.
5. Tersedak
Risiko instan yang sering dialami akibat mengonsumsi makanan secara cepat yaitu tersedak. Hal ini karena makanan tersebut terhirup saat menarik napas dan menyebabkan gangguan. Kondisi ini sendiri tidak bisa dianggap remeh.
Pasalnya, pada beberapa kasus, tersedak dapat menyebabkan kematian. Untuk itu, penting mengunyah makanan secara perlahan saat makan.
SOURCE: SUARA.COM