SUKABUMIUPDATE.com - Kerokan merupakan salah satu jenis pengobatan tradisional yang dianggap baik untuk kesehatan, terutama untuk mengatasi masuk angin.
Namun seorang Dokter Spesialis Akupuntur mengatakan untuk tidak melakukan pengobatan tersebut setiap hari, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah.
Dokter Spesialis Akupunktur RSUP Persahabatan, dr. Stefanus Agung Budianto, Sp.AK mengatakan efek merah pada kulit bukanlah karena angin yang keluar, tapi karena pembuluh darah yang pecah.
"Tapi jangan lupa, artinya ketika dikerok itu ada pembuluh darah yang pecah gitu. Nah, artinya jarak antara kerokannya itu nggak bisa setiap hari," ujar dr. Stefanus dalam acara diskusi Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa, 12 Juli 2022, yang dilansir dari suara.com.
Ia menambahkan, jika tubuh merasa mudah merasakan efek seperti masuk angin setiap hari, alih-alih ingin dikerok setiap hari disarankan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung.
Ini karena banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan antara masuk angin dan penyakit jantung.
"Kalau sampai ada keluhan seperti itu, lebih baik konsultasi ke dokter untuk memastikan penyakit underlying diseasenya itu apa, penyebab utamanya itu apa, sampai timbul keluhannya terus menerus hingga setiap hari," terang dr. Stefanus.
Sementara itu kerokan adalah salah satu kekayaan budaya lokal Indonesia. Secara medis, kata dr. Stefanus, kerokan yang umumnya dilakukan di punggung banyak bersentuhan dengan titik saraf pusat yang dirangsang.
"Ketika dilakukan di punggung, memang untuk persarafan organ-organ memang banyak, masing masing dermatom artinya masing masing segmen dari itu jelas ada manfaatnya," jelas dr. Stefanus.
Terakhir, ia mengingatkan saat melakukan pijatan atau kerokan juga perlu berhati-hati, karena kerap ditemukan anggapan benjolan yang bisa dipijat, padahal bisa jadi salah satu gejala tumor.
"Banyak yang salah kaprah bahwa, wah ada benjolan nih, benjolan harus dipijat sampai pecah, sampai hilang. Padahal ternyata itu ada sebuah keganasan, nah tentu hal itukan bunuh diri namanya," tutupnya.
SOURCE: SUARA.COM