SUKABUMIUPDATE.com - Daun ketumbar sudah dikenal sebagai salah satu bahan dasar dari berbagai hidangan dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh.
Diketahui, dahulu banyak yang menjadikan ketumbar sebagai salah satu obat herbal untuk mengatasi berbagai macam masalah kesehatan.
Melasir dari laman health.com, inilah tiga khasiat daun ketumbar untuk kesehatan tubuh menurut penelitian.
1. Daun Ketumbar Merupakan Sumber Nutrisi
Selain warna dan rasa, ketumbar menambahkan juga menyuguhkan berbagai nutrisi. Seperempat cangkir daun ketumbar mentah menyediakan 16 persen dari daily value (DV) vitamin K, yang mendukung kesehatan tulang dan membantu penyembuhan luka.
Ia juga menawarkan 5 persen DV vitamin A dan 2 persen DV vitamin C—dua vitamin yang bertanggung jawab untuk fungsi kekebalan tubuh.
2. Ketumbar Mengandung Antioksidan
Di luar kandungan vitaminnya,daun ketumbar juga mengandung senyawa penting yang disebut antioksidan, menurut penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Molecules .
Antioksidan yang terkandung dalam daun ketumbar diantaranya adalah polifenol, sangat penting.
Mengapa penting? Hal tersebut dikarenakan polifenol mengurangi peradangan serta mencegah kerusakan sel yang mungkin berkontribusi pada penuaan dini dan peningkatan risiko penyakit lainnya.
3. Ketumbar Dapat Membantu Kesehatan Jantung
Pengobatan tradisional telah lama menggunakan bagian tanaman ketumbar (termasuk daun ketumbar) untuk mengobati nyeri, radang , masalah pencernaan, dan diabetes.
Sementara sebagian besar khasiat obat dari tanaman tersebut belum dipelajari, tinjauan tahun 2022 yang sama yang diterbitkan di Molecules menemukan ramuan itu mungkin memiliki manfaat kardiovaskular, seperti mengatur tekanan darah dan irama jantung.
Peneliti berteori jika hal tersebut dikarenakan kandungan antioksidan yang tinggi pada daun ketumbar.
Namun, dari 18 penelitian yang dinilai, hanya dua yang dilakukan pada manusia. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi daun ketumbar untuk meringankan masalah kardiovaskular; karena masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut. perlu dilakukan.
SOURCE: HEALTH.COM